2.4.6. Umur Perusahaan
Umur perusahaan merupakan hal yang dipertimbangkan investor dalam menanamkan modalnya, umur perusahaan mencerminkan perusahaan tetap
survive dan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian Bestivano, 2013.
Anisa 2011 mengemukakan umur perusahaan diperkirakan memiliki hubungan positif dengan kualitas pengungkapan. Alasan yang mendasarinya
adalah bahwa perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan keungan. Perusahaan yang lebih
banyak pengalaman akan lebih mengetahui hal-hal yang perlu disajikan mnengenai informasi perusahaan.
Dari penjelasan penelitian terdahulu diatsa, dapat disimpulkan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan laporan keuangan karena
semakin lama umur perusahaan maka semakin berpengalaman perusahaan dalam melakukan pelaporan setiam item yang dibuthkan oleh pihak eksternal. Umur
perusahaan dapat diukur dengan memperhatikan tanggal berdirinya perusahaan tersebut.
2.4.7. Kelompok Industri
Kasmadi dan Susanto 2004 dalam Anisa 2011 mengemukakan bahwa jenis industri manufaktur berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan laporan
tahunan wajib dan sukarela perusahaan di Jepang dibandingkan jenis industri lainnya. Hal tersebut dibuktikan dengan dilakukan penelitian dan membagi
perusahaan kedalam jenis high profile dan low profile industries. Perusahaan high profile industries dipercaya membutuhkan image yang lebih baik dari masyarakat
untuk meningkatkan volume penjualan sehingga memberi pengungkapan yang lebih luas.
2.4.8. Status Perusahaan
Menurut Anisa 2011:30 afiliasi diartikan sebagai hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, hubungan antara dua
perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama
Afiliasi perusahaan dengan perusahaan asing multinasional mungkin akan melakukan pengungkapan yang lebih luas. Terdapat beberapa alasan
mengenai dugaan ini. Pertama, perusahaan berbasis asing mendapatkan pelatihan yang lebih baik, misalnya dalam bidang akuntansi, dari perusahaan induknya
diluar negeri. Kedua, perusahaan berbasis asing mungkin mempunyai sistem informasi manajemen yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan pengendalian
internal dan kebutuhan informasi perusahaan induknya. Ketiga, kemungkinan juga terdapat permintaan informasi yang lebih besar kepada perusahaan berbasis asing
dari pelanggan, pemasok, analisis dan masyarakat pada umumnya. Perusahaan dengan status yang berbeda akan memiliki stakeholders yang berbeda, sehingga
tingkat kelengkapan pengungkapan yang harus dilakukan pun berbeda Fitriani 2001 dalam Almilia 2007.
Status perusahaan mampu mempengaruhi tingkat keluasan pengungkapan laporan keuangan karena semakin baik status perusahaan misalnya go public
maka semakin perusahaan meningkatkan kredibilitas dengan berbagai cara seperti management training, sistem recruitment yang kredibel dan lain-lain secara
profesional sehingga perusahaan mampu menarik investor karena perusahaan mampu bersaing secara kualitas. Status perusahaan dapat diukur dengan
menggunakan variabel dummy dengan angka 1 untuk status Perusahaan Milik Asing PMA dan 0 untuk perusahaan dengan status Perusahaan Milik Dalam
Negeri PMDN.
2.4.9. Kantor Akuntan Publik