Sejarah Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Demak

58

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum

4.1.1.1 Sejarah Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Demak

Sanggar Kegiatan Belajar Demak dibangun pada tahun 1984 secara resmi beroperasi pada tanggal 20 februari 1989. Pejabat kepala dipercayakan kepada Bapak Rocwan sedang Kepala Urusan Tata Usaha dipercayakan kepada Bapak Sudaryono, SIP, MM sampai tahun 2000. Wilayah kerja mulai berdiri sampai tahun 1997 meliputi 4 kabupaten yaitu Demak, Jepara, Pati dan Rembang. Pada era Otonomi Daerah tahun 2000 sesuai dengan Surat Operasi Teknis No. 3 bulan Juni 2001 SKB Demak diserahkan ke Pemda Kabupaten Demak, berubah menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Demak, kepala SKB dipercayakan kepada Bapak Drs. Marsudi mutasi dari kepala SKB Magelang. Pada tahun 2001 gedung kantor utama, asrama, gedung pertemuan, dan 6 ruang belajar dipergunakan oleh Pemda untuk yayasan UNISFAT sebagai kampus Universitas Sultan Fatah. SKB diberi 4 lokal bekas SD Wijaya Kusuma I di jalan mawar 3, disini kegiatan Kejar Paket B dan C berlangsung secara bergantian, paket B pagi hari dan sore hari paket C. Kantor pindah ke rumah dinas kepala, pintu masuk dan papan nama melalui samping jalan masuk kampung. Kegiatan PAUD menggunakan gedung bekas KBU bengkel mobil SKB, kursus menjahit dan bordir mulai tahun 2006 mengguakan ruangan bekas 59 perpustakaan, kursus komputer di kantor bekas rumah kepala, disini ruang Pamong belajar tidak ada. Ruang ICT juga belum ada. Sesuai dengan Surat Operasi Teknis yang baru ini struktur organisasi berubah menjadi kepala dibantu oleh tenaga fungsional dan administrasi tidak ada kaur TU. Begitu juga tugas dan fungsi berubah menjadi Pelaksana kegiatan DIKLUSPA, tidak lagi membina atau melaksanakan kegiatan olah raga. Pada bulan febuari tahun 2011 kepala SKB demak diganti oleh Bapak Masriā€™an S.pd MM yang bertugas sampai sekarang. 4.1.1.2 Visi dan Misi 4.1.1.2.1 Visi 1. Terwujudnya masyarakat yang gemar belajar, berketerampilan sebagai bekal hidup bermata pencaharian. 2. Terwujudnya pemerataan melalui jalur pendidikan luar sekolah. 3. Berkembangnya unsur masyarakat sebagai pengatan otonomi daerah. 4. Penguasaan iptek sebagai dasar penguatan daya saing bangsa memasuki era globalisasi. 4.1.1.2.2 Misi 1. Melaksanakan program Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda melalui pembuatan percontohan dan pelayanan bagi masyarakat yang bodoh, miskin dan terbelakang. 60 2. Mendorong proses pemberdayaan masyarakat melalui interaksi antar dinamika pembangunan daerah dengan kebijakan nasional otonomi daerah. 3. Memberdayakan masyarakat sesuai dengan kondisi masyarakat Kabupaten Demak melalui pengembangan program pemberdayaan masyarakat. 4. Mengembangkan kelembagaan sebagai profesional institusi sebagai kancah aktifitas pemberdayaan masyarakat masyarakat. 5. Pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan baik sumber belajar maupun masyarakat yang membutuhkan peningkatan ketrampilan dan kesiapan dalam memasuki dunia karya.

4.1.1.3 Struktur Organisasi