5.1.2 Pengetahuan Keluarga Tentang Diet DM
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Babusalam Kabupaten Aceh Tenggara. Pengetahuan keluarga tentang
penatalaksanaan diet diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Babusalam Kabupaten Aceh Tenggara diketahui bahwa setengah responden
berpengetahuan kurang 25 responden 46,3, kategoricukup 20 responden 37,0, dan pengetahuan responden baik sebanyak 9 responden 16,7.
Tabel 5.1.2 pengetahauan keluarga tentang penatalaksanaan diet diabetes melitus di Puskesmas Kecamatan Babusalam Kabupaten Aceh
Tenggara .
Pengetahuan Frekuensi
n = 54 Persentase
Baik Cukup
Kurang 9
20 25
16,7 37,0
46,3
5.2 Pembahasan
Mengenai pembahasan pengetahuan keluarga tentang penatalaksanaan diet DM Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Babussalam Kabuapaten Aceh
Tenggara yang dilakukan terhadap 54 responden keluarga yang menderita penyakit DM, bepengetahuan sebagian besar pada katagori kurang yaitu 25
responden 46,3, dan pengetahuan cukup yaitu 20 responden 37,0, sedangkan hanya 9 responden 16,7 mempunyai pengetahuan yang baik
mengenai diet DM.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian yang dilakukan di puskesmas kecamatan babusalam kabupaten aceh tenggara menunjukkan sebagian besar responden memiliki
pengetahuan yang kurang kurang yaitu 25 responden 46,3.
Tingkat pengetahuan yang bervarias dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu karakteristik orang yang
bersangkutan yang terdiri dari: pendidikan, persepsi, motivasi dan pengalaman. Faktor eksternal meliputi lingkungan, kebudayaan dan informasi Notoadmojo,
2002.
Rendahnya pengetahuan responden tentang penatalaksanaan diet DM dipengaruhi oleh kuranganya pengetahuan diakibatkan kurangnya informasi yang
diperoleh responden dari lingkungan sekitar. Dimana masyarakat sekitar kurang memamfaatkan fasilitas kesehatan yang disediakan, dan dari peryataan tenaga
kesehatan yang bertugas dipuskesmas kecamatan babusalam, setiap mereka melakukan penyuluhan DM hanya sedikit masyarakat yang menghadirinya
diakibatkan sibuk dengan tugas masing-masing. Dan dari hasil penelitina yang dilakukan di puskesmas kecamatan babusalam kab. Aceh tenggara kebanyakan
responden berpengetahuan yang kurang yaitu 25 responden 46,3. Hal ini sesuai dengan pendapat Solita Sarwono 1997 bahwa perubahan perilaku dapat
dilakukan dengan cara memberikan informasi secara terus menerus yang akan menambah pengetahuan responden dan membuat responden memahami materi
yang disampaikan, yang pada akirnya berefek pada hal yang positf.
