dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisa laporan keuangan juga antara lain :
1 Dapat menilai prestasi perusahaan.
2 Dapat memproyeksi keuangan perusahaan.
3 Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa
sekarang dari aspek waktu tertentu : a.
Posisi keuangan Assets, Neraca, dan Modal b.
Hasil usaha perusahaan Hasil dan Biaya c.
Likuiditas d.
Solvabilitas e.
Aktivitas f.
Rentabilitas atau profitabilitas g.
Indikator Pasar Modal 4
Menilai perkembangan dari waktu ke waktu. 5
Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana. 7.
Dapat menentukan peringkat rating perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan
lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami
perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya.
10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami
perusahaan di masa yang akan datang.
Dengan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan maka akan diperoleh semua jawaban yang berhubungan dengan masalah posisi
keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
c. Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Berbagai langkah harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh menurut
Prastowo dan Julianty 2005:58 adalah sebagai berikut : “1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Universitas Sumatera Utara
3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan
4. Menganalisis laporan keuangan.”
d. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Banyak metode dan teknik yang dipakai dalam analisis laporan keuangan. Metode dan teknik ini merupakan cara bagaimana melakukan
analisis. Di bawah ini akan dijelaskan bagaimana metode dan teknik yang dilakukan dalam menganalisis laporan keuangan. Secara umum menurut
Prastowo dan Julianty 2005:59 metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu :
“1. Metode analisis horizontal dinamis 2.
Metode analisis vertikal statis.” Kedua metode analisis laporan keuangan dapat diuraikan sebagai
berikut : 1.
Metode analisis horizontal dinamis Metode analisis horizontal dinamis adalah metode analisis yang
dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun periode, sehingga dapat diketahui perkembangan
dan kecenderungannya. Dikatakan metode analisis horizontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode
yang berbeda. Selanjutnya dikatakan metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun periode. Teknik-
teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara
Universitas Sumatera Utara
lain teknis analisis perbandingan, analisis trend index, analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor.
2. Metode analisis vertikal statis
Metode analisis vertikal statis adalah metode analisis yang dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan pada tahun
periode tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk
tahun yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama,
maka disebut vertikal. Dikatakan metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun
periode yang sama. Teknik-teknik analisis prosentase per komponen Common-size, analisis rasio, dan analisis impas.
Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan menurut Munawir 2004:36 adalah sebagai berikut :
1. Analisa perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan
teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan
: a.
Data absolut atau jumlah-jumah dalam rupiah b.
Kenaikan atau penurunan jumlah rupiah c.
Kenaikan atau penurunan dalam prosentase d.
Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio e.
Prosentase dari total 2.
Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase trend
percentage analysis, adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya,
apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size
statement, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui
Universitas Sumatera Utara
presentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur
permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan junlah penjualannya.
4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu
analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya
modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisa sumber dan penggunaan kas Cash flow Statement
Analysis, adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber- sumber serta penggunaan uang kas atau untuk mengetahui
sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6. Analisis rasio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui
hubungan dan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan
tersebut.
7. Analisis perubahan laba kotor Gross Profit Analysis, adalah
suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau
perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8. Analisis Break Event, adalah suatu analisa untuk menentukan
tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi
juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break event ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan
atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
3. Analisis Rasio Keuangan
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai
adalah analisis rasio, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Pengertian rasio keuangan menurut Harahap 2004:297
dalam bukunya “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan” adalah “angka yang diperoleh hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan
Universitas Sumatera Utara
pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti”.
Analisis rasio keuangan merupakan salah satu teknik dalam menganalisa laporan keuangan yang banyak digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan karena penggunaannya yang relatif mudah. Menurut Warsono 2003:34 jenis rasio dikelompokkan menjadi :
1. Rasio likuiditas Liquidity Ratio 2.
Rasio leverage Leverage Ratio 3.
Rasio akitