Perencanaan Pembangunan Daerah Pembangunan Daerah

1. Bahwa peran tidak seharusnya berupaya melakukan sendiri, tetapi mengarahkan. Artinya kalau dilakukan masyarakat jangan dilakukan oleh pemerintah. 2. Masyarakat hendaknya diikutsertakan mulai dari proyek survei, perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi pembangunan juga proses pengambilan keputusan Sumodiningrat, 1997. Peningkatan peran serta masyarakat juga dapat dilakukan dengan cara medayagunakan perencanaan masyarakat di tingkat kelurahan dengan menghidupkan musyawarah yang diperankan oleh masyarakat kelurahan yang dihimpun dalam wadah LKMD. Kartodirjo 1987 mengemukakan bahwa tokoh masyarakat memegang peran penting dalam mendukung pembangunan masyarakat pada umunya. Hal ini karena tokoh masyarakat dengan otoritas tradisionalnya mempunyai pengaruh yang efektif dalam pelaksanaan berbagai macam program pembangunan di kelurahan.

2.4 Pembangunan Daerah

2.4.1 Perencanaan Pembangunan Daerah

Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu sistem yang dibentuk dari unsur-unsur perencanaan, pembangunan dan daerah. Menurut Riyadi dan Deddy 2005 unsur-unsur perencanaan meliputi: 1. Adanya asumsi yang didasarkan pada fakta-fakta, ini berarti bahwa perencanaan hendaknya disusun dengan berdasarkan asumsi yang didukung dengan fakta-fakta atau bukti yang ada. Hal ini menjadi penting karena hasil perencanaan merupakan dasar bagi pelaksanaan suatu kegiatan. Universitas Sumatera Utara 2. Adanya alternatif atau pilihan sebagai dasar penentuan kegiatan yang akan dilakukan, ini berarti bahwa dalam menyusun rencana perlu memperhatikan berbagai alternatif sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. 3. Adanya tujuan yang ingin dicapai, dalam hal ini perencanaan merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan kegiatan. 4. Bersifat memprediksi sebagai langkah untuk mengantisipasi kemungkinan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan perencanaan. 5. Adanya kebijaksanaan sebagai hasil keputusan yang harus dilaksanakan. Dalam hubungannya dengan suatu daerah sebagai area pembangunan dimana terbentuk konsep perencanaan pembangunan daerah, dapat dinyatakan bahwa perencanaan pembangunan daerah adalah suatu perencanaan pembangunan yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan menuju arah perkembangan yang lebih baik bagi suatu komunitas masyarakat, pemerintah dan lingkungan dalam wilayah tertentu. Melalui pemanfaatan atau pendayagunaan berbagai sumber daya yang ada dan harus memiliki orientasi yang bersifat menyeluruh, lengkap tetapi tetap berpegang pada azas prioritas. Melakukan perencanaan pembangunan daerah berbeda dengan melakukan perencanaan proyek atau perencanaan kegiatan yang bersifat lebih spesifik dan mikro. Proses perencanaan pembangunan daerah jauh lebih rumit karena menyangkut perencanaan pembangunan bagi suatu wilayah dengan berbagai komunitas, lingkungan dan kondisi sosial yang didalamnya. Dalam kegiatan perencanaan pembangunan daerah tidak bisa dilakukan secara individual, melainkan harus dilakukan secara tim maupun kerjasama dalam arti institusional. Disamping itu keterlibatan masyarakat Universitas Sumatera Utara sangatlah penting, karena masyarakat dapat melakukan pengkajian dan analisis yang akurat dalam rangka perumusan hasil perencanaanya. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah akan sangat mendorong terciptanya suatu hasil perencanaan yang baik, karena masyarakat sebagai salah satu unsur dalam pembangunan, tentunya dapat mengetahui sekaligus memahami apa yang ada diwilayahnya. Perencanaan pembangunan daerah memiliki beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian agar perencanaan pembangunan dapat menghasilkan rencana pembangunan yang baik serta dapat diimplementasikan dilapangan. Menurut Riyadi dan Deddy 2005 ada beberapa aspek-aspek antara lain: 1. Aspek lingkungan 2. Aspek potensi dan masalah 3. Aspek institusi perencana 4. Aspek ruang dan waktu 5. Aspek legalisasi kebijakan Dalam proses pembangunan daerah dapat dilihat dengan tiga cara pandang yang berbeda, yaitu; pertama, pembangunan bagi suatu kota, daerah, atau wilayah sebagai wujud bebas yang pengembangannya tidak terikat dengan kota, daerah, atau wilayah lain, sehingga penekanan perencanaan pembangunannya mengikuti pola yang lepas dan mandiri; kedua, pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional; ketiga, perencanaan pembangunan daerah sebagai instrumen bagi penentuan alokasi sumber daya pembangunan dan lokasi kegiatan di daerah yang telah Universitas Sumatera Utara direncanakan terpusat yang berguna untuk mencegah terjadinya kesenjangan ekonomi antar daerah. Pada tanggal 15 Oktober 2004 diundangkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang “PEMERINTAHAN DAERAH” yakni sebagai pengganti Undang- Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang isinya penyempurnaan undang-undang No.22 tahun 1999. Pada waktu yang hampir bersamaan yakni pada tanggal 5 oktober 2004 diundangkan undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan Nasional yang isinya meliputi pengaturan Perencanaan Pembangunan Nasional yang didalamnya Mencakup Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP Nasional dan Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Nasional dan Daerah. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, perencanaan pembangunan daerah perlu disusun secara berjangka yakni Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah disingkat dengan RPJP daerah untuk jangka waktu 20 dua puluh tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacu kepada RPJP nasional. RPJP daerah kabupatenkota, dalam hal ini Kabupaten Deli Serdang, disusun dengan tahapan dan langkah-langkah sebagai berikut: a. Tahap pertama: Penyiapan Rancangan RPJP daerah KabupatenKota untuk mendapatkan gambaran awal dari visi, misi, dan arah pembangunan Kabupaten Deli Serdang yang merupakan tanggung jawab Kepala Bappeda, dan selanjutnya menjadi bahasan dalam Musrenbang Jangka Panjang Daerah kabupatenkota. Rancangan RPJP daerah Kabupatenkota dimaksud dilampiri Universitas Sumatera Utara dengan hasil analisis yang menggambarkan kondisi umum daerah dalam periode perencanaan 20 tahun kedepan, sebagai bahan masukan bagi para pemangku kepentingan stake holder pembangunan merumuskan dan menyepakati visi, misi, dan arah pembangunan daerah. b. Tahap kedua: Penyelenggaraan Musrenbang Jangka Panjang Daerah KabupatenKota yakni merupakan forum konsultasi dengan para pemangku- kepentingan pembangunan untuk membahas visi, misi dan arah pembangunan yang telah disusun, dibawah koordinasi Kepala Bappeda; dan untuk mendapatkan komitmen para pemangku-kepentingan pembangunan yang menjadi bahan masukan dalam penyempurnaan rancanagan RPJP daerah KabupatenKota. c. Tahap ketiga: Penyusunan rancangan akhir RPJP daerah KabupatenKota yakni merupakan tanggung jawab Kepala Bappeda, dengan bahan masukan utama hasil Musrenbang Jangka Panjang daerah. Rancangan akhir ini disampaikan kepada Kepala Daerah, dan selanjutnya diproses untuk ditetapkan dalam Peraturan Daerah. d. Tahap keempat: Penetapan Peraturan Daerah Tentang RPJP Daerah. Untuk memenuhi perundang-undangan yang berlaku, maka RPJP daerah KabupatenKota dilakukan, selambat-lambatnya 3 tiga bulan setelah penetapan RPJP Daerah provinsi. Dengan demikian RPJP Daerah kabupatenkota merupakan dokumen perencanaan jangka panjang daerah yang menjadi pedoman dalam penyusunan. Universitas Sumatera Utara Penyusunan RPJP dimaksudkan agar penyelenggaraan pembangunan disetiap tingkatan pemerintahan terarah dan mempunyai target pencapaian visi dan misi yang jelas dalam kurun waktu 20 tahun kedepan. Selanjutnya, tujuan daripada penyusunan RPJP Daerah Kabupaten Deli Serdang adalah untuk dijadikan sebagai arah kebijakan pembangunan Kabupaten Deli Serdang untuk periode 20 tahun kedepan dan sebagai acuan dalam menyusun rencana pembangunan jangka menengah atau RPJM Kabupaten Deli Serdang. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Peraturan Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Bab III, Paragraf satu pasal 11 ayat 3. Rancangan Awal RPJMD berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJM Nasional, kondisi lingkungan strategis di daerah serta hasil evaluasi terhadap RPJMD periode sebelumnya. Dalam rangka memenuhi ketentuan yang diamanatkan dalam peraturan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Deli Serdang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009-2014, yang memuat visi, misi, dan program Kepala Daerah. Maksud penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Deli Serdang tahun 2009 - 2014 adalah untuk menjabarkan visi, misi dan program Bupati dan wakil bupati Deli Serdang terpilih pada saat kampanye Pilkada 2008, dalam bentuk program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh setiap SKPD di Kabupaten Deli Serdang lima tahun kedepan sebagai bagian dari proses Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Deli Sedang. Universitas Sumatera Utara Adapun tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD adalah untuk menggambarkan dan mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu 5 lima tahun mendatang, sebagai bagian dari Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang, untuk mewujudkan cita-cita pembangunan masyarakat Kabupaten Deli Serdang.

2.4.2 Tujuan Pembangunan Daerah Kabupaten Deli Serdang

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi Kasus : Desa Bakaran Batu Dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang)

1 53 152

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi kasus : Desa Bakaran Batu dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang).

14 80 152

Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima Pasar Sukaramai (Studi Kasus Pada Masyarakat Kelurahan Tegal Sari I Kecamatan Medan Area Kota Medan )

5 118 98

Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Televisi Lokal DELI TV (DTV) Medan (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Televisi Lokal Deli TV (DTV) Medan)

5 51 141

Respon Pasangan Usia Subur Terhadap Program Keluarga Berencana Gratis Di Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang

1 30 90

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Di Perkotaan (P2KP) Dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Kelurahan Lubuk Pakam I-II Kecamatan Lubuk Pakam

14 111 222

Pengaruh Pupuk Terhadap Optimasi Produksi Padi Sawah Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Kelurahan Paluh Kemiri, Kecamatan Lubuk Pakam)

15 106 86

PENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU LANSIA TERHADAP KESEHATAN LANSIA DI KELURAHAN LUBUK PAKAM PEKAN KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG.

0 5 29

PENGARUH PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KESADARAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (STUDI KASUS DI KELURAHAN SYAHMAD KECAMATAN LUBUK PAKAM).

0 1 21

Analisis Peran Stakeholder dalam Program Dana Pembangunan Kelurahan di Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari IMG 20160520 0001

0 0 1