Hasil Uji Coba Alat Ukur Metode Analisa Data

3. Reliabilitas alat ukur

Reliabilitas adalah indeks sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subjek yang sama, diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah Azwar, 2002. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal dimana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan memiliki efisiensi yang tinggi Azwar, 2002. Teknik yang digunakan untuk pengukuran reliabilitas alat ukur penelitian ini adalah teknik koefisien Alpha Cronbach. Untuk menguji reliabilitas ini menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows.

F. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba skala perilaku dating violence dilaksanakan pada tanggal 14 - 15 November 2011 di Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyebarkan 100 skala dan diperoleh 84 skala yang dapat dianalisis, sedangkan 16 skala lainnya tidak dianalisis karena subjek tidak termasuk remaja. Peneliti melakukan analisis uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 16 untuk melihat daya diskriminasi aitem. Dalam penelitian ini, koefisien korelasi yang digunakan adalah 0,3. Dari 60 aitem Skala Perilaku Dating Violence yang diuji cobakan menghasilkan 52 aitem sahih yang akan digunakan dalam penelitian, memiliki koefisien korelasi yang berkisar antara r xx’ = 0.310 sampai dengan r xx’ = 0,657 N= 84 dan reliabilitas sebesar 0.926. Tabel 2. Blue Print Distribusi Item Skala Dating Violence Setelah Uji Coba No Bentuk-bentuk Nomor Aitem Total Bobot 1 Verbal abuse 5, 11, 13, 17, 23, 29, 32, 35,38,41,44,47,50, 53, 56, 59 16 30,77 2 Emotional abuse 3, 7, 12, 15, 19, 21, 25, 27, 33, 37, 39, 43, 45, 49, 51, 55, 57, 60 19 36,54 3 Sexual abuse 1, 6, 14, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54 10 19,23 4 Physical abuse 4, 16, 28, 34, 40, 52, 58 7 13,46 Total 52 100 Dari 52 aitem yang lulus uji coba, peneliti menggunakan 45 aitem untuk dijadikan alat pengumpulan data penelitian yang sebenarnya. Aitem-aitem yang sahih ini kemudian disusun kembali dengan melakukan penomoran ulang. Penomoran kembali ini, dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 3. Penomoran Kembali Skala Perilaku Dating Violence Setelah Uji Coba No Bentuk-bentuk Nomor Aitem Total Bobot 1 Verbal abuse 5, 6, 9, 12, 16, 18, 21, 24, 27, 30, 32, 35, 38, 41, 44 15 33,33 2 Emotional abuse 4, 10, 11, 13, 14, 19, 23, 25, 29, 31, 34, 36, 40, 42, 45 15 33,33 3 Sexual abuse 1, 3, 7, 17, 22, 28, 33, 39 8 17,78 4 Physical abuse 2, 8, 15, 20, 26, 37, 43 7 15,56 Total 45 100

