R. margaritifer termasuk katak pohon dan memiliki bentuk tubuh yang
ramping. Iskandar 1998 menyebutkan bahwa kebanyakan jenis amfibi betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan amfibi jantan. Fenomena
perbedaan ukuran karena perbedaan jenis kelamin tersebut disebut dengan sexual dimorphism
. Hal ini juga terjadi pada R. margaritifer, ukuran SVL snout vent length
atau panjang tubuh dari mulut sampai ke anus menunjukkan bahwa katak jantan memiliki panjang tubuh yang lebih kecil daripada katak betina Tabel 1.
Tabel 1 Perbandingan ukuran panjang tubuh R. margaritifer
Ukuran Panjang Tubuh Sumber
Jantan Betina
50 mm 50 – 60 mm
Iskandar 1998
36 – 45 mm 44 – 68 mm
Kurniati 2003
46 mm 39 – 63 mm
Kusrini dan Fitri 2006
Kulit pada permukaan atas tubuh dan perut memeliki tekstur yang halus. Kulit berwarna coklat tua, coklat kemerahan, coklat muda sampai kuning dengan
bercak-bercak tidak beraturan pada bagian atas tubuh sedangkan kulit bagian perut berwarna putih Kurniati 2003. Tubuh relatif gembung dan pada bagian
antara jari tangan berselaput kira-kira setengah atau dua pertiga dari panjang jari. Tumit mempunyai sebuah lapisan kulit flap dan pada bagian bawah kaki
terdapat beberapa bintil kecil yang kasar. R. margaritifer juga memiliki tonjolan kulit yang terdapat di sepanjang pinggir lengan dan dasar kaki sampai jari luar
Iskandar 1998.
2.3 Habitat dan Penyebaran
Rhacophorus margaritifer menempati tipe habitat yang khas dan
dipengaruhi oleh beberapa variabel yang mempengaruhi kehidupannya. Berdasarkan penelitian Kusrini et al. 2005, 2007, hampir semua individu R.
margaritifer di TNGP ditemukan berada pada daerah dengan jarak dari sumber air
0 - 10 meter, dan hanya sedikit sekali yang berada lebih dari 10 meter dari sungai. Muliya 2010 menyatakan bahwa rata-rata pergerakan R. margaritifer secara
horizontal dan vertikal dari badan air pada malam hari lebih jauh dari pada siang hari. Jarak terdekat katak jantan dan betina dari badan air pada siang dan malam
hari adalah sama, sedangkan jarak terjauh yang ditempuh katak jantan pada malam hari melebihi katak betina. Rata-rata suhu harian habitat yang ditempati
oleh jenis R. margaritifer berkisar antara 16 C-17
C Lubis 2008. R. margaritifer dapat ditemukan di hutan hujan tropis dan di area yang terbuka Kurniati 2003
serta hutan primer pada ketinggian di atas 1000 meter di atas permukaan laut Frost 2011.
Rhacophorus margaritifer hanya ditemukan di Pulau Jawa Iskandar 1998,
antara lain di dua daerah di Jawa Barat yaitu Taman Nasional Gunung Halimun- Salak TNGH dan Taman Nasional Gede Pangrango TNGP dan daerah lainnya
yaitu di Jawa Tengah dan Jawa Timur Gambar 3.
Gambar 3 Peta penyebaran R. margaritifer Sumber: Iskandar et al. 2011.
2.4 Relung Ekologi
Relung atau niche merupakan peran atau status dari suatu spesies yang membedakannya dengan spesies lain dalam habitat. Odum 1965 menyatakan
bahwa masing- masing individu akan menempati posisi atau status tertentu dilingkungannya yang juga merupakan perwujudan dari adaptasi struktural
individu tersebut, respons fisiologi dan perilaku spesifik yaitu perilaku asli dan atau hasil belajar.
Luas relung suatu spesies bisa digambarkan dengan menghitung besarnya sumberdaya yang dimanfaatkan oleh spesies tersebut. Rahman 2009 menyatakan
bahwa luas relung R. margaritifer berdasarkan indeks Levin`s yang telah distandardisasi menunjukkan bahwa luas relung yang digunakan oleh R.
margaritifer adalah 0,642 yang artinya spesies ini menempati relung yang cukup
luas. Rahman 2009 menyatakan adanya perbedaan luas relung jantan dan
betina pada R. margaritifer. Adapun luas relung individu jantan dan betina adalah 0,167 dan 0,608, artinya relung betina lebih sempit dari pada relung jantan. Hal
ini terjadi karena individu jantan dan betina R. margaritifer memiliki sebaran yang berbeda dalam habitatnya. Sehingga mengakibatkan adanya perbedaan lebar
relung yang digunakan oleh masing-masing jenis kelamin.
2.5 Pergerakan dan Penggunaan Mikrohabitat