tersebut mulai pada periode tahun 1990-an dan pada tahun – tahun selanjutnya makin berkembang.
Udang yang di jual di tengah laut atau didaratkan dan dijual didaerah lain tidak lewat TPI sehingga tidak tercatat oleh petugas lapangan Dinas Perikanan dan Kelautan
setempat. Hal ini sangat merugikan dalam mengevaluasi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya udang di perairan Cilacap dan sekitarnya karena data tersebut tidak
diikutkan dalam evaluasi yang pada akhirnya akan sangat mempengaruhi hasil evaluasi tersebut. Disamping itu penjualan dengan sistim tersebut juga sangat merugikan
pendapatan daerah karena nilai penjualan tersebut tidak dikenakan retribusi sebesar 5 dari total nilai penjualan udang tersebut.
1.2.2 Permasalahan pengelolaan.
1 Belum ada pengaturan paerah penangkapan. Daerah penyebaran dan daerah penangkapan udang jerbung di perairan Cilacap
dan sekitarnya meliputi daerah perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat, perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur dan perairan Segara Anakan. Hal ini dikarenakan
perairan bagian barat dan perairan bagian timur serta perairan Segara Anakan dipisahkan dengan P. Nusakambangan dan perairan sebelah Selatan P. Nusakambangan merupakan
perairan dalam dengan dasar perairan pasir yang tidak sesuai untuk hidup udang jerbung. Pada umumnya daerah penelitian udang penaeid di perairan Cilacap dan
sekitarnya tersebut sebagaimana pada Tabel 1 diatas adalah perairan Cilacap dan sekitarnya tanpa dibedakan antara perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat dengan
perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur. Perbedaan daerah penyebaran dan daerah
penangkapan dalam evaluasi pemanfaatan sumber daya udang tersebut diatas dikarenakan belum adanya persamaan persepsi para peneliti untuk perairan tersebut sehingga hasil
evaluasinya berbeda diantara peneliti-peneliti tersebut. Untuk itu perlu diseragamkan perbedaan persepsi daerah penyebaran dan daerah penangkapan udang jerbung di perairan
tersebut untuk mendapatkan hasil evaluasi yang sesuai dengan situasi di lapangan.
2 Pengembangan upaya penangkapan yang terkendali. Untuk pengembangan pemanfaatan udang, termasuk udang jerbung di perairan
Cilacap dan sekitarnya perlu dilakukan secara hati - hati agar tidak melampui daya dukung perairan MSY dan upaya penangkapan yang optimum sehingga kelestarian
sumber daya udang dapat terpelihara dan pada akhirnya akan terjadi kesinambungan usaha untuk waktu yang akan datang. Untuk itu diperlukan upaya pengelolaan sumber
daya udang yang disesuaikan dengan situasi perkembangan pemanfaatannya dan kondisi lingkungan perairan. Diharapkan pengelolaan tersebut dapat diaplikasikan di lapangan
dan dapat dimengerti semua pihak yang berkepentingan terhadap pemanfaatan sumber daya udang tersebut, terutama para nelayan yang menangkap udang di perairan Cilacap
dan sekitarnya. Sehubungan nelayan yang memanfaatkan atau kegiatan penangkapan udang
jerbung tersebut berasal dari Pengandaran Ciamis Jawa Barat, Cilacap dan Gombong Jawa Tengah, maka penambahan jumlah kapal untuk menangkap udang jerbung
tersebut juga akan didistribusikan secara proporsional pada masing - masing daerah Pangandaran Ciamis, Cilacap dan Gombong Kebumen. Pengembangan uapaya
penangkapan untuk masing – masing daerah secara proporsional tersebut juga untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan antar nelayan dan antar daerah.
Untuk daerah Yogyakarta yang secara geografis memungkinkan mengembangkan kegiatan penangkapan udang di perairan Cilacap dan sekitanya, terutama untuk kegiatan
penangkapan udang di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian Timur harus lebih dahulu mengadakan pra survei untuk mengetahui apakah kegiatan penangkapan udang dengan
pangkalan di Yogyakarta tersebut menguntungkan dari segi teknis dan ekonomis.
3 Periode waktu evaluasi pemanfaatan tidak sesuai dengan daur hidup udang jerbung. Untuk kegiatan evaluasi sumber daya perikanan sebaiknya dilakukan sesuai
dengan periode waktu daur hidup sumber daya perikanan tersebut, termasuk sumber daya udang. Untuk daur hidup udang di daerah tropis menurut Dall et al. 1990 diperkirakan
hanya 1 - 2 tahun dan untuk jenis penaeid, termasuk udang jerbung sering kali kurang dari 1,5 tahun. Sedangkan umur udang penaeid menurut Staples et al. 1981 diperkirakan
relatif pendek yaitu berkisar antara 12 – 18 bulan dan menurut Garcia and Le Reste 1981 mengemukakan umur maksimum udang penaeid adalah 2 tahun.
Sehubungan dengan umur udang tersebut diatas, maka periode waktu kegiatan evaluasi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya udang, termasuk data potensi sumber
daya udang relatif sama dengan waktu daur hidupnya yaitu sekitar 2 tahun. Data evaluasi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya udang yang ada sekarang berdasarkan data
potensi sumber daya udang yang sudah berusia sekitar 10 tahun, sehingga sangat mendesak untuk dilakukan evaluasi lagi yang disesuaikan dengan perubahan - perubahan
lingkungannya, terutama perubahan situasi pemanfaatannya. 4 Tidak adanya keseragaman pengelolaan sumber daya udang diantara Ciamis, Cilacap
dan Kebumen. Permasalahan – permasalahan yang diuraikan tersebut diatas dan juga yang
mengakibakan pemanfaatan udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya mencapai tingkat padat tangkap dikarenakan belum adanya keserasian antar daerah Cilacap,
Pangandaran Ciamis dan Gombong Kebumen dalam memanfaatkan sumber daya udang serta perbedaan metode analisis dan daerah penelitian yang dilakukan para peneliti
sebelumnya, sehingga menimbulkan banyak perbedaan dan pendapat dalam memanfaatkan sumber daya udang di perairan tersebut.
Berdasarkan hal tersebut diatas dan juga dalam rangka mengupayakan pemanfaatan yang optimum dan berkelanjutan serta menjaga kelestarian sumber daya
udang di perairan tersebut perlu diupayakan ” pola pengelolaan sumber daya udang yang baku ” sebagai pedoman daerah Cilacap, Pangandaran Ciamis dan Gombong Kebumen
dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya udang di perairan tersebut. Sehubungan dengan adanya persamaan persepsi dan keseragaman antar daerah serta para peneliti
dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya udang di perairan tersebut akan menghasilkan evaluasi yang sesuai dengan situasi pemanfaatan sumber daya udang di
lapangan. 1.3 Tujuan Penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk : 1 Menyusun pola pengelolaan sumber daya udang jerbung di perairan Cilacap dan
sekitarnya yang berkelanjutan. 2 Menyusun pola pemanfaatan sumber daya udang jerbung di perairan Cilacap dan
sekitarnya yang optimum .
1.4 Manfaat Penelitian.