Komponen Laporan Keuangan 1. Laporan Keuangan

tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Kriteria yang harus dipenuhi dalam keandalan laporan keuangan yaitu penyajian jujur, dapat diverifikasi, netralitas, dan dapat diperbandingkan. Dari pernyataan dan keterangan yang telah diuraikan diatas penulis menyimpulkan bahwa setiap karakteristik perusahaan yaitu dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan harus dapat menyajikan informasi yang secara signifikan memberi kontribusi positif bagi perusahaan dan pengguna laporan keuangan yang berguna sebagai dasar pengambilan keputusan.

2.2.4. Komponen Laporan Keuangan 1.

Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan neraca adalah laporan sumber-sumber dari suatu perusahaan harta, kewajiban perusahaan hutang, serta perbedaan antara yang dimiliki harta dan yang dipinjam hutang disebut ekuitas. Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva tidak berwujud lainnya intangible assets misalnya goodwill, hak paten, hak opsi, dan sebagainya Skousen, 2001:41. Menurut Baridwan 1992:18 Laporan Posisi Keuangan adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Dahlanforum 2008 menyatakan bahawa laporan Posisi keuangan neraca merupakan laporan yang menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan posisi keuangan neraca adalah laporan yang berisi informasi yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan yang disusun pada akhir periode akuntansi yang terdiri dari asset, liabilities, dan ekuitas. Laporan posisi keuangan neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal pada saat tertentu. Laporan ini disusun setiap akhir periode dan merupakan opname situasi posisi pada saat itu. Komponen neraca terdiri dari: a. Assets Assets adalah harta yang dimiliki perusahaan yang memiliki peran penting dalam operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap tidak berwujud, dan lain sebagainya. Menurut Financial Accounting Standard Board FASB assets adalah keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat dari transaksi atau kejadian yang lalu. Menurut Harnanto, assets meliputi seluruh mesin dan alat-alat pabrik dan lain-lain equipment serta modal kerja yang ditempatkan untuk dikelolah atau dioperasikan dalam usaha perusahaan untuk menghasilkan laba. Dari berbagai pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa Assets adalah kekayaan perusahaan atas transaksi dimasa lalu dan dimiliki pada masa sekarang yang terdiri dari berbagai macam akun seperti kas, persediaan, peralatan dan sebagainya yang digunakan untuk menghasilkan laba perusahaan. b. Liabitities Menurut Financial Accounting Standard Board FASB liabilities adalah kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis dimasa yang akan datangg sebagai akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk memberikan harta atau jasa kepada pihaklain di masa yang akan datang sebagai akibat suatu transaksi atau kejadian yang sudah terjadi. Menurut Harnanto, menyatakan bahwa proporsi hutang yang semakin besar dalam struktur pemodalan perusahaan akan menyebabkan semakin besar kemungkinan terjadi kemampuan untuk membayar kembali hutang perusahaan beserta bunga pada tanggal jatuh tempo. Dari berbagai pendapat diatas maka penulis menyimpulkan bahwa liabilities atau hutang merupakan kewajiban perusahaan atas transaksi dimasa lalu yang harus diselesaikan dimasa kini. c. Ekuitas Standar Akuntansi Keuangan SAK menyatakan bahwa ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.FASB Dalam SFAC No. 6 menyatakan bahwa ekuitas atau aset bersih adalah kepentingan residu dalam aset ekuitas yang tersisa setelah dikurangi kewajiban. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekuitas adalah hak yang tersisa atas aktiva suatu perusahan setelah dikurangi dengan kewajiban liabilities perusahaan baik terdiri dari modal sendiri, ataupun modal bersama modal disetor dan modal dari pendapatan serta modal saham.

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif

Menurut PSAK 1 dalam Martani 2011 Laporan Laba-rugi Komprehensif merupakan laporan perubahan aset atau laibilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode rugi yang berisi selisih revaluasi aset tetap, perubahan nilai investasi available for sales, serta dampak translasi laporan keuangan. Dahlanforum 2008 menyatakan laporan laba-rugi komprehensif adalah laporan yang menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan laba rugi merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai kemampuan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba kinerja selama periode tertentu. Menurut Lubis 2008 Laporan laba-rugi adalah laporan sistematis yang menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam satu periode tertentu. Hasil operasi perusahaan diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasilan yang diperoleh dengan beban-beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut. Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan laba-rugi komprehensif adalah laporan yang menunjukkan pendapatan perusahaan dari hasil operasi selama periode tertentu yang menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima dengan beban yang dikeluarkan selama periode waktu tertentu.

3. Laporan Perubahan Ekuitas

Menurut SAK dalam Martani 2011 laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan laba rugi komprehensif selama satu periode yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan pihak non pengendali. Menurut

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Leverage, Likuiditas, Profitabilitas Dan Porsi Saham Publik Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 50 82

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan, Porsi Saham Publik, dan Umur Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

3 28 122

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Saham Publik terhadap Pengungkapan Laporan Tahunan

1 7 146

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Porsi Kepemilikan Publik atas Saham Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (2012-2015)

0 5 108

PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PER

0 5 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS PADA KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitaspada Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan (Studi Empiris Padaperusahaan Manufaktur Y

0 4 16

Analisis Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas dan Public Shares Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan.

0 2 11

Pengaruh Size, Likuiditas, leverage dan Porsi Kepemilikan Saham Publik Terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 24

Analisis Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas dan Public Shares Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan - Repositori Universitas Andalas

0 3 1