Kekuatan Tekan Maksimum Sejajar Serat

66 Gambar 24 Diagram rata-rata berat jenis tiga jenis kayu. Keragaman nilai BJ dan kerapatan menurut Kasmujo 2001 tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun di dalam kayu, rongga-rongga sel atau jumlah pori-pori, kadar air yang dikandung dan zat ekstraktif di dalamnya. Menurut Oey Djoen Seng 1964 , kerapatan dan BJ kayu pada umumnya berbanding lurus dengan kekuatan kayu. Semakin tinggi nilai kerapatan dan BJ kayu, maka semakin tinggi pula kekuatan kayu. Sebaliknya, semakin rendah nilai kerapatan dan BJ kayu maka semakin rendah pula kekuatan kayu tersebut. Dengan demikian ketiga jenis kayu yang diteliti dalam penelitian ini telah sesuai dengan harapan karena dapat mewakili perbedaan kelas kuat kayu terhadap nilai kekuatan sambungan baut double shear yang akan dievaluasi. Pada penelitian ini, sengon mewakili kayu dengan kelas kuat rendah, bintangur mewakili kayu kelas kuat sedang, dan kayu kapur mewakili kayu kelas kuat tinggi.

4.2 Sifat Mekanis Kayu

Sifat mekanis kayu sangat berkaitan dengan ketahanan kayu terhadap gaya luar yang cenderung merubah bentuk kayu. Ketahanan kayu tersebut tergantung pada besarnya gaya dan cara pembebanan tarik, tekan, geser, pukul. Sifat mekanis yang diuji dalam penelitian ini meliputi kekuatan tekan maksimum sejajar serat dan kekuatan sambungan baut double shear.

4.2.1 Kekuatan Tekan Maksimum Sejajar Serat

Kekuatan tekan maksimum sejajar serat atau maximum crushing strength MCS merupakan kemampuan kayu untuk menahan beban atau tekanan yang 67 berusaha memperkecil ukurannya sampai kayu mengalami kerusakan Tsoumis 1991. Kekuatan tekan maksimum sejajar serat diperoleh dengan cara membagi gaya maksimum yang bekerja dengan luas permukaan kayu yang terkena gaya. Hasil pengujian tentang kekuatan tekan maksimum sejajar serat sangat bervariasi Gambar 25. Hasil lengkap rekapitulasi pengujian kekuatan tekan maksimum sejajar serat dapat dilihat pada Lampiran 4, 5 dan 6. Gambar 25 Diagram rata-rata nilai kekuatan tekan maksimum sejajar serat. Pada Gambar 25 terlihat bahwa nilai kekuatan tekan maksimum sejajar serat paling rendah terdapat pada kayu sengon 231 kgcm 2 , sedangkan nilai yang paling tinggi pada kayu kapur 489 kgcm 2 . Kayu bintangur memiliki nilai kekuatan tekan sejajar serat sebesar 404 kgcm 2 . Berdasarkan hasil pengujian kekuatan tekan maksimum sejajar serat maka nilai kekuatan tekan maksimum sejajar serat tersebut berbanding lurus dengan nilai kerapatan dan atau nilai BJ kayu. Semakin tinggi nilai kerapatan dan atau BJ kayu kayu kapur dengan nilai kerapatan 0,82 grcm 3 dan BJ 0,72, maka semakin tinggi juga nilai kekuatan tekan maksimum sejajar seratnya. Sebaliknya semakin rendah nilai kerapatan dan atau BJ kayu maka semakin rendah juga nilai kekuatan tekan maksimum sejajar serat. Jika dihubungkan dengan nilai kadar air maka kadar air tidak terlalu berpengaruh dengan kekuatan tekan maksimum sejajar serat. Secara teori, semakin bertambahnya kadar air dibawah kadar air TJS maka nilai kekuatan tekan maksimum sejajar serat semakin rendah. Namun demikian, pada penelitian ini nilai kadar air kayu kapur yang paling tinggi memiliki nilai kekuatan tekan 68 maksimum sejajar serat paling tinggi juga. Selain kadar air, nilai kekuatan tekan maksimum sejajar serat juga sangat dipengaruhi oleh BJ dan atau kerapatan kayu sehingga kadar air bukan faktor penting yang mempengaruhi nilai kekuatan tekan maksimum sejajar serat tiga jenis kayu. Nilai kekuatan tekan maksimum sejajar serat dan BJ kayu dapat digunakan untuk menduga kekuatan atau kemampuan baut sebagai alat sambung untuk melekat pada kayu. Pada proses pengujian kekuatan tekan maksimum sejajar serat kayu, kayu diuji hingga mengalami kerusakan. Kerusakan pada kayu terjadi beberapa tahap. Tahap awal kayu akan mengalami patahan pada dinding selnya yang kemudian semakin besar dan membentuk garis yang lebih nyata pada permukaan kayu saat beban meningkat dan pada tahap akhir pengujian, serabut atau serat-serat kayu akan mengalami pelipatan buckling dan pengkerutan cringkling sehingga kayu mengalami kerusakan.

4.2.2 Kekuatan Sambungan Baut Double Shear