Pengambilan Contoh ikan lalawak Barbodes balleroides Pengambilan Contoh Plankton Pengukuran Parameter Fisika dan Kimia Perairan

diberikan pakan buatan agar dapat diketahui laju pertumbuhan alami ikan lalawak.

2. Pengambilan Contoh ikan lalawak Barbodes balleroides

Ikan lalawak ditangkap dari kolam budidaya di tiga desa desa Gendereh, Sekar Wangi dan Narimbang dengan ketinggian tempat yang berbeda 400 m, 450 m dan 500 m berturut-turut selama empat kali dengan selang waktu satu bulan. Sampling pertama dilakukan pada bulan Oktober sebanyak 10 ekor untuk mengetahui panjang dan berat awal ikan lalawak. Kemudian pada bulan November, Desember dan Januari dilakukan sampling sebanyak masing-masing 30 ekor. Alat tangkap yang digunakan berupa jala.

3. Pengambilan Contoh Plankton

Air sampel diambil dari kolam budidaya sebanyak tiga kali dalam selang waktu satu bulan. Air sampel diambil sebanyak 10 liter dengan menggunakan ember dan disaring menggunakan plankton net. Air contoh tersebut dimasukkan ke dalam botol film dan diawetkan dengan lugol.

4. Pengukuran Parameter Fisika dan Kimia Perairan

Suhu diukur secara insitu dengan menggunakan termometer air raksa. Termometer dapat diikat dengan tali atau dipegang dengan tangan kemudian di masukkan ke dalam air kolam skala termometer diusahakan untuk dibaca di dalam air agar tidak terpengaruh oleh udara luar. Derajat keasaman diukur secara insitu dengan mencelupkan kertas pH universal ke dalam air, selanjutnya warna kertas pH dibandingkan dengan indikator warna pH berskala satu sampai empat belas. Alkalinitas diukur secara insitu, yaitu dengan memasukkan air sampel ke dalam botol air minum sebanyak 50 ml. Air tersebut kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan dua tetes indikator PP. Jika tidak terjadi perubahan warna, maka ditambahkan sampai tiga atau empat tetes BCG+MR. Titrasi dengan HCl 0,02 M sampai terjadi perubahan warna dari biru menjadi merah kebiruan. Catat volume titrannya. Alkalinitas total dihitung dengan menggunakan rumus: Alkalinitas total ppm CaCO 3 = B x N titran x 50 x 1000 ml sampel Keterangan : B = volume titran yang digunakan N titran = 0.02 N ml sampel = 50 ml DO diukur secara insitu yaitu dengan memasukkan air sampel ke dalam botol BOD sampai meluap sebanyak 125 ml. Sampel air tersebut kemudian ditambahkan Sulfamic acid 1 ml dan ditambahkan reagen-reagen seperti MnSO 4 Mangan sulfat dan NaOH+KI 1 ml. Botol BOD kemudian dibolak-balik sebanyak 20 kali dan dibiarkan beberapa saat sampai terbentuk endapan coklat. Kemudian ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 Asam sulfat dan dibolak-balik sampai endapan larut. Air tersebut dimasukkan ke dalam erlenmeyer dengan menggunakan pipet Mohr dan dititrasi dengan Na-thiosulfat hingga terjadi perubahan warna dari kuning tua menjadi kuning muda. Teteskan 4 tetes indikator amylum sulfat berwarna hitam kebiruan dan titrasi kembali dengan Na- thiosulfat hingga bening kemudian dicatat volume titrannya. DO dihitung dengan menggunakan rumus: BOD botol ml terpakai reagen ml botolBOD ml sampel ml thiosulfat Na normalitas titran ml l mgO . . . . . . 1000 8 . . 2 − × × − × = D. Analisa Data

1. Kelimpahan Plankton