Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Nonformal

23 pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan di bidang pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya. Tujuan PKBM adalah untuk memperluas kesempatan warga masyarakat, khususnya yang tidak mampu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri dan bekerja mencari nafkah. Karena itu PKBM dapat menyelenggarakan berbagai program pendidikan nonformal sesuai dengan kebutuhan dan potensi masyarakat disekitarnya. 4. Majelis Taklim Majelis Taklim merupakan satuan pendidikan nonformal yang memfokuskan pada pendidikan Islam melalui ceramah umum atau pengajian Islam. Tempat kegiatan majelis taklim dapat dilakukan di halaman masjid atau kantor-kantor atau di tempat lain yang dikhususkan untuk itu. Prinsip kegiatan majelis taklim adalah kemandirian dan swadaya masyarakat dari masing-masing anggotanya. Dengan kata lain, majelis taklim adalah lembaga pengajian Islam yang memiliki ciri-ciri tersendiri dilihat dari sudut metode dan buku pegangan yang digunakan jama’ah, pengajar ustazustazah, materi yang diajarkan, sarana, dan tujuan.

2.2.5 Pendidikan Luar Sekolah

Pada umumnya sasaran Pendidikan Luar Sekolah adalah mereka yang tergolong orang dewasa. Orang dewasa nampaknya menyukai belajar sepanjang hayat dalam masa kehidupanya. Menurut Knowles 1980, istilah pendidikan orang dewasa menunjuk pada tiga pengertian secara berbeda. Dalam pengertian pertama, paling luas, istilah pendidikan orang dewasa digunakan untuk 24 menggambarkan proses belajar. Pengertian ini meliputi prosesperolehan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap, minat ataupun nilai-nilai baru bagi masyarakat. Istilah ini digunakan oleh orang dewasa untuk mengembangkan diri baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain dan digunakan oleh lembaga untuk mengembangkan ketenagakerjaan dan sejenisnya. Dalam pengertian kedua lebih teknis, pendidikan orang dewasa menggambarkan kegiatan terorganisir yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga untuk memperoleh tujuan pendidikan spesifik. Dalam pengertian ini pendidikan orang dewasa terdapat kelas-kelas terorganisir, kelompok belajar, ceramah, program membaca terencana, diskusi terpimpin dan sejenisnya. Pengertian yang ketiga, merupakan kombinasi antara proses dan aktifitas gerakan atau praktik sosial. Dalam pengertian ini pendidikan orang dewasa terarah pada kegiatan perbaikan metode dan materi belajarpartisipan, memperluas kesempatan partisipan untuk belajar dan meningkatkan kebudayaan masyarakat. Pendidikan Luar sekolah seharusnya tidak dirancang untuk menghasilkan orang yang hanya pandai tetapi juga aktif, bijaksana dalam mengarungi alur-alur kehidupan, paling tidak ada 2 karateristik utama dalam pendidikan Luar sekolah, pertama dilihat dari penyelenggaraanya pendidikan luar sekolah memiliki yang membedakan dirinya dengan pendidikan sekolah. Ciri-ciri tersebut antara lain : 1. Tidak dibatasi oleh jenjang, waktu, usia, dan tingkat pendidikan 25 sebelumnya. 2. Orientasi studi bersifat jangka pendek dan praktis. 3. Merupakan respon dari kebutuhan mendesak dari peserta. 4. Kurang dipentingkanya mandat credential ijazah atau sejenisnya. Dengan ciri-ciri ini terbuka kemungkinan untuk mengadakan penyelengaraan program agar lebih sesuai dengan tuntutan profesi lingkungan peserta didik. Kedua, dilihat dari proses belajarnya. Pada umumnya sasaran PLS adalah mereka yang tergolong orang dewasa. Orang dewasa memiliki konsep diri self- concept, pengalaman experinence, kesiapan untuk belajar readmenta learn, dan orientasi belajar orientasi toward learning yang berbeda dengan anak Knowles,1977 dalam Umberio Sihombing, 2000. Dari dua karateristik tersebut, dapat disiasati bahwa pendidikan luar sekolah seharusnya bukan pola pendidikan yang statis, reaktif dengan acuan yang kaku tetapi dinamis, adaptif yang siap menghadapi perubahan. Masalah waktu belajar dimungkinkan untuk disesuaikan agar setiap peserta didik bebas memilih waktu yang tepat baginya. Journal internasional of Andragogy Education vol.2 oleh Sarah Carroll, Suffolk University, Boston 2002, mengemukakan : karateristik education of adult : 1. Tend to be self-directed. 2. Have a rich reservoir of experience that can serve as a resource for learning. 3. Are frequently affected by your need to know or do something 4. Tend to have a life-, task-, or problemcentered orientation to learning as opposed to a subject-matter orientation. 5. Are generally motivated to learn from within. 26 Artinya : karateristik pendidikan orang dewasa : 1 Cenderung untuk menjadi diri sendiri. 2 Mempunyai suatu reservoir yang kaya dari pengalaman bahwa dapat bertindak sebagai suatu sumber daya untuk belajar. 3 Sering dipengaruhi untuk mengetahui atau melakukan sesuatu. 4 Cenderung untuk memiliki suatu kehidupan, tugas, atau orientasi problemcentered untuk belajar sebagai lawan suatu orientasi hal. 5 Secara umum termotivasi untuk tahu dari di dalam. Untuk dapat mewujudkan pola yang demikian para petugas harus memiliki inisiatif, kreatifitas, rasa empati, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan mengadakan persuasi baik kepada peserta didik, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan berbagai sector yang menaruh perhatian pada pemberdayaan masyarakat.

2.3 Pembelajaran