9 Secara berkelompok makan dirumah makan tanpa membayar atau
naik bus tanpa membeli karcis 10
Turut dalam pelacuran atau melacurkan diri dengan tujuan kesulitan ekonomi maupun tujuan lainnya
11
Berpakaian tidak pantas dan minum-minuman keras atau menghisap ganja sehingga merusak dirinya maupun orang lain
Sedangkan menurut Jensen Sarwono, 2006: 209 kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu:
1 Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain; seperti
perkelahian, perkosaan, pembunuhan, dll 2
Kenakalan yang menimbulkan korban materi; seperti pencurian, pencopetan, dll
3 Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban dipihak orang lain;
seperti pelacuran dan penyalahgunaan obat terlarang
4
Kenakalan yang melawan status; seperti membolos, melarikan diri dari rumah dan membantah orang tua atau guru
Bentuk-bentuk kenakalan remaja diatas merupakan bentuk perilaku yang banyak dilakukan oleh remaja baik di lingkungan sekolah, rumah maupun
masyarakat dimana remaja tinggal. Perilaku kenakalan remaja tersebut jika dibiarkan dan tidak ditanganani secara serius tentunya akan membawa banyak
kerugian bukan hannya pada remaja itu sendiri namun juga pada orang lain dan lingkungannya.
2.2.4 Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Faktor-faktor yang melatarbelakangi kenakalan remaja dalam Gunarsa dan
Gunarsa 2010: 22-23 dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Lebih jelasnya sebagai berikut:
2.2.4.1 Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor penyebab yang berpangkal pada diri remaja sendiri. Faktor-faktor tersebut menurut Gunarsa dan Gunarsa 2010: 22
yaitu:
1 Kekurang penampungan emosionil
2 Kelemahan
dalam mengendalikan
dorongan-dorongan dan
kecenderungannya 3
Kegagalan prestasi sekolah atau pergaulan
4
Kekurangan dalam pembentukan hati nurani
Faktor internal banyak memberikan kontribusi pada remaja untuk melakukan perilaku kenakalan. Namun hal ini tentunya dapat diminimalisir
dengan pembentukan konsep diri yang baik dalam tiap tahap perkembangan remaja.
2.2.4.2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor penyebab yang berasal dari luar diri remaja. Faktor-faktor tersebut yaitu:
1 Lingkungan keluarga
Lebih jelasnya, menurut Kartono 2005: 59 terdapat beberapa faktor penyebab yang berasal dari keluarga yaitu:
a Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang dan tuntunan
pendidikan orang tua, terutama bimbingan ayah, karena ayah dan ibunya masing–masing sibuk mengurusi permasalahan serta
konflik batin sendiri
b Kebutuhan fisik maupun psikis anak–anak remaja menjadi tidak
terpenuhi. Keinginan dan harapan anak–anak tidak bisa tersalur dengan memuaskan, atau tidak mendapatkan kompensasinya.
c
Anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk hidup normal. Mereka tidak dibiasakan
dengan disiplin dan kontrol-diri yang baik
2 Lingkungan masyarakat
a Perkembangan teknologi yang menimbulkan kegoncangan pada remaja
yang belum memiliki kekuatan mental untuk menerima perubahan- perubahan baru
b Faktor sosial-politik, sosial-ekonomi dengan mobilisasi sesuai dengan
kondisi secara keseluruhan atau kondisi-kondisi setempat seperti di kota- kota besar dengan ciri-ciri khasnya
c
Kepadatan penduduk yang menimbulkan persoalan demografis dan bermacam kenakalan remaja
Kedua faktor tersebut diatas sama-sama memberikan pengaruh yang kuat dalam proses timbunya kenakalan yang dilakukan oleh remaja. Namun, pada
penelitian ini faktor penyebab yang lebih ditekankan adalah faktor yang berasal dari luar diri remaja yaitu keluarga. Kenyataan dalam suatu keluarga tidak selalu
memberikan dukungan yang baik dalam proses tumbuh kembang remaja, salah satunya ditunjukkan dengan adanya keluarga broken home baik secara struktural
maupun fungsional. Kondisi keluarga seperti ini merupakan masalah yang utama dalam kehidupan seorang remaja, sehingga kurang memberikan dukungan yang
positif terhadap perkembangan kejiwaan dan belajar remaja karena menimbulkan kekurangseimbangan, kecemasan dan ketidaktentraman pada diri remaja. Berasal
dari permasalahan itulah tidak sedikit remaja yang akhirnya mengalami kegagalan dalam mencapai tugas perkembangannya, salah satunya yaitu melakukan
kenakalan remaja.
2.2.5 Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja