BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek
perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar Anni, 2007:5. Selain pengertian di atas dapat didefinisikan
mengenai hasil belajar yaitu merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Sudjana,
2009:22. Robert M. Gagne mengelompokkan kondisi-kondisi belajar sistem
lingkungan belajar sesuai dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai. Gagne mengemukakan delapan macam, yang kemudian disederhanakan
menjadi lima macam kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar sehingga, pada gilirannya, membutuhkan sekian macam kondisi belajar atau
sistem lingkungan belajar untuk pencapaiannya. Kelima macam kemampuan hasil belajar tersebut adalah:
1. Keterampilan intelektual yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem lingkungan skolastik.
2. Strat egi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berfikir seseorang di
dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah. 3. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.
Kemampuan ini umumnya dikenal dan tidak jarang. 4. Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain
keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebagainya. 5. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional
yang dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari
12
kecenderungannya bertingkah-laku terhadap orang, barang, atau kejadian Hasibuan dan Moedjiono, 2008:5.
Sistem pendidikan nasional mengenai rumusan tujuan pendidikan baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi
hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, serta ranah
psikomotoris. Ranah kognitif yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni : pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan
sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni : penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotorik berkenaan
dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak Sudjana, 2009:22.
Di antara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa
dalam menguasai isi bahan pengajaran Sudjana, 2009:23.Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom inilah yang digunakan oleh sekolah guru
untuk menilai atau mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai suatu mata pelajaran sebagai hasil belajarnya.
B. Kurikulum