Pemanfaatan Sumber Daya Udang.

bulan Juli sampai Oktober sedangkan pada bulan November sampai Juni tidak ada kegiatan penangkapan udang penaeid di perairan tersebut.

2.3 Pemanfaatan Sumber Daya Udang.

Sumber daya udang jerbung di perairan Cilacap dan sekitarnya sebagaimana sumber daya ikan di perairan tropis yaitu terdapat di perairan bersama-sama dengan jenis udang dan juga jenis-jenis ikan lainnya, sehingga dalam pemanfaatan penangkapan sumber daya udang jerbung di perairan tersebut juga akan tertangkap jenis udang dan jenis ikan lainnya. Hal ini menurut Rothschild and Gulland 1982, Gulland 1983 dan Garcia 1984 merupakan problem jenis ikan di perairan tropis yang multi spesies, termasuk sumber daya udang karena dalam setiap kegiatan penangkapan ikan di perairan tropis akan tertangkap beraneka spesies yang berbeda. Berdasarkan situasi dan permasalahan tersebut di atas, maka dalam memanen satu species apapun menurut FAO 1997 pasti akan berdampak pada terhadap species yang lain. Hal ini dikarenakan sifat multispecies yang terdiri dari berbagai jenis species yang hidup bersama dalam suatu kawasan. Menurut Garcia 1984 bahwa dalam multispecies tersebut banyak pilihan elemen sehingga akan menjadi multidimensi dalam spesies, ruang dan waktu. Situasi tersebut di atas akan mengakibatkan di dalam pengaturan pemanfaatan sumber daya udang jerbung juga terkait dengan pengaturan pemanfaatan sumber daya jenis udang lainnya dan jenis - jenis ikan demersal yang ada di perairan tersebut. Hal ini dikarenakan pengaturan jumlah kapal ikan dan jenis alat tangkap yang menangkap udang putih juga akan menangkap jenis - jenis udang dan jenis - jenis ikan demersal lainnya, sehingga dalam pengaturan jumlah kapal dan jenis alat tangkap yang menangkap jenis udang tertentu tersebut juga akan mempengaruhi pengaturan jumlah kapal ikan dan jenis alat tangkap yang menangkap jenis udang lainnya dan juga jenis - jenis ikan demersal. Permasalahan tertangkapnya jenis udang dan ikan lainnya tersebut di atas, terutama tertangkapnya jenis - jenis ikan adalah merupakan masalah di dalam kegiatan penangkapan udang di laut. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Garcia and Le Reste 1981 dan Rothschild and Gulland 1982 yang menyatakan bahwa masalah dasar pada penangkapan udang adalah tertangkapnya jenis - jenis ikan by catch species yang jumlahnya lebih besar dari pada udang dan situasi ini juga dikemukakan oleh beberapa penelitian di Indonesia, antara lain Naamin 1980 mengemukakan bahwa penangkapan udang di Laut Arafura serta Naamin dan Sudrajad 1973, Zalinge and Naamin 1975, Nurhaya 1987 dan Subagyo 1981 untuk kegiatan penangkapan udang di perairan selatan Jawa, terutama perairan Cilacap dan sekitarnya. Sehubungan daur hidup udang penaeid, termasuk udang jerbung dapat dibedakan antara daerah penyebaran di pantai untuk udang muda atau kecil dan daerah penyebaran di laut untuk udang dewasa, maka pemanfaatannya dapat dibedakan antara penangkapan di daerah pantai oleh nelayan skala kecil dan daerah laut oleh nelayan skala menengah ke atas. Dalam perkembangan pemanfaatan udang tersebut seringkali menimbulkan konflik kepentingan antara nelayan skala kecil di pantai dan nelayan skala menengah ke atas di laut. Situasi dan permasalahan ini menurut Rothschild and Gulland 1982 merupakan suatu masalah di beberapa daerah dan negara yaitu di India, Guianas Brasil, Gulf of Arabia dan Indonesia.

2.4 Pengelolaan Sumber Daya Udang.