Hasil Uji Asumsi Klasik

tersebut menunjukkan bahwa data yang diambil berdistribusi normal karena signifikansi Asymp. Sig. 2-tailed lebih besar dari taraf signifikansi.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Model regresi linear berganda multiple regression dapat dikatakan sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi criteria BLUE Best Linear Unbiased Estimator. BLUE dapat dicapai bila data terdistribusi normal dengan menggunakan uji normalitas serta terbebas dari gejala autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas Setyadharma, 2010. a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas Priyatno, 2011. Metode pengujian yang biasa digunakan adalah dengan melihat nilai Inflation Factor VIF dan tolerance pada model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi terbebas dari masalah multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF constant X1 0,278 3,596 X2 0,220 4,551 X3 0,832 1,202 X4 0,630 1,586 Sumber: Lampiran 1 Output SPSS Berdasarkan Tabel 4.12 hasil uji multikolinearitas di atas, dapat diketahui bahwa nilai VIF seluruh variabel independen kurang dari sepuluh dan nilai tolerance lebih dari 0,1. Hasil tersebut menunjukkan bahwa keempat variabel independen terbebas dari masalah multikolinearitas. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah jika tidak mengalami masalah heteroskedastisitas. Metode yang bisa digunakan untuk menentukan terjadi maslah heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi spearman, uji glejser, uji park, dan scatterplot nilai prediksi ZPRED dengan residual SRESID. Model Regresi terbebas dari asumsi heteroskedastisitas apabila grafik scatterplot membentuk pola dengan titik-titik menyebar diatas maupun dibawah sumbu Y. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut: Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber: Lampiran 1 Output SPSS Berdasarkan Gambar 4.3 Grafik scatterplot, dapat dilihat bahwa ada pola-pola yang jelas dengan titik-titik menyebar diatas ataupun dibawah sumbu 0 dan sumbu Y. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model tersebut terbebas dari masalah heteroskedastisitas. Agar lebih meyakinkan apakah terdapat masalah heteroskedastisitas maka dilakukan uji glejser yang dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Glejser Model Unstandardized Coefficients B Sig. constant 0,021 0,495 X1 0,015 0,577 X2 -0,044 0,215 X3 0,011 0,726 X4 0,028 0,276 Sumber: Lampiran 1 Output SPSS Berdasarkan Tabel 4.13 Uji glejser diatas menunjukkan bahwa nilai keofisien variabel bebas indeks gray leverage, indeks gray likuiditas, indeks gray profitabilitas, indeks gray porsi saham publik sebesar 0,15; -0,044; 0,011; 0.028 dengan nilai signifikansi 0,495; 0,577; 0,215; 0,726; 0,276 menunjukkan bahwa semua nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa model regresi terbebas dari masalah heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Leverage, Likuiditas, Profitabilitas Dan Porsi Saham Publik Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 50 82

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan, Porsi Saham Publik, dan Umur Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

3 28 122

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Saham Publik terhadap Pengungkapan Laporan Tahunan

1 7 146

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Porsi Kepemilikan Publik atas Saham Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (2012-2015)

0 5 108

PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PER

0 5 15

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS PADA KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitaspada Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan (Studi Empiris Padaperusahaan Manufaktur Y

0 4 16

Analisis Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas dan Public Shares Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan.

0 2 11

Pengaruh Size, Likuiditas, leverage dan Porsi Kepemilikan Saham Publik Terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 24

Analisis Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas dan Public Shares Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan - Repositori Universitas Andalas

0 3 1