26600003 Status penangkapan udang jerbung (Penaeus merguiensis de Man) di perairan Cilacap dan sekitarnya serta usulan pengelolaannya

STATUS PENANGKAPAN UDANG JERBUNG Penaeus merguiensis de Man DI PERAIRAN CILACAP DAN SEKITARNYA SERTA USULAN PENGELOLAANNYA DISERTASI Oleh Waluyo Subagyo

P. 26600003

SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2 0 0 5 A B S T R A K Status Penangkapan Udang Jerbung Penaeus Merguiensis de Man Di Perairan Cilacap Dan Sekitarnya Serta Usulan Pengelolaannya. Dibimbing oleh John Haluan, Daniel R. Monintja dan Bambang Sadhotomo. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun pola pemanfaatan dan pola pengelolaan untuk mengoptimumkan pemanfaatan sumber daya udang jerbung Penaeus merguiensis de Man di perairan Cilacap dan sekitarnya secara berkelanjutan. Penelitian dilaksanakan di perairan Cilacap dan sekitarnya pada bulan Agustus sampai bulan Desember 2002 Evaluasi potensi sumber daya udang jerbung menggunakan model surplus produksi dengan menganalisis homogenitas udang, parameter laju pertumbuhan, kematian, panjang maksimum dan panjang udang masuk daerah penangkapan. Evaluasi pengelolaan dilakukan dengan mengacu pada teori – teori pengelolaan sumber daya udang yang disesuaikan dengan kondisi perairan dan situasi pemanfaatan sumber daya udang di perairan Cilacap dan sekitarnya serta pengembangan pemanfaatan yang optimum pemanfaatan sumber daya udang jerbung di perairan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan udang jebung di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat dan bagian timur tidak homogen, sehingga dalam pengelolaan udang jerbung tidak dapat disatukan dan harus dipisah antara perairan bagian barat dengan bagian timur. Pemanfaatan sumber daya udang berdasarkan analisis hasil udang per satuan upaya dengan jumlah upaya penangkapan di perairan barat dan perairan timur padat tangkap dan perlu dikurangi upaya penangkapan yang ada. Pemanfaatan sumber daya udang berdasarkan analisis biologi udang yang tertangkap mendekati padat tangkap, sehingga tidak dikeluarkan izin penangkapan baru untuk alat tangkap trammel net dan diikuti dengan pemantauan lebih intensif di lapangan. Jika hasil pemantauan tersebut sudah padat tangkap maka digunakan analisis hasil udang per satuan upaya dengan jumlah upaya penangkapan di perairan tersebut dengan pengaturan pemanfaatan menggunakan batasan yang kecil yaitu MSY dan f optimum udang jerbung. Untuk memperoleh pemanfaatan sumber daya udang jerbung yang optimum di perairan Cilacap dan sekitarnya bagian barat dialokasikan 475 buah motor tempel Pangandaran Ciamis dan 10 buah kapal motor Cilacap. Untuk perairan Cilacap dan sekitarnya bagian timur dialokasikan 52 buah motor tempel Gombong, 113 buah motor tempel Cilacap, 235 buah kapal motor berukuran kurang dari 10 GT dan 88 buah kapal motor berukuran 11 – 20 GT tetapi untuk kapal motor ukuran 21 – 30 GT dan diatas 30 GT tidak diperbolehkan beroperasi di perairan tersebut. Simulasi alokasi upaya penangkapan optimum tersebut dengan uji deviasi ternyata merupakan alokasi optimum yang terbaik dan akan mengoptimumkan pemanfaatan yang berkelanjutan dalam aspek produktivitas dan aspek usaha penangkapan. Pengurangan kapal motor alat tangkap trammel net tersebut dialihkan ke alat tangkap gillnet untuk menangkap ikan pelagis. Untuk mengendalikan pemanfaatannya dalam rangka menjaga kelestarian udang jerbung diperairan tersebut disarankan kerjasama antara PEMDA Ciamis, Cilacap dan Kebumen dengan menerbitkan Surat Keputusan Bersama diantara PEMDA tersebut mengenai pengaturan jumlah upaya penangkapan, pengaturan restribusi hasil penangkapan ikan di laut, pengaturan perairan Plawangan dan kegiatan pengawasan pemanfaatan dilapangan. ABSTRACT Waluyo Subayo. The exploitation state of banana prawn Penaeus merguiensis de Man in Cilacap and its adjacent waters and propose manajement Under the direction of John Haluan, Daniel R. Monintja and Bambang Sadhotomo. This research has the purposes to optimize the exploitation of the banana prawn Penaeus merguiensis de Man in Cilacap and its adjacent waters, and to propuse a sustainable resources management on banana prawn, adjusted to the the field situation and condition. This research was performed in Cilacap waters from August to December 2002. Evaluation of banana prawn resources potential was conducted using surplus production model, homogeneity analysis, growth rate, mortality rate, the optimum length to catch. The evaluations is referred to banana prawn management, adapted to the water condition and the level of banana prawn resources exploited in Cilacap and its adjacent waters. The result showed that the growths of banana prawn in the western and eastern part of Cilacap waters were significantly different. Therefore, the management of the resources must be separated. According to the CPUE analysis, the shrimp resource is already fully exploited, either in the western part or the eastern part of Cilacap waters, so the effort has to be decreased. Biological analysis so that the utilization of the shrimp resource is on the level of nearly fully exploited. For this level, new fishing license for trammel net should not be issued and intensive monitoring should be conducted. If the monitoring result showed the stage of fully exploited, the utilization has to be controlled with the minimum limitation, namely the MSY and f optimum. For utilizing the banana prawn resource in the western part of Cilacap water, optimally, it is allocated 475 units for the Ciamis outboard engine boats and 10 units for the Cilacap vessels inboard boats. For the eastern part, it is allocated 52 units of the Gombong outboard engine boats, 113 units of the Cilacap outboard engine boat, 235 units the vessel with the size less than 10 GT, and 88 units of the 11-20 GT vessels. However, the • 20 GT vessels should not be permitted in this area. T he simulation of such optimal allocation produces the best result for the sustainable utilization of the shrimp resources. The eliminated trammel net fishing unit is suggested to be changed to the gillnet fishing unit for the pelagic species. To control the exploitation of banana prawn, it is suggested thad the number of fishery activities in Cilacap waters. The cooperation among Ciamis, Cilacap and Kebumen local government has to be strengthen by issuing the cooperation memorandum regarding the regulation of fishing efforts, regulation of fishery retributions, regulation of Plawangan, and monitoring the banana prawn resources exploitation on the field. STATUS PENANGKAPAN UDANG JERBUNG Penaeus merguiensis de Man DI PERAIRAN CILACAP DAN SEKITARNYA SERTA USULAN PENGELOLAANNYA Oleh Waluyo Subagyo

P. 26600003