StartNew = StartNew = StartNew = Perancangan Komputasi Paralel pada Sistem Multi Agen

151 Gambar 79. Komunikasi antar proses secara paralel Penggal program dari bentuk komunikasi antar agen dalam bentuk task adalah sebagai berikut : var buffer1 = new BlockingCollectionintlimit; var buffer2 = new BlockingCollectionintlimit; var f = new TaskFactoryTaskCreationOptions.LongRunning,TaskContinuationOptions.None; var task1 =

f.StartNew =

proses internal filterisasi menghasilkan buffer1 Pipelineint.Producerbuffer1, , , inc; var task2 =

f.StartNew =

membaca buffer1 hasil filterisasi proses internal segmentasi menghasilkan buffer2 Pipelineint.Consumerbuffer1, new Pipelineint., buffer2; Pipelineint.Producerbuffer2, , , inc; var task3 =

f.StartNew =

membaca buffer2 hasil segmentasi proses internal penentuan dosis menghasilkan file text akhir dosis { result_str = Pipelineint.LastConsumerbuffer2, str; }; Task.WaitAlltask1, task2, task3; Hans-.uk Parallel Programming Proses 1 Proses 2 Kanal Tulis Baca 152 Gambar 80. Diagram pipeline dengan 4 prosesor pada kegiatan pengendalian gulma periode praolah Hasil analisa peningkatan kecepatan pada komputasi paralel metode pipeline menunjukkan bahwa peningkatan nilai speed up berbanding lurus dengan semakin bertambahnya jumlah pekerjaan. Pekerjaan adalah rangkaian proses yang dilakukan pada satu buah citra. Nilai speed up akan bergerak dari 1 pada satu pekerjaan sampai 3.745 pada 1000 pekerjaan, nilai speed up selanjutnya akan mencapai 3.775 pada jumlah pekerjaan 100 000 sampai tak hingga dengan efisiensi sebesar 93.88. Gambar 81 menunjukkan grafik peningkatan nilai speed up akibat bertambahnya jumlah pekerjaan. Gambar 81. Grafik hubungan speed up dan jumlah pekerjaan pada kegiatan pengendalian gulma periode praolah. 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 200 400 600 800 1000 S p e e d u p Jumlah pekerjaan 153 Sebagaimana telah dijelaskan pada pembahasan pendeteksian serangan gulma, pendeteksian gulma pada periode pascatumbuh membutuhkan agen cerdas untuk menganalisa jenis tanaman. Berdasarkan hasil perhitungan waktu kerja satu frame yang diperlukan untuk menganalisa tanaman dengan ukuran 100 x 140 piksel diperoleh nilai waktu 0.0012 detik. Karena dalam satu citra hasil tangkapan kamera rata-rata memiliki 10 citra tanaman utama, maka kebutuhan waktu untuk analisa dimensi fraktal adalah 0.012 detik. Gambar 82. menunjukkan bentuk diagram pipeline untuk 6 proses pekerjaan pada kegiatan pengendalian gulma periode pascatumbuh dengan menggunakan 4 buah prosesor. Hasil perhitungan kinerja sistem menunjukkan nilai speed up akan bergerak dari 1 pada satu pekerjaan sampai 3.813 pada 1000 pekerjaan, nilai speed up selanjutnya akan mencapai 3.814 pada jumlah pekerjaan 100 000 sampai tak hingga dengan efisiensi sebesar 95.35. Gambar 83 menunjukkan grafik peningkatan nilai speed up akibat bertambahnya jumlah pekerjaan. Gambar 82. Diagram pipeline dengan 4 prosesor pada kegiatan pengendalian gulma periode pascatumbuh 154 Gambar 83. Grafik hubungan speed up dan jumlah pekerjaan pada kegiatan pengendalian gulma periode pascatumbuh. Pengoperasian sistem tanpa melalui penyimpanan dan pengambilan file citra akan mempersingkat waktu operasi tiap proses. Hal ini secara otomatis akan meningkatkan kecepatan proses tiap pekerjaan. Hasil analisa secara teoritis pada dimensi citra yang memiliki panjang 102 cm dan lebar 136 cm dengan pengoperasian prosesor tunggal menunjukkan kecepatan maju maksimum adalah 8.63 kmjam. Apabila pekerjaan dilakukan dengan 2 prosesor yang bekerja dengan metode pipeline akan diperoleh nilai speed up 1.855 dan kecepatan maju 16.00 kmjam dengan efisiensi sebesar 92.28. Gambar 84. Diagram pipeline dengan 2 prosesor pada kegiatan pengendalian gulma periode praolah tanpa prosedur penyimpanan citra. 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 200 400 600 800 1000 S p eed u p Jumlah Pekerjaan 155 Gambar 85. Grafik hubungan speed up dan jumlah pekerjaan pada kegiatan pengendalian gulma praolah tanpa prosedur penyimpanan citra. Simpulan 1. Pemrograman sistem multi agen telah dibangun dengan pendekatan pemrograman multithreading. Agen-agen yang terlibat dalam kegiatan pengendalian gulma adalah ; agen penangkap citra, agen filterisasi, agen identifikasi tanaman, agen penentu kepadatan serangan gulma, agen penentu dosis. 2. Analisa kecepatan proses komputasi paralel dilakukan dengan melakukan granularisasi masing-masing proses pada tiap agen. Hasil perhitungan kinerja sistem pada sistem pengendalian gulma praolah menunjukkan nilai speedup akan bergerak dari 1 pada satu pekerjaan sampai 3.745 pada 1000 pekerjaan, nilai speedup selanjutnya akan mencapai 3.775 pada jumlah pekerjaan 100 000 sampai tak hingga dengan efisiensi sebesar 93.88. Penggunaan sistem multi agen akan mempersingkat waktu proses, sehingga nilai kecepatan maju maksimum dari VRT menjadi 3.775 kali lebih cepat, yaitu dari 4.78 kmjam menjadi 17.95 kmjam. 3. Hasil perhitungan dari kinerja sistem pada sistem pengendalian gulma pascatumbuh menunjukkan bahwa nilai speed up akan bergerak dari 1 pada satu pekerjaan sampai 3.813 pada 1000 pekerjaan, nilai speed up selanjutnya 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 200 400 600 800 1000 A x is T it le Axis Title 156 akan mencapai 3.814 pada jumlah pekerjaan 100 000 sampai tak hingga dengan efisiensi sebesar 95.35. Penggunaan sistem multi agen akan mempersingkat waktu proses, sehingga nilai kecepatan maju maksimum dari VRT menjadi 3.814 kali lebih cepat, yaitu dari 4.71 kmjam menjadi 17.96 kmjam. 4. Hasil analisa secara teoritis pada dimensi citra yang memiliki panjang 102 cm dan lebar 136 cm dengan pengoperasian prosesor tunggal menunjukkan kecepatan maju maksimum dari sistem yang bekerja tanpa proses penyimpanan file citra adalah 8.63 kmjam. Apabila pekerjaan dilakukan dengan 2 prosesor yang bekerja dengan metode pipeline akan diperoleh nilai speed up 1.855 dan kecepatan maju maksimum 16.00 kmjam dengan efisiensi sebesar 92.28. 157

9. PEMBAHASAN UMUM