Keterkaitan Antara Ketinggian Tempat Dengan Aspek Biologi Ikan Waktu dan Lokasi Bahan dan Alat

kematangan gonad yang sama, faktor kondisi ikan lalawak jantan jauh lebih kecil daripada ikan lalawak betina. Meningkatnya faktor kondisi disebabkan bertambahnya gonad.

D. Keterkaitan Antara Ketinggian Tempat Dengan Aspek Biologi Ikan

Ketinggian tempat akan mempengaruhi aspek fisika kimia perairan, seperti suhu, alkalinitas, pH, oksigen terlarut sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi aspek biologi perairan seperti kelimpahan plankton. Hasil penelitian Wahyudi 2001 terhadap aspek ekobiologi ikan belut Monopterus albus menunjukkan bahwa pada ketinggian tempat yang berbeda menyebabkan perbedaan kelimpahan plankton, dimana larva dari kelas Insecta dan Brachionus pada ketinggian lebih dari 400 m dpl memiliki kelimpahan yang lebih besar dibandingkan pada ketinggian 17 – 400 m dpl. Demikian pula dengan kelimpahan makrozoobenthos pada akhirnya, kondisi tersebut mempengaruhi kondisi biologis ikan belut sawah Monopterus albus, yaitu : 1. Kelimpahan ikan akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian tempat. 2. Fekunditas ikan belut sawah Monopterus albus memiliki nilai yang lebih besar pada ketinggian 17 – 400 m dpl. 3. Jumlah ikan belut sawah Monopterus albus yang memiliki TKG II dan III lebih banyak pada ketinggian 17 – 400 m dpl daripada 600 m dpl. III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2005 sampai Maret 2006 di tiga kolam budidaya di tiga desa desa Gendereh, Sekar Wangi dan Narimbang dengan ketinggian tempat yang berbeda 400 m, 450 m dan 500 m dpl di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Analisa Eko-Biologi dilakukan di Laboratorium Produktifitas Lingkungan Perairan dan BIMI Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB.

B. Bahan dan Alat

Di bawah ini adalah bahan dan alat yang digunakan selama penelitian. Tabel 6. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian No Obyek Pengamatan Bahan Alat 1. Pengambilan contoh ikan lalawak - Jala ikan 2. Identifikasi dan klasifikasi ikan Ikan, Formalin 10 Buku identifikasi 3. Panjang dan berat ikan Ikan, Formalin Mistar ketelitian 1 mm dan timbangan O’haus 4. Rasio kelamin Ikan, Formalin 10 Alat bedah 5. Parameter fisika dan kimia perairan Air sample, indicator Phenolpthalein, Bromcresol Green, Methyl red, HCl, larutan Asetokarmin, sulfamic acid, MnSO 4 , NaOH+KI, H 2 SO 4, Na-tiosulfat, indikator amylum Termometer, kertas Ph, botol sample, Erlenmeyer 100 ml, gelas ukur, pipet 6. Plankton Air sample, lugol 5 tetes Ember, plankton net, botol film, mikroskop

C. Metode Kerja 1. Pengamatan Pertumbuhan Ikan