ketidaknyamanan yang muncul akibat pemasangan beban. Penelitian pada taksa burung diketahui bahwa pada hari-hari awal pemasangan beban, ditemukan
peningkatan perilaku merapikan bulu preening behaviour Mougey 2009. Pietz et al.
1993 juga menemukan bahwa pada bebek liar wild mallard, pada awal pemasangan beban ada usaha untuk melepaskan beban. Selanjutnya Boitani dan
Fuller 2000 menyatakan bahwa terjadi peningkatan intensitas perilaku membersihkan bulu pada burung dan burung tersebut berusaha untuk melepaskan
beban. Selama penelitian juga diketahui bahwa suhu tubuh katak bersifat
fluktuatif. Naik turunnya suhu tubuh katak relatif dipengaruhi oleh suhu lingkungan disekitarnya. Hal ini juga ditemui dalam penelitian yang dilakukan
oleh Muliya 2010. Duellman dan Treub 1986 menyetakan bahwa amfibi merupakan satwa yang tergolong satwa ekoterm dan suhu tubuhnya relatif
mengikuti suhu lingkungan terutama subsrat.
4.2.3 Permasalahan yang dihadapi selama pengamatan
Pada awalnya pengamatan direncanakan akan dilakukan terhadap 16 individu R. margaritifer. Dari 16 individu tersebut dibagi menjadi 8 individu
jantan dan 8 individu betina dengan rincian 4 individu menggunakan beban dan 4 individu tidak menggunakan beban. Namun pada saat penelitian terjadi perubahan
jumlah katak yang diamati dimana katak jantan yang diamati lebih banyak. Hilangnya katak betina yang sudah ditangkap serta gagalnya peneliti menemukan
katak betina dalam jumlah yang cukup sebelum eksperimen dilakukan menyebabkan jumlah betina yang bisa diteliti hanya 4 individu dengan rincian 2
individu menggunakan beban dan 2 individu lainnya tidak menggunakan beban. Karena kemudahan untuk menemukan katak jantan, maka jumlah katak jantan
yang diamati ditambah menjadi 12 individu dengan rincian 6 individu menggunakan beban dan 6 individu lainnya tidak menggunakan beban. Jumlah
katak yang tidak berimbang ini, diduga data mempengaruhi data sehingga cenderung bias.
Salah satu asumsi yang dibangun dalam penelitian ini adalah adalah pengamat harus bisa memastikan bahwa satwa yang diamati adalah satwa yang
sama pada semua waktu pengamatan. Dalam penelitian beban yang dipasangkan
pada katak menggunakan warna yang berbeda-beda sehingga satwa yang diamati tidak tertukar. Pada pengamatan katak betina dalam rumah katak ukuran 400 cm x
500 cm x 400 cm, masalah yang muncul adalah hilangnya katak yang diamati pada hari berikutnya. Sedangkan masalah yang muncul pada katak jantan adalah
banyaknya katak yang mati pada saat penelitian yang diakibatkan oleh serangan semut, masalah ini juga menyebabkan singkatnya waktu pengambilan data bagi
katak jantan. Selain adanya pengurangan jumlah pada penelitian juga terjadi
pengurangan waktu pengamatan. Pengamatan direncanakan dilakukan pada 3 malam berturut, namun pada saat penelitian hanya dilakukan pada 1 malam saja.
Hal ini disebabkan karena hilangnya katak betina dan banyaknya katak jantan yang mati. Pendeknya waktu pengamatan bisa menimbulkan bias dalam
perhitungan data penelitian. Karena Langkilde dan Alford 2002 menyatakan bahwa dalam jangka pendek pemasangan komponen alat radiotracking akan
meningkatkan aktivitas dan pergerakan katak sehingga data yang diambil memiliki potensi over estimated dari pergerakan normalnya. Penelitian Langkilde
dan Alford 2002 tentang dampak penggunaan harmonic radar finding menemukan bahwa ada dampak penambahan beban terhadap frekuensi dan jarak
bergerak jenis L. leisuri namun penelitian Rowley dan Alford 2007 yang melakukan penelitian pada jenis dan tempat yang sama namun waktu pengamatan
yang lebih panjang menemukan bahwa pemberian beban tidak berdampak terhadap frekuensi dan jarak bergerak.
Semalam sebelum pengamatan katak betina dengan beban dilakukan, sebanyak 3 individu katak betina dimasukkan kedalam rumah katak untuk waktu
penyesuaian. Pada malam pengamatan pertama, jumlah katak yang ditemukan hanya 2 individu, 1 individu tidak ditemukan lagi. Pada pengamatan betina tanpa
beban sebanyak 2 individu betina dilepaskan semalam sebelum pengamatan untuk penyesuaian. Pada saat pengamatan malam pertama jumlah yang ditemukan masih
2 individu, namum pada malam berikutnya jumlah individu yang ditemukan berkurang menjadi 1 individu sehingga pengamatan dihentikan.
Sebanyak 6 individu katak jantan dewasa tanpa beban dimasukkan kedalam rumah katak semalam sebelum pengamatan dilakukan untuk
penyesuaian. Pada malam pertama pengamatan ke-6 individu tersebut berhasil diamati, namun pada malam berikutnya semua individu katak ditemukan telah
dalam keadaan mati sehingga pengamatan tidak bisa dilanjutkan. Sedangkan pada katak jantan dengan beban 5 dari 6 individu yang diamati pada malam pertama
ditemukan telah dalam keadaan mati sehingga pengamatan tidak bisa dilanjutkan. Di bawah ini adalah beberapa dokumentasi tentang permasalahan diatas:
a b
c d
Gambar 18 1. Salah satu katak yang berada dilantai 2. Katak yang telah diserang oleh semut
3. Katak jantan tanpa dengan beban yang telah mati 4. Katak jantan dengan beban yang telah mati
4.2.4 Evaluasi desain kandang rumah katak di TNGGP