KAJIAN EMPIRIS KERANGKA BERFIKIR

28 Metode inkuiri yang mensyaratkan keterlibatan aktif siswa terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap anak terhadap Sains dan Matematika Haury, 1993. Dalam makalahnya Haury menyatakan bahwa metode inkuiri membantu perkembangan antara lain scientific literacy dan pemahaman proses- proses ilmiah, pengetahuan vocabulary dan pemahaman konsep, berpikir kritis, dan bersikap positif. Dapat disebutkan bahwa metode inkuiri tidak saja meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dalam Sains saja, melainkan juga membentuk sikap keilmiahan dalam diri siswa. http:gurupkn.wordpress.com20080816metode-pembelajaran-inquiry

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap model pembelajaran inkuiri, adapun hasil penelitian tersebut antara lain sebagai berikut : Hariyanto, Antonius 2007 dalam penelitian yang berjudul “ Pembelajaran Inkuiri terbimbing IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ditinjau dari Kemandirian Siswa Kelas V SDN 5 Mayonglor”. Pada hasil observasi dan refleksi guru kelas menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil kognitif dan setiap siklusnya yaitu siklus I sebesar 5,90, siklus II 7,29 dan pada siklus III 7,67. Nilai kerja siswa turut mengalami peningkatan dari siklus I rata-rata yangdiperoleh sebesar 7,55, siklus II 7,77, dan siklus III 8,00. Pada sikap kemandirin rendah, 57 40 siswa memilki tingkat kemandirian sedang, 19 13 anak memiliki tingkat kemandirian tinggi. 29 Jamil. Drs 2ooo dalam penelitian yang berjudul „ Penggunan Metode Inkuiri dengan Pendekatan Kognitif dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar”Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar kelompok eksperimen lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok control. Skor rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok siswa yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari hasil uji statistic ta = 4,096 berada di luar interval -1,673 t1,673 Dari analisis hasil penelitian yang telah dilakukan oleh kedua peneliti tersebut, dapat ditemukan beberapa keunggulan model pembelajaran inkuiri antara lain : a. Merupakan model pembelajaran yang berbasis konstruktivis b. Memberikan peluang pada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan menggunakan konsep yang sudah dimilkki siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlatih menemukan sendiri 30

2.3 KERANGKA BERFIKIR

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian tersebut di atas, didapat satu kerangka berpikir yaitu sebagai berikut : KONDISI AWAL TINDAKAN KONDISI AKHIR Bagan 2.3 Kerangka Berfikir Menggunakan Pendekatan Inkuiri KONDISI AWAL 1. Guru tidak memberikan pengalaman langsung. 2. Guru belum maksimal dalam memanfaatkan media dan sumber belajar secara efektif dan efisien. 3. Guru belum mengajarkan siswa untuk berfikir krisis. 4. Siswa kurang antusias dalam pembelajaran. 5. Siswa kurang berpartisipasi aktif dalam diskusi. 6. Hasil belajar siswa masih dibawah KKM yang di tetapkan sekolah, yaitu 60 PELAKSANAAN TINDAKAN Rencana Penelitian dilaksanakan menggunakan Pendekatan inkuiri dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Observasi menemukan masalah 2. Merumuskan masalah 3. Mengajukan hipotesis 4. Merencanakan pemecahan masalah melalui eksperimen atau cara lain 5. Melaksanakan eksperimen atau cara pemecahan masalh yang lain 6. Melakukan pengamatan dan pengumpulan data 7. Analisis data 8. Penarikan kesimpulan dan penemuan KONDISI AKHIR 1. Ketrampilan guru dalam pembelajaran IPA meningkat 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA meningkat 3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA meningkat 31

2.4 HIPOTESIS TINDAKAN