Teori Keagenan Teori Legitimasi

15

2. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Grand Theory

2.1.1. Teori Keagenan

Pengungkapan merupakan sumber informasi yang penting yang dibuat oleh pihak manajemen bagi pengguna laporan keuangan. Hal tersebut dijelaskan dalam teori keageanan Agency Theory oleh Simanjuntak dan Widiastuti 2004 dalam Wilujeng 2011 yang menyatakan bahwa hubungan keagenan agency relationship ada bilamana satu atau lebih individu yang disebut principal bekerja dengan individu atau organisasi lain yang disebut agent. Principle akan menyediakan fasilitas dan mendelegasikan kebijaksanaan pembuat keputusan kepada agent. Pentingnya perusahaan melakukan pengungkapan dari manajemen kepada pengguna laporan keuangan dikarenakan manajemen hanya sebagai agent yang mengelolah sumber daya yang dipercayakan principal dalam hal ini pengguna laporan keuangan untuk dikelola secara tepat. Hasil yang diperoleh oleh perusahaan secara detail tentu saja diketahui oleh manajemen. Untuk itu sebagai pihak yang diberi fasilitas, manajemen harus mengungkapkan setiap detail sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Konflik yang sering muncul adalah ketika manajemen berusaha untuk memakmurkan kesejahteraannya sendiri, sehingga menimbulkan masalah keagenan dan untuk mengatasinya diperlukan biaya yang disebut biaya agensi. Semakin tinggi hubungan antara principal dan agen maka semakin tinggi pula biaya pengawasan yang harus dikeluarkan. Dan meminimalisir hal tersebut, perusahaan perlu melakukan pengungkapan. Pengungkapan dapat memaksa manajemen untuk melaporkan informasi perusahaan dengan sebenar-benarnya sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan untuk kepentingan pihak manajemen. Pengungkapan juga dapat mengurangi biaya agensi karena pengungkapan menyebabkan terjadinya daya saing perusahaan untuk lebih kredibel dan membantu dalam mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan untuk bersaing.

2.1.2. Teori Legitimasi

Menurut Tristanti 2012 teori legitimasi menyatakan bahwa perusahaan memiliki kontrak dengan msyarakat. Teori legitimasi menjadi sumber yang menentukan keberadaan perusahaan. Perusahaan dikatakan memiliki legitimasi ketika sistem nilai perusahaan sejalan dengan sistem nilai masyarakat. Ini berarti bahwa legitimasi adalah status atau kondisi yang terjadi ketika sistem nilai suatu entitas searah dan sejalan dengan sistem nilai yang ada di sosial masyarakat. Legitimasi merupakan hubungan yang kukuh sebagai hal yang benar dan tepat. Legitimasi adalah proses yang mengarah ke sebuah organisasi yang dipandang sah. Meskipun organisasi mempunyai kebijakan operasi dalam batasan institusi, kegagalan perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di masyarakat, akan mengancam legitimasi perusahaan serta sumber daya perusahaan yang pada akhirnya mengancam kelangsungan perusahaan. Dengan melakukan pengungkapan perusahaan akan merasa bahwa keberadaan dan aktivitasnya terlegitimasi. Pengungkapan merupakan jembatan informasi yang menghubungkan perusahaan dengan masyarakat. Dengan adanya pengungkapan akan memberikan informasi yang lebih luas tentang perusahaan kepada masyarakat sebagai salah satu pengguna laporan keuangan. Masyarakat kemudian akan mengetahui aktivitas perusahaan dalam hal ini sesuai dengan peraturan dan norma yang berlaku di masyarakat. Artinya perusahaan telah mendapatkan pandangan yang baik di masyarakat dan terhindar dari kemungkinan untuk pemberhentian aktivitas perusahaan.

2.2. Laporan Keuangan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Leverage, Likuiditas, Profitabilitas Dan Porsi Saham Publik Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 50 82

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan, Porsi Saham Publik, dan Umur Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

3 28 122

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Saham Publik terhadap Pengungkapan Laporan Tahunan

1 7 146

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Porsi Kepemilikan Publik atas Saham Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (2012-2015)

0 5 108

PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PER

0 5 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS PADA KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitaspada Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan (Studi Empiris Padaperusahaan Manufaktur Y

0 4 16

Analisis Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas dan Public Shares Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan.

0 2 11

Pengaruh Size, Likuiditas, leverage dan Porsi Kepemilikan Saham Publik Terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 24

Analisis Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas dan Public Shares Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan - Repositori Universitas Andalas

0 3 1