Universitas Sumatera Utara
Dari penelitian diperoleh data tengtang jenis kelamin responden yaitu 27 responden laki-laki 50 dan responden perempuan yaitu 27 responden 50
winata. Dari jenis kelamin ini dapat mempengaruhi pengetahuan responden tengtang penatalaksanaan diet DM dimana lebih banyak pengalaman wanita
dalam memilih dan mengatur makanan dibandingkan laki-laki. Hal ini sesuai dengan penelitian Dewi 2008 yang meneliti tentang pengetahuan diet diabetes
melitus, dari hasil penelitian ditemukan responden berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak melakukan kesalahan praktek pengukuran makanandietnya dibanding perempuan yaitu sebanyak 30 orang 53,6 . Hal ini menunjukkan bahwa
wanita lebih teliti melakukan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan ketrampilan dalam mengatur menu mkanan penderita DM. Lazimnya wanita lebih
teliti dan tekun daripada pria dalam melakukan suatu pekerjaan terutama dalam menu makanan. Hal ini mungkin terjadi karena wanita merasa sudah sangat biasa
berhubungan dengan makanan,
Dari hasil penelitian yang dilukukan bahwa masih ada responden yang tidak sekolah yaitu 6 responden 11,1, pendidikan SD 4 responden 7,4, SMP 13
responden 24,1, diama yang palaing banyak responden yang berpendidikan SMA yaitu 23 responden 42,6 dan pendidikan perguruan tinggi yaitu 8
responden dengan persentase 14,8. Dari tingkat pendidikan responden yang berpariasi maka tingkat pengetahuan
responden berbeda-beda. Pengalamaan responden dalam juga dapat menpengaruhi
pengetahuan. Hal ini sesusai denga pendapat Notoadmodjo 2003 bahwa
sebagian besar pengetahuan dipengaruhi oleh pengalaman yang didapat dari diri
Universitas Sumatera Utara
sendiri maupun orang lain, sedangkan tingkat pendidikan menentukan mudah tidaknya menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh dan pada
umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pengetahuannya.
Menurut penelitian Dewi 2008 yang meneliti tentang pengetahuan diet diabetes
melitus, dari hasil penelitian ditemukan responden berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak melakukan kesalahan praktek pengukuran makanandietnya dibanding perempuan yaitu sebanyak 30 orang 53,6 . Hal ini menunjukkan bahwa
wanita lebih teliti melakukan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan ketrampilan dalam mengatur menu mkanan penderita DM. Lazimnya wanita lebih
teliti dan tekun daripada pria dalam melakukan suatu pekerjaan terutama dalam menu makanan. Hal ini mungkin terjadi karena wanita merasa sudah sangat biasa
berhubungan dengan makanan,
Dukungan keluarga sangat motovasi keluarga sangat berpengaruh dalam penatalaksanaan diet DM, dimana dalam penelitian ini didapat data tentang
hubungan keluarga dengan penderita DM yaitu suami 14 responden 25,9, istri 11 responden 20,4, dan kebanyakan responden yang memiliki hubungan
dengan penderita DM yaitu anak sebanyak 21 responden 38,9, dan menantu yaitu 8 responden 14,8. Menurut Teori Green 2000 yang menyatakan bahwa
dukungan keluarga termasuk dalam faktor penguat reinforcing factors yaitu faktor yang membuat seseorang bersemangat untuk melakukan perubahan
perilaku dalam hal ini adalah menjadi lebih memperhatikan kepada hal yang
sedang dijalankan. dengan adanya perhatian dan motivasi keluarga kepada
Universitas Sumatera Utara
penderita DM dapat memberikan kesadaran kepada penderita dm sehingga dapat menjalankan dietnya dengan baik dan benar
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengambilan data yang telah dilaksanakan pada tanggal 16 Juli sampai 25 Agustus 2011 di puskesmas kecamatan Babusalam Kab. Aceh
Tenggara dan setelah membahas secara teoritis serta dilakukan pengujian hasil riset tentang Pengetahuan Keluarga Tentang Penatalaksanaan Diet DM Di
Puskesmas Kecamatan Babusalam Kabupaten Aceh Tenggara, yaitu: Tingkat pengetahuan pasien tentang penatalaksanaan diabetes melitus mayoritas pasien
memilki pengetahuan yang kurang yaitu 25 responden 46,3.
6.2 Saran 6.2.1 Pelayanan Keperawatan Puskesmas
Tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus tentang penatalaksanaan diet diabetes kategori kurang, oleh karena itu penelitian ini diharapkan menjadi data
dasar, dan melalui penelitian ini diharapkan perawat bisa menjadi edukator, fasilitator dalam pencegahan penatalaksanaan diet DM dengan pemberian
informasi dan penyuluhan tentang penatalaksanaan diet DM kepada masyarakat terutama kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga yang menderita
penyakit DM,.
Universitas Sumatera Utara