Klasifikasi Agen Pengembangan metode pengendalian gulma pada pertanian presisi berbasis multi agen komputasional

26 diperintahkan oleh user. Fenomena pendelegasian delegation ini adalah karakteristik utama suatu program disebut agen. e. Reactivity Karakteristik agen yang lain adalah kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada dalam suatu lingkungan enviornment. Lingkungan itu bisa mencakup: agen lain, user, adanya informasi dari luar, dan sebagainya. f. Proactivity dan Goal-Oriented Sifat proactivity boleh dikata adalah kelanjutan dari sifat reactivity. Agen tidak hanya dituntut bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah penyelesaian apa yang harus diambil. Untuk itu agen harus didesain memiliki tujuan goal yang jelas, dan selalu berorientasi kepada tujuan yang diembannya goal-oriented. g. Communication and Coordination Capability Agen harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan user dan juga agen lain. Masalah komunikasi dengan user adalah masuk ke masalah user interface dan perangkatnya, sedangkan masalah komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan agent lain adalah masalah sentral penelitian multi agent system MAS.

3. Klasifikasi Agen

Teknik klasifikasi agen menurut karakteristik dipelopori oleh Nwana Nwana, 1996. dalam Romi, 2003.. Menurut Nwana, agen bisa diklasifikasikan menjadi tujuh berdasarkan pada karakteristiknya, yaitu a. Collaborative Agent Agent yang memiliki kemampuan melakukan kolaborasi dan koordinasi dengan agen lain dalam kerangka Multi Agent System MAS. b. Interface Agent Agen yang memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dengan user, melakukan fungsi monitoring dan learning untuk memenuhi kebutuhan user. 27 c. Mobile Agent Agen yang memiliki kemampuan untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lain, dan secara mandiri melakukan tugas ditempat barunya tersebut, dalam lingkungan jaringan komputer. d. Information dan Internet Agent Agen yang memiliki kemampuan untuk menjelajah internet untuk melakukan pencarian, pemfilteran, dan penyajian informasi untuk user, secara mandiri. Atau dengan kata lain, mengelola informasi yang ada di dalam jaringan internet. e. Reactive Agent Agen yang memiliki kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dimana dia berada. f. Hybrid Agent Agen yang memiliki katakteristik yang merupakan gabungan dari karakteristik yang sudah disebutkan sebelumnya adalah masuk ke dalam agen hybrid. g. Heterogeneous Agent System Dalam lingkungan Multi Agent System MAS, apabila terdapat dua atau lebih agen hybrid yang memiliki perbedaan kemampuan dan karakteristik, maka sistem MAS tersebut kita sebut dengan heterogeneous agent system. Penentuan agen-agen yang dapat berjalan simultan tidak terlepas dari definisi agen berdasarkan kapabilitasnya, yaitu Basic Agent, Passive Agent, Active Agent dan Peer Agent. Tabel 5. Kapabilitas agen Capabilities Basic Agent Passive Agent Active Agent Peer Agent Receives assertions √ √ √ √ Receives queris √ √ Sends assertions √ √ √ Sends queries √ √ Sumber : Weiss G., 1999 dalam Romi ,2003. 28 Beberapa software yang biasa digunakan dalam pembuatan sistem multi agen diantaranya INGENIAS development kit IDK, Promotheus development tools, Forel Intelligent Agent Technology FIAT, Open Cybele dan Java Agen Development JADE. INGENIAS Development Kit IDK adalah kerangka kerja untuk keperluan analisis desain dan implementasi sistem multi agen. Metode Prometheus adalah metode untuk membangun sistem perangkat lunak berbasis agen yang menentukan spesifikasi proses detail, desain, implementasi dan uji kinerja . Forel Intelligent Agent adalah sebuah set perangkat lunak terintegrasi yang memiliki kemampuan untuk mengubah permasalahan kompleks menjadi perintah pengendalian sederhana, dimana transformasi dilakukan dengan pembelajaran mandiri dan menghasilkan aturan-aturan optimal dan set fitur peta untuk pengambilan keputusan. OpenCybele menggunakan pendekatan yang berbeda terhadap agen. Agen didefinisikan sebagai sekelompok kegiatan yang berbagi data, thread, dan struktur eksekusi secara simultan. Pemrosesan Paralel Pemrosesan paralel adalah penggunaan mesin komputer paralel untuk memecahkan satu unit problem komputasi dengan tujuan untuk mempersingkat waktu pengolahan. Proses paralelisasi dilakukan dengan cara membagi data ke beberapa memori terdistribusi dimana bagian-bagian citra akan difilterisasi secara paralel Tiap-tiap prosesor melakukan komputasi sesuai dengan tugas yang telah ditentukan. Berdasarkan jumlah aliran instruksi dan aliran datanya, Michael J. Flynn pada tahun 1966 mengelompokkan komputer digital menjadi empat golongan besar Hwa, 1985 dalam Purbasari, 2002. Aliran instruksi instruction stream adalah urutan instruksi yang dieksekusi oleh sistem komputer, sedangkan aliran data data stream adalah urutan data yang diolah termasuk data masukan, bagian dari data, maupun data sementara yang dipanggil atau digunakan oleh aliran instruksi. 29

1. Komputer SISD Single Instruction stream-Single Data stream