sebenarnya. Teori agensi menyatakan likuiditas yang tinggi membutuhkan lebih banyak pengungkapan sehingga dapat mengurangi kemungkinan pengeluaran
biaya pengawasan cost agency yang besar Situmorang 2011. Dengan pengungkapan yang lebih tinggi upaya manajemen untuk menghasilkan
keuntungan pribadi dapat diminimalisir. Semakin perusahaan menerapkan IFRS semakin rendah nilai likuiditas maka comparability index indeks Gray likuiditas
semakin rendah karena penurunan nilai aset. Nilai indeks gray likuiditas yang rendah mengakibatkan perusahaan harus melakukan pengungkapan lebih luas
sebagai pertanggungjawaban nilai aset yang lebih rendah dibanding nilai liabilitas yang lebih tinggi.
4.2.3. Pengaruh Implementasi IFRS dalam Indeks Gray Profitabilitas
terhadap Pengungkapan Laporan Keuangan
Hasil penelitian memutuskan bahwa H
3
diterima yang berarti bahwa implementasi IFRS dalam indeks gray profitabilitas berpengaruh terhadap
pengungkapan laporan keuangan. Hasil tersebut juga terlihat pada tabel indeks gray profitabilitas yang menunjukkan bahwa dari total 30 perusahaan perbankan
yang diteliti terdapat 25 perbankan dengan nilai indeks gray lebih dari 1. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa semakin perusahaan menerapkan standar IFRS
maka semakin tinggi nilai Return on Asset ROA dan menyebabkan rasio profitabilitas menjadi semakin besar sehingga nilai indeks gray profitabilitas
menjadi semakin tinggi.
Return on Asset ROA merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tinggi dengan jumlah aset yang dikelola.
Penilaian jumlah aset dibawah standar PSAK berbeda dengan penilaian total aset dibawah standar IFRS. Perbedaan tersebut antara lain: penerapan fair value
penilaian aset dengan nilai pasar yang berlaku pada standar IFRS dan Historical Cost penilaian dengan nilai historis pada standar PSAK. Perbedaan penilaian
tersebut menyebabkan total aset dibawah standar IFRS menjadi semakin meningkat karena permintaan pasar yang terus meningkat. Aset dengan jumlah
yang besar dan pengelolaan yang tepat dibawah standar IFRS menyebabkan nilai ROA menjadi semakin meningkat karena pendapatan dari pengelolaan aset yang
besar akan meningkatkan jumlah laba bersih yang diperoleh. Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa semakin perbankan menerapkan standar IFRS maka
semakin tinggi rasio profitabilitas sehingga semakin tinggi pula tingkat laba dengan keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan dan mengharuskan perusahaan
untuk melakukan
pengungkapan yang
lebih banyak
lagi pada
laporan keuangannya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Lainez, et.all 2007 tentang Adoption of IFRS in Spain: Effect on Comparability and
Relevance of Financial Reporting yang menyatakan bahwa implementasi IFRS berdampak pada laporan keuangan yang tercermin pada nilai Return on Asset.
Peningkatan tersebut dikarenakan perbedaan metode pencatatan mengenai pendapatan dan beban. Selain itu pencatatan pendapat komprehensif juga
menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap pengungkapan laporan
keuangan. Akibatnya nilai ROA meningkat dan pengungkapan yang dilakukan perusahaan juga semakin meningkat sebagai pertanggungjawaban laba atas aset
yang dimiliki perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Amelinda 2011 yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan laporan tahunan
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan laporan
tahunan perusahaan perbankan. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Blanchette, et.all 2011 yang menyatakan bahwa implementasi IFRS sangat berpengaruh terhadap rasio profitabilitas. Hal tersebut karena ROA dan ROE
merupakan bagian yang paling sensitif terhadap perubahan sistem pencatatan. Implementasi IFRS sangat menitikberatkan pada pencatatan fair value accounting,
affectly asset, liabilities dan item of equity juga berakibat pada profit dan pendapatan komprehensif. Profit dan pendapatan komprehensif meningkat karena
bunga atas ekuitas yang dihasilkan jauh lebih tinggi ketika menerapkan standar IFRS dibanding profit di bawah standar lokal GAAP Canada. Profit dan
pendapatan komprehensif yang tinggi menyebabkan laba bersih meningkat sehingga ROA menjadi semakin tinggi dan nilai profitabilitas menjadi semakin
tinggi. Hasil penelitian ini mendukung teori legitimasi yang menyatakan bahwa
ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi sebagai akibat aktivitas perusahaan maka semakin besar pula pengungkapan yang harus dilakukan sebagai bentuk
pengakuan agar masyarakat menilai baik kinerja perusahaan. Semakin tinggi laba
perusahaan dengan standar IFRS menyebabkan semakin tinggi rasio profitabilitas dan secara otomatis turut meningkatkan indeks gray profitabilitas. Semakin tinggi
indeks gray profitabilitas, maka semakin besar pula kewajiban perusahaan untuk mengungkapkan setiap item yang berkaitan dalam membantu meningkatkan
profitabilitas. Pengungkapan
setiap item
penting yang
mempengaruhi profitabilitas menyebabkan semakin transparan informasi
yang diperoleh masyarakat dan meningkatkan kepercayaan para pembaca laporan keuangan,
dengan demikian para investor percaya untuk menanamkan modalnya.
4.2.4. Pengaruh Implementasi IFRS dalam Indeks Gray Porsi Saham