66 Gambar 22. Bentuk hubungan antar obyek pada sistem supervisori
Berdasarkan hubungan antar obyek dalam sistem supervisori selanjutnya dibangun sistem basis yang mewakili hubungan antar obyek tersebut.
Gambar 23 menunjukkan hubungan relasi antar tabel pada basis data yang dapat ditampilkan menjadi bentuk konten pengetahuan melalui sebuah
kueri tertentu.
Gambar 23. Bentuk basis data relasional pembentuk basis pengetahuan
2. Basis sistem komputasi cerdas
Basis sistem cerdas berisi modul komputasi cerdas yang meliputi : - Agen penangkap citra yang bekerja berdasarkan pemicu dari odometer
- Agen pemisah tanaman dan latar belakang filterisasi
Kondisi Lahan -
Kontur -
Luas
Cuaca -
Kec. Angin -
Suhu, RH, Hujan
Jadwal Pelaksanaan
- Tanggal
- Waktu tersedia
Simulasi SIMDRIFT
Identifikasi Kebutuhan Peralatan
VRT tersedia
- Nama
- Spesifikasi teknis
KEPUTUSAN Tanaman
- Jenis
- Umur
Gulma -
Jenis -
Sifat
Herbisida -
Jenis -
Karakteristik
Identifikasi Serangan
Identifikasi Kebutuhan
Herbisida
Aksi Komputasi
Cerdas
67 - Agen pembeda gulma dan tanaman pokok, dengan komputasi cerdas
analisa dimensi fraktal - Agen penentu kepadatan serangan dengan komputasi cerdas segmentasi
Bayes - Agen penentu dosis aplikasi
3. Basis teknologi VRT
Basis teknologi berisi informasi tentang berbagai teknologi yang tersedia untuk kegiatan pengendalian gulma, baik untuk metode berbasis
peta maupun berbasis sensor dengan berbagai skala luasan. Metode yang biasa digunakan dalam kegiatan penyemprotan gulma
antara lain penyemprotan seragam diseluruh lahan, penyemprotan presisi dengan perlakuan seragam per blok, dan penyemprotan sesuai kondisi
spesifik lahan. Secara garis besar metode tersebut dapat digolongkan menjadi aplikasi berbasis peta dan aplikasi berbasis sensor.
Pengetahuan mengenai aplikasi pertanian berbasis peta, aplikasi seragam dan aplikasi berbasis sensor diperlukan sebagai bagian dari basis
pengetahuan sistem konsultasi. a. Aplikasi Pertanian Presisi berbasis Peta
a.1. Perlakuan Berdasarkan Kondisi Spesifik Lahan Tujuan dari aplikasi pertanian presisi berbasis peta dengan
presisi tinggi adalah melakukan aplikasi berdasarkan pengamatan keragaman kondisi lahan yang telah dilakukan sebelumnya.
Perlakuan lahan secara presisi sesuai waktu, lokasi dan dosis kebutuhan akan menjaga mutu produk pertanian dari kontaminasi
obat-obatan pertanian, penghematan penggunaan bahan, dan minimalisasi pencemaran lingkungan akibat residu bahan kimia
yang diberikan secara berlebih. Kata kunci yang penting dari penggunaan VRT selain yang berkaitan dengan ketepatan lokasi
dan dosis adalah bahwa dengan penggunaan VRT akan meminimalkan terjadinya overlaping atau tumpang tindih
penyemprotan di sisi jalur penyemprotan, dan penggunaan VRT
68 juga akan meminimalkan adanya blank-spot yang diartikan
sebagai bagian dari lahan yang tidak mendapat perlakuan sama sekali.
Aplikasi pertanian presisi berbasis peta menggunakan teknologi VRT yang dilengkapi dengan aktuator yang adaptiv
terhadap input dari peta perlakuan dan laju operasi alat. Sebagai penentu lokasi di lahan digunakan GPS dengan presisi tinggi.
Cara kerja pertanian presisi berbasis peta diawali dengan pengumpulan data keragaman kondisi lahan atau tanaman
Gambar 24. Pengolahan data kondisi lapangan dilakukan dengan menggabungkan hasil perhitungan dosis perlakuan dengan
teknologi GIS untuk memperoleh peta perlakuan. Peta perlakuan selanjutnya diunggah kedalam console Gambar 25 yang
terkoneksi dengan peralatan GPS dan aktuator. Pada operasi di lapangan GPS membaca posisi koordinat aplikator dalam lahan
yang akan digunakan sebagai referensi untuk membaca dosis aplikasi yang harus diberikan sesuai data pada peta aplikasi.
