Strategi Bauran Pemasaran Jasa Produk Jasa Karakteristik Jasa

2.1.1 Strategi Bauran Pemasaran Jasa

Strategi bauran jasa pemasaran diartikan sebagai penerapan secara tepat bauran pemasaran dalam pengambilan keputusan manajerial untuk menetukan dan melakukan proses produksi. Bauran pemasaran yang dimaksud adalah kombinasi dari faktor produk, harga, promosi, dan distribusi. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 70, strategi yang berlaku terbatas dalam pemasaran produk barang pada perusahaan manufaktur, sedangkan untuk pemasaran jasa perlu ditambah lagi dengan faktor orang people, proses process, dan layanan pelanggan customer service

2.1.2 Produk Jasa

Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain. Pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak Kotler, 1998:45. Pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik ataupun konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberi nilai tambah seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan atau pemecah atas masalah yang dihadapi konsumen Lupiyoadi,2001:5

2.1.3 Karakteristik Jasa

Ada empat karakteristik pokok jasa yang membedakannya dengan barang ke empat karakteristik tersebut meliputi. Fandy Tjiptono, 2001 :15 1. Intangibility ketidaknyataan Jasa berbeda dengan barang, jika barang merupakan suatu objek, alat, atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja performance atau usaha. Jasa bersifat intangible artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli. Konsep intangibel itu sendiri memiliki dua pengertian Leonar L. bery dalam Enis dan Cox, 1988 yaitu: a. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa b. Sesuatu yang tidak mudah didifinisikan, diformulasikan, atau dipahami secara rohaniah 2. Inseparability keadaan tidak terpisahkan Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan secara bersamaan, interaksi antara penyedia jasa dan konsumen merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. 3. Variabelity keragaman Jasa besifat sangat variabel karena merupakan nonstandardiyed output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jasa, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Dalam hal ini penyedia jasa dapat menggunakan tiga pendekatan dalam pengendalian kualitasnya a. Melakukan investasi dalam seleksi dan pelatihan personil yang baik b. Melakukan standarisasi proses pelaksanaan jasa service performance process c. Memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan, survei pelanggan dan komparison shoping, sehingga pelayanan yang kurang baik dapat dideteksi dan dikoreksi 4. Perishability keadaan tidak tahan lama Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Menurut Stantom, Etzel, dan Walker 1991, ada pengecualian dalam karakteristik perishability dan penyimpanan jasa. Dalam kasus tertentu, jasa bisa disimpan, yaitu dalam bentuk pemesanan misalnya reservasi tiket pesawat dan kamar hotel, peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi misalnya minivacasen wekends di hotel-hotel tertentu dan penundaan penyampaian jasa misalnya asuransi.

2.1.4 Kualitas Jasa