Laju Pertumbuhan Panjang dan Berat

20 40 60 80 100 120 140 Oktober November Desember Januari Waktu Sampling P a n jan g I kan m m KOLAM I KOLAM II KOLAM III 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Oktober November Desember Januari Waktu Sampling B e ra t I k a n g KOLAM I KOLAM II KOLAM III

E. Laju Pertumbuhan Panjang dan Berat

Di bawah ini adalah grafik pertumbuhan panjang dan berat ikan lalawak di ketiga kolam pada setiap sampling. Gambar 9. Grafik pertumbuhan panjang ikan Lalawak di tiga kolam penelitian pada setiap sampling Gambar 10. Grafik pertumbuhan berat ikan Lalawak di tiga kolam penelitian pada setiap sampling Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa ikan lalawak di setiap kolam cenderung mengalami pertumbuhan panjang dan berat. Pertumbuhan panjang dan berat yang cukup pesat terjadi pada ikan di kolam I di ketinggian tempat 400 m dpl, sementara pertumbuhan panjang dan berat di kolam II dan III relatif sama, yaitu tidak terlalu pesat. Hal di atas menandakan bahwa kondisi perairan di kolam I lebih kondusif dibandingkan dengan dua kolam yang lainnya. Kondisi ekologis yang relatif baik di kolam I dapat menstimulan ikan lalawak untuk dapat melakukan proses metabolisme secara baik. Dari hasil pengukuran panjang dan berat ikan lalawak di ketiga kolam diperoleh data laju pertumbuhan panjang dan berat ikan lalawak pada Tabel 12. Tabel 12. Nilai laju pertumbuhan panjang ikan Lalawak Kolam Berat awal rata-rata g Berat akhir rata- rata g α Panjang awal rata-rata mm Panjang akhir rata- rata mm α I 7,39 18.12 0.73 85 115.6 0.17 II 7,62 11.21 0.31 83.33 94.21 0.09 III 7.67 11.04 0.29 82.86 93.16 0.08 Dari tabel di atas dapat diketahui laju pertumbuhan panjang ikan lalawak di tiga kolam percobaan. Dari ketiga kolam tersebut, kolam I yang terletak di desa Gendereh memiliki laju pertumbuhan panjang dan berat tertinggi sebesar 0,17 dan 0,73. Tingginya laju pertumbuhan panjang dan berat di kolam I berkaitan dengan kondisi ekologis, baik suhu, alkalinitas, pH dan DO yang relatif aman dan optimal bagi proses pertumbuhan ikan. Suhu yang optimum di kolam I memberikan kemudahan bagi ikan lalawak dalam proses metabolismenya sehingga pertumbuhan mampu berlangsung optimal. Nilai alkalinitas yang sedang menyebabkan kondisi perairan menjadi subur sehingga fitoplankton khususnya dari kelas Bacillariophyceae sebagai makanan utama ikan lalawak dapat hidup dengan baik. Nilai laju pertumbuhan dapat menggambarkan adanya daya dukung media atau lingkungan terhadap pertumbuhan ikan lalawak. Semakin tinggi laju pertumbuhan, maka semakin baik pula daya dukung lingkungan terhadap pertumbuhan ikan lalawak di kolam pemeliharaan. 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 99 100 - 109 110 - 119 120 - 129 130 - 139 140 - 149 Selang Kelas Panjang Fa k tor K o nd is i Kolam I Kolam II Kolam III 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 99 100 - 109 110 - 119 120 - 129 130 - 139 Selang Kelas Panjamg Fa k tor K ondi s i Kolam I Kolam II Kolam III

F. Faktor Kondisi