dating violence tinggi, perilaku dating violence sedang, dan perilaku dating violence rendah.
a. Uji Normalitas
Asumsi bahwa skor subjek pada kelompok merupakan estimasi terhadap skor subjek dalam populasi dan bahwa skor subjek dalam populasi telah terdistribusi
secara normal harus dipenuhi sebelum melakukan kategorisasi. Data di uji dengan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah data telah
terdistribusi secara normal. Menurut Hadi 2000, kaidah yang digunakan yaitu jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas p di bawah 0,005 sebaran data tidak normal,
sedangkan apabila nilai probabilitas p di atas 0,05 data yang di uji tidak memilki perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, sehingga sebaran data normal.
Hasil uji normalitas data penelitian dari skala perilaku dating violence dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas Skala Perilaku Dating Violence
Perilaku Dating Violence Kolmogorov-Smirnov Z
0,934 Asymp. Sig 2-tailed
0,347 Berdasarkan tabel 11, diperoleh nilai Z sebesar 0.934 dan nilai signifikansi p
sebesar 0.347. Oleh karena itu nilai p 0,05 maka data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal, dengan demikian subjek penelitian dapat dikategorikan ke
dalam tiga kategori berdasarkan model distribusi normal, yaitu perilaku dating violence tinggi, perilaku dating violence sedang, perilaku dating violence rendah.
b. Gambaran umum perilaku dating violence
Gambaran perilaku dating violence pada remaja yang pernah mengalami child abuse dari hasil penelitian ini dapat dilihat melalui skor mean, standar deviasi serta
nilai minimum dan maksimum dari skor skala perilaku dating violence pada remaja yang pernah mengalami child abuse. Berikut ini merupakan tabel yang memuat skor
hipotetik dan skor empirik pada subjek penelitian.
Tabel 12. Gambaran skor minimum, skor maksimum, mean, dan standar deviasi perilaku dating violence
Perilaku dating violence
N
Data Hipotetik Data Empirik
Min Max
Mean Sd
Min Max Mean
Sd 30
45 180
112,5 22,5
49 111
80 10,33
Berdasarkan tabel 12 dapat kita ketahui skor hipotetik dan skor empirik perilaku dating violence. Mean hipotetik perilaku dating violence sebesar 112,5
dengan standar deviasi sebesar 22,5. Mean empirik perilaku dating violence sebesar 80 dengan standar deviasi 10,33. Dari hasil tersebut maka subjek penelitian akan
dikelompokkan kedalam tiga kelompok berdasarkan tingkatan kategorisasi dating violence, yaitu: rendah, sedang dan tinggi. Untuk mengelompokkan subjek kedalam
masing-masing kelompok, dibuat suatu kategorisasi skor berdasarkan norma pada tabel 12 yang selanjutnya menghasilkan pengkategorian skor dating violence seperti
pada tabel 13.
Tabel 13. Kategorisasi norma nilai perilaku dating violence Variabel
Rentang Nilai Kategorisasi
Perilaku Dating Violence
X μ – 1, 0 σ μ – 1,0 σ ≤ X μ + 1,0 σ
μ + 1,0 σ ≤ X
Rendah Sedang
Tinggi
Keterangan:
μ
= mean hipotetik skala perilaku dating violence
σ
= standar deviasi
Berdasarkan kategorisasi norma pada tabel 13 dan skor mean dan standar deviasi yang ada pada tabel 12 diatas maka diperoleh penggolongan perilaku dating
violence pada remaja yang pernah mengalami child abuse serta jumlah subjek dalam setiap kategori seperti yang diperlihatkan pada tabel 14.
Tabel 14. Penggolongan perilaku dating violence pada subjek Variabel
Rentang skor Kategorisasi
Jumlah N Persentase
Perilaku dating
violence X 70
Rendah 13 orang
43,33 70
≤ X ≤ 90 Sedang
10 orang 33,33
X 90 Tinggi
7 orang 23,33
Dari tabel 14 dapat dilihat bahwa mayoritas remaja yang pernah mengalami child abuse memiliki tingkat perilaku dating violence tergolong rendah yaitu
sebanyak 13 orang 43,33 sedangkan perilaku dating violence yang tergolong sedang sebanyak 10 orang 33,33, dan perilaku dating violence yang tergolong
tinggi sebanyak 7 orang 23,33.
c. Gambaran perilaku dating violence pada remaja yang pernah mengalami