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap Persiapan

Dalam rangka pelaksanaan penelitian ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh peneliti, antara lain : a. Pembuatan alat ukur Pada tahap ini, alat ukur berupa Skala Perilaku Dating Violence dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan bentuk-bentuk perilaku dating violence yang dikemukakan oleh Murray2007. Skala dibuat dalam bentuk booklet ukuran kertas A4 yang terdiri dari 60 pernyataan dan setiap pernyataan memiliki 4 alternatif jawaban. Penyusunan skala ini dioperasionalisasikan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan dan kemudian dibuat blue print dari skala tersebut. b. Uji Coba Alat Ukur Setelah alat ukur disusun, peneliti kemudian melakukan uji coba yang diberikan kepada remaja di Universitas Sumatera Utara. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 14 - 15 November 2011. Subjek diminta memberi respon pada alat ukur berupa skala perilaku dating violence, peneliti terlebih dahulu meminta kesediaan subjek untuk mengisi skala. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan maka diperoleh koefisien alpha keseluruhan butir aitem sebesar 0,926, dan dengan indeks daya beda aitem r ix = 0,30. Dari hasil estimasi tesebut terdapat 8 aitem yang gugur dan 52 aitem yang dinyatakan baik. c. Revisi Alat Ukur Setelah aitem pada skala perilaku dating violence diperiksa oleh professional judgment, dan telah diujicobakan pada remaja, maka peneliti mengadakan sedikit perubahan atas bahasa yang digunakan untuk mengukur perilaku dating violence. Kemudian peneliti menyusun kembali aitem-aitem yang valid dalam sebuah blue print yang baru dan dijadikan skala dalam bentuk yang baru dengan menggunakan format buku.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah skala penelitian lulus dalam uji validitas dan reliabilitas, maka aitem dalam skala tersebut disusun kembali. Selanjutnya, aitem-aitem yang lulus penyaringan dijadikan alat pengumpulan data pada sampel yang sesungguhnya. Pelaksanaan penelitian diadakan dengan menyebarkan skala pada remaja. Para remaja diberikan Angket Child Abuse dan Skala Perilaku Dating Violence. Skala disebarkan kepada pengamen jalanan dan anak – anak punk pada tanggal 21, 23, 25 dan 28 November 2011. Dari 50 skala yang disebar dapat diketahui 30 orang merupakan korban child abuse. Maka diperoleh 30 orang subjek penelitian yang merupakan remaja korban child abuse.

3. Etika Penelitian

Terkait dengan etika penelitian maka pada tahap akhir setelah penelitian, peneliti memberikan debriefing. Debriefing menginformasikan kepada partisipan tentang sifat penelitian, peran mereka dalam studi itu, dan memberikan edukasi kepada mereka tentang proses penelitian, dimana peneliti secara etik berkewajiban mencari jalan demi keuntungan partisipannya. Peneliti akan memberikan penjelasan tentang pengaruh child abuse terhadap dating violence, gambaran tentang dating violence dan efeknya.

4. Tahap Pengolahan Data

Setelah diperoleh data dari skala perilaku dating violence maka dilakukan pengolahan data. Untuk mempermudah penganalisaan data, data diolah dengan menggunakan SPSS 16.00 for Windows. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik deskriptif. Analisa statistik dilakukan karena dapat menunjukkan kesimpulan generalisasi penelitian. Pertimbangan lain yang mendasari adalah statistik bekerja dengan angka, statistik bersifat objektif, dan universal Hadi, 2000.

H. Metode Analisa Data

Untuk mendapatkan gambaran perilaku dating violence digunakan statistik deskriptif. Azwar 2000 menyatakan bahwa penelitian deskriptif menganalisis dan menyajikan data secara sistematis sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa dalam penelitian ini tidak mempersoalkan jalinan hubungan antar variabel dan tidak melakukan pengujian hipotesis. Hasil penelitiannya berupa deskripsi mengenai variabel-variabel tertentu dengan penyajian frekuensi, mean atau kualifikasi lainnya untuk setiap kategori di suatu variabel Sevilla dkk, 1993. Kesimpulan yang diberikan selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh. Data yang diperoleh dari alat ukur, seperti skor minimum, skor maksimum, mean, dan standar deviasi, akan diolah dengan metode statistik dengan menggunakan SPSS 16.00 for Windows.

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan gambaran umum subjek penelitian, hasil penelitian yang berkaitan dengan analisa data serta pembahasan dari hasil penelitian yang diperoleh. Uraian tersebut juga sesuai dengan pertanyaan penelitian yang akan dijawab pada penelitian ini maupun pada analisa tambahan terhadap data penelitian yang ada.

A. Analisa Data 1. Gambaran subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah 30 orang yaitu remaja yang pernah mengalami child abuse. Dari 30 orang remaja yang menjadi sampel penelitian diperoleh gambaran subjek berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama berpacaran, frekuensi berpacaran, dan penggunaan alkohol.

a. Gambaran subjek berdasarkan usia

Berdasarkan usia subjek penelitian maka diperoleh data subjek sebagai berikut.