Kekuatan Tekan Maksimum Sejajar Serat Kekuatan Sambungan Baut Double Shear

49 Kadar air segar dalam satu jenis pohon juga berbeda-beda tergantung pada tempat tumbuh dan umur pohon Haygreen et al. 2003.

2.3.2 Kerapatan

Menurut Haygreen et al. 2003, kerapatan diartikan sebagai massa atau berat per satuan volume. Ini biasanya dinyatakan dalam pon per kaki kubik atau kilogram per meter kubik. Kerapatan kayu juga bervariasi pada arah vertikal maupun horizontal. Pada arah vertikal, bagian kayu yang posisinya lebih tinggi memiliki kerapatan yang lebih rendah dikarenakan faktor mekanis dan faktor biologis. Pada arah horizontal, kerapatan kayu dipengaruhi oleh umur. Kayu yang umurnya lebih muda memiliki kerapatan yang lebih rendah Tsoumis, 1991. Kerapatan kayu dapat mempengaruhi sifat mekanis dan sifat-sifat kayu lainnya seperti kembang susut dan higroskopisitas.

2.3.3 Berat Jenis

Menurut Haygreen et al. 2003, BJ diartikan sebagai perbandingan kerapatan bahan kayu dengan kerapatan air 1 gcm 3 . BJ merupakan sifat fisis kayu yang sangat penting karena dapat mempengaruhi kekuatan kayu dan sifat mekanis kayu lainnya. Semakin tinggi BJ-nya, maka kayu umumnya semakin kuat dan semakin berat. 2.4 Sifat Mekanis Menurut Tsoumis 1991, sifat mekanis kayu merupakan ukuran ketahanan kayu terhadap gaya luar yang cenderung merubah bentuk benda. Ketahanan kayu tersebut tergantung pada besarnya gaya dan cara pembebanan tarik, tekan, geser, pukul. Sifat mekanis kayu juga dipengaruhi oleh faktor luar kayu eksternal seperti kelembaban lingkungan dan faktor dalam kayu internal seperti BJ, cacat mata kayu, serat miring dan sebagainya. Sifat mekanis yang diuji dalam penelitian ini meliputi kekuatan tekan maksimum sejajar serat dan kekuatan sambungan baut double shear.

2.4.1 Kekuatan Tekan Maksimum Sejajar Serat

Menurut Tsoumis 1991, kekuatan tekan maksimum sejajar serat merupakan kemampuan kayu untuk menahan beban atau tekanan yang berusaha memperkecil ukurannya. Kekuatan tekan pada softwood, arah tangensialnya 50 lebih tinggi daripada radial, sedangkan untuk hardwood kekuatan tekan radial lebih tinggi dibandingkan tangensialnya. Kekuatan tekan pada arah aksial juga lebih tinggi dari kekuatan tekan arah transversal sampai 15 kali. Kekuatan tekan kayu pada arah aksial lebih rendah dibandingkan dengan logam, tetapi jika dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya kekuatan tekan kayu lebih tinggi.

2.4.2 Kekuatan Sambungan Baut Double Shear

Kekuatan sambungan baut double shear pada sambungan kayu merupakan kekuatan yang terjadi pada dua buah side member yang mengapit main member. Kekuatan sambungan baut yang dimaksud dalam penelitian ini adalah beban total. Pelat baja bertindak sebagai side member, sedangkan kayu sebagai main member. Selain plat baja, kayu juga dapat digunakan sebagai side member. Kekuatan sambungan baut double shear pada sambungan kayu dapat mengakibatkan kerusakan apabila didasarkan pada mekanisme sambungan tersebut. Ada 4 jenis kerusakan yang digambarkan oleh NDS yaitu pertama, kerusakan yang semata-mata terjadi pada kayu yang disebut sebagai kerusakan pada kayu tanpa rotasi dari alat sambung yang keluar dari shear plane sambungan Balma 1999. Model kerusakan pertama digambarkan pada Gambar 4 beserta arah pembebanannya yang menyebabkan kerusakan terjadi pada main member, mode I m . Gambar 4 Model kerusakan I m pada sambungan kayu geser ganda. Sumber: Forest Products Laboratory 1999 Kedua, kerusakan yang terjadi pada bagian side member saat beban berlawanan arah bekerja pada main member dan side member. Alat sambung pada mode kerusakan ini juga tidak mengalami kerusakan. Arah pembebanan dan kerusakan digambarkan pada Gambar 5. 51 Gambar 5 Model kerusakan III s pada sambungan kayu geser ganda. Sumber: Forest Products Laboratory 1999 Ketiga, kerusakan terjadi pada bagian kayu dan alat sambung yang leleh permanen Balma 1999. Pada Gambar 6 terlihat kerusakan terjadi pada bagian alat sambung dan side member dimana alat sambung baut leleh terhadap lentur dengan satu sendi plastis. Sendi plastis terjadi di main member namun tidak terjadi kerusakan. Pada sambungan yang menggunakan baja sebagai side member kerusakan ini kecil sekali kemungkinan terjadinya. Gambar 6 Model kerusakan III s pada sambungan kayu geser ganda. Sumber: Forest Products Laboratory 1999 Keempat, kerusakan juga terjadi pada bagian kayu dan alat sambung yang leleh permanen Balma 1999. Pada Gambar 7 menunjukkan model kerusakan yang terjadi pada alat sambung dimana baut leleh terhadap lentur dengan dua titik sendi plastis per bidang geser dan dengan hancurnya kayu. Gambar 7 Model kerusakan IV pada sambungan kayu geser ganda. Sumber: Forest Products Laboratory 1999 52 2.5 Gambaran Umum Jenis-Jenis Kayu yang Diuji 2.5.1 Kayu Sengon