Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan. Macam-macam Pendapatan.

15 Pendapat lain tentang pengertian pendapatan oleh Niswonger dan Fress 1993:9 adalah pendapatan dihitung dari jumlah yang dibebankan kepada langganan untuk barang-barang yang diserahkan atau jasa-jasa yang diberikan. Berdasarkan definisi-definisi diatas pendapatan dalam penelitian ini adalah aliran masuk kas yang dihitung dari jumlah yang dibebankan kepada langganan untuk barang-barang yang diserahkan atau jasa-jasa baik berupa laba, tagihan ataupun hak setelah dikurangi biaya-biaya yang berasal dari hasil penggunaan pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan mikro yaitu BMT.

2.1.2 Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan.

Menurut Belakaoui 1986:146 pendapatan ditafsirkan sebagai: a. Aliran masuk aktiva netto yang disebabkan oleh penjualan barang atau jasa. b. Aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada para langganannya. c. Produk suatu perusahaan yang semata-mata disebabkan oleh penciptaan barang atau jasa oleh perusahaan selama satu periode waktu tertentu. Menurut Smith dan Skousen 1992:122 pendapatan dan keuntungan diakui apabila: a. Pendapatan keuntungan telah direalisasikan dan b. Pendapatan keuntungan tersebut telah dihasilkan karena sebagian besar dari proses untuk menghasilkan laba telah diselesaikan.. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 1996:23.11 pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi: a. Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. 16 b. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual. c. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal. d. Dasar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut. e. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan handal. Sedangkan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia 1983:33-35 pengakuan pendapatan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu: a. Pada saat penjualan b. Pada saat pembayaran diterima. c. Pada saat barangnya selesai diproduksi. Sedangkan menurut Hendriksen 1995:164 pendapatan adalah ekspresi moneter dari keseluruhan produk atau jasa yang ditransfer oleh suatu perusahaan kepada pelanggan selama satu periode. Definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa nilai tukar dari hasil transaksi pendapatan adalah mata uang sehingga pendapatan adalah merupakan harga jual barang dan jasa. Berarti terdapat kesepakatan terhadap produk yang dijual dengan imbalan yang diterima.

2.1.3 Macam-macam Pendapatan.

Macam-macam pendapatan ditinjau dari bentuknya ada tiga macam yaitu: a. Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang biasanya diterima sebagai balas jasa prestasi sumber-sumber utama yaitu gaji dan upah. 17 b. Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang bersifat reguler dan biasa, akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa dan diterimakan dalam bentuk barang, misalnya gaji yang diwujudkan dalam bentuk beras, pengobatan, perumahan. c. Pendapatan selain penerimaan uang dan barang adalah segela penerimaan yang bersifat transfer redistribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya penjualan barang-barang yang dipakai pinjaman uang, hasil undian, warisan, penagihan hutang. Pendapatan menurut perolehannya dapat diartikan menjadi dua, yaitu: a. Pendapatan kotor yaitu pendapatan yang diperoleh sebelum dikurangi dengan pengeluaran dan biaya lain. b. Pendapatan bersih yaitu pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi dengan pengeluaran dan biaya lain Faisal, 1984:263. Pendapatan ditinjau dari bidang kegiatannya dibagi menjadi dua yaitu: a. Pendapatan sektor formal yaitu segala pendapatan baik berupa barang maupun uang yang bersifat regular dan diterimakan biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi di sektor formal yang meliputi : pendapatan yang berupa uang, mislanya gaji, upah, dan hasil investasi dan pendapatan yang berupa keahlian yang tinggi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dan akhirnya akan berpengaruh terhadap penghasilan. b. Pendapatan sektor non formal, yaitu segala pendapatan baik berupa barang maupun uang yang bersifat regular dan diterimakan biasanya sebagai balas 18 jasa atau kontra prestasi di sektor non formal seperti pendapatan usaha sampingan toko, usaha sampingan lain yang bisa menghasilkan uang.

2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Dan Kecil Di Kota Bukittinggi (Studi Pada Bank Nagari Cabang Bukittinggi)

24 429 116

Analisis Koperasi Bitul Maal Wa Tamwil (BMT) dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) Di Kota Jakarta.

1 73 98

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENETAPAN BESARNYA NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BAITUL MAAL WATTAMWIL (BMT) (Studi pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kabupaten Situbondo)

3 46 80

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENETAPAN BESARNYA NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BAITUL MAAL WATTAMWIL (BMT) (Studi pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kabupaten Situbondo)

3 13 18

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENETAPAN BESARNYA NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BAITUL MAAL WATTAMWIL (BMT) (Studi pada Baitul Maal Wattamwil (BMT) di Kabupaten Situbondo)

0 4 18

Evaluasi Pengelolaan Dana Qardhul Hasan Pada Sejumlah Bmt

2 18 109

Efektivitas Program Pembiayaan Usaha Kecil Mikro BMT (Baitul Maal Wa Tamwil) Usaha Mulya di Kelurahan Kota Baru Bekasi Barat

3 20 89

STRATEGI PEMASARAN PRODUK MURABAHAH DI KOPERASI SERBA USAHA BAITUL MAAL WATTAMWIL MARHABAN Strategi Pemasaran Produk Murabahah Di Koperasi Serba Usaha Baitul Maal Wattamwil Marhaban Rembang Purbalingga.

2 14 17

STRATEGI PEMASARAN PRODUK MURABAHAH DI KOPERASI SERBA USAHA BAITUL MAAL WATTAMWIL MARHABAN Strategi Pemasaran Produk Murabahah Di Koperasi Serba Usaha Baitul Maal Wattamwil Marhaban Rembang Purbalingga.

0 2 14

Hubungan Kredit Usaha Baitul Maal Wattamwil (BMT) Dengan Pendapatan Usaha Mikro Di Kabupaten Tegal.

0 0 2