Informasi dosis dan kecepatan maju peralatan digunakan sebagai input bagi aktivasi aktuator.
Gambar 24. Peta kondisi lahan yang dibutuhkan pada aplikasi dengan menggunakan peralatan VRT berketelitian
tinggi sesuai posisi dan kondisi lahan.
69 Gambar 25. Tampilan console dan panel pengontrol
penyemprotan pada peralatan VRT berketelitian tinggi sesuai posisi dan kondisi lahan.
a.2. Perlakuan Berdasarkan Blok Perlakuan Seragam Tujuan dari aplikasi seragam pada pertanian presisi berbasis
peta adalah melakukan aplikasi dengan presisi sedang, berdasarkan keragaman rata-rata pada suatu blok. Sama halnya
dengan perlakukan berdasarkan keragaman, maka tujuan perlakuan lahan berdasarkan blok perlakuan seragam secara
presisi sesuai waktu, lokasi dan dosis kebutuhan menjaga mutu produk dari kontaminasi obat-obatan pertanian, penghematan
penggunaan bahan, dan minimalisasi pencemaran lingkungan akibat residu bahan kimia yang diberikan secara berlebih.
Jenis teknologi yang digunakan adalah VRT yang dilengkapi dengan aktuator yang diatur untuk dosis tertentu dan adaptiv
terhadap laju operasi alat. Cara kerja sistem ini adalah dengan menggunakan hasil pengolahan data kondisi lapangan dan
menggabungkannya dengan teknologi GIS untuk memperoleh peta perlakuan. Peta perlakuan aplikasi yang dihasilkan selanjutnya
diolah ulang menjadi peta aplikasi dosis tunggal untuk tiap blok lahan. Pada praktek di lapangan informasi dosis tetap dan
70 kecepatan maju peralatan digunakan sebagai input bagi aktivasi
aktuator. Metode ini mempermudah pengerjaan, karena peralatan bekerja per blok dengan dosis tunggal sesuai peta aplikasi tiap
blok Gambar 26.
Gambar 26. Contoh peta aplikasi dengan menggunakan peralatan VRT perlakuan seragam tiap blok.
Gambar 27. Aplikasi dengan menggunakan peralatan VRT berdasarkan peta perlakuan seragam tiap blok di
Fazenda Santa Branca Brasil.
71 b. Aplikasi Pertanian Presisi berbasis Sensor
Praktek pertanian presisi berbasis sensor secara real time belum digunakan dalam skala lapangan. Beberapa penelitian telah dilakukan
berkaitan dengan penggunaan metode pertanian presisi berbasis sensor, terutama yang berkaitan dengan teknologi aplikator cairan.
Tujuan aplikasi berbasis sensor sama dengan tujuan penyemprotan dengan basis lain, yaitu melakukan penyemprotan dengan presisi tinggi
berdasarkan pengamatan real time, menjaga mutu produk dari kontaminasi obat-obatan pertanian, penghematan penggunaan bahan
dan minimalisasi pencemaran lingkungan akibat penggunaan obat- obatan yang berlebihan. Jenis teknologi yang di digunakan adalah
perangkat sensor yang bekerja secara real time, VRT yang dilengkapi dengan aktuator yang bekerja sesuai dosis dari data pengamatan
langsung. Cara kerja metode aplikasi berbasis sensor didasarkan pada
pembacaan kondisi lapangan oleh sensor secara real time. Data kondisi lahan diolah untuk menentukan dosis aplikasi yang harus
dilakukan. Posisi di lahan biasanya dideteksi berdasarkan data dari alat pencatat jarak tempuh odometer. Data kecepatan operasi dan dosis
diolah untuk menentukan nilai aktivasi aktuator dan lama aktivasi yang harus dilakukan. Ciri lain dari metode ini adalah peralatan bekerja per
satuan luasan tanah yang kecil untuk memperoleh kinerja yang lebih teliti.
Pengambilan keputusan tingkat teknologi VRT yang akan digunakan ditentukan berdasarkan rule-rule kondisi cuaca dan hasil
perhitungan kebutuhan kapasitas kerja.
4. Basis Peralatan Input-Output dan Aktuator