Unit Contoh Lingkaran Circular plots Metode Systematic Sampling

E. Unit Contoh Lingkaran Circular plots

Menurut Departemen Kehutanan 1992 dalam Sanudin 1999, bentuk petak ukur yang dipakai dalam inventarissai hutan diantaranya adalah jalur, persegi panjang, bujur sangkar, lingkaran dan titik. Salah satu sumber kesalahan error yang sangat penting perannnya dalam pembangunan petak ukur adalah pohon batas borderlines trees, yaitu pohon–pohon yang terletak pada batas petak ukur. Oleh karena itu untuk menentukan apakah suatu pohon batas akan masuk sebagai contoh atau tidak, Petak coba lingkaran umumnya lebih mudah dibandingkan dengan bentuk lain, karena dalam pelaksanaannya yang diperlukan hanya titik pusat petak dan jari-jari lingkaran selain itu relatif lebih mudah dalam mengatur pohon batas. Pertimbangan tentang pohon-pohon yang masuk diantara pohon-pohon batas perlu dilakukan, sebab makin bertambahnya jumlah pohon dari keadaan tersebut tidak akan memberikan hasil penaksiran yang baik Loetsch, et al., 1973 .

F. Metode Systematic Sampling

Menurut Harbagung 1985 a , tujuan utama dari pengambilan contoh dengan cara sistematik adalah untuk memeperoleh contoh yang berasal dari seluruh populasi secara tersebar merata. Dengan cara ini diharapkan dapat diperoleh gambaran yang menyeluruh dari populasi. Dibandingkan dengan pengambilan contoh secara acak, penggunaan systematic sampling dalam inventarisasi hutan dapat memberi keuntungan, yaitu: 1. Mudah dalam pembuatan rencana dan juga mudah dalam pelaksanaannya dilapangan dengan demikian cara ini lebih menghemat waktu dan biaya. 2. Khusus dalam kaitannya dengan pemetaan dan penaksiran volume kayu, cara ini dapat memberi hasil yang cermat karena penempatan contoh menyebar merata. Demikian juga Hitam 1980 menyatakan bahwa penarikan contoh secara sistematik ini sering digunakan dalam penaksiran massa tegakan kayu karena : 1. Satuan-satuan penarikan contoh lebih mudah ditempatkan di lapangan dan biayanya lebih murah. 2. Kelihatannnya satuan–satuan penarikan contoh lebih mewakili, karena contoh contoh tersebut tersebar merata pada seluruh populasi, sehingga lebih memberikan perwakilan daripada contoh-contoh yang diambil secara baik. Cohran 1991 menyatakan bahwa untuk memperkecil kekurangan dari systematic sampling . Sering kali dikombinasikan dengan random sampling yaitu dengan cara memilih salah satu contoh acak kemudian contoh yang lain dipilih secara sistematik sesuai dengan pola yang telah di terapkan, cara ini lazim disebut dengan contoh sistematik dengan awal acak systematic sampling with random start . Menurut Husch 1987, kelemahan utama pencuplikan sampling sistematik adalah bahwa cara tersebut yang tidak didasarkan kepada hukum-hukum peluang dan tidak memberi kesempatan perhitungan kesalahan sampling error cuplikan yang sah. Pada kenyataan praktek banyak cuplikan sistematik di analisis melalui penggunaan rumus pencuplikan acak random.

G. Intensitas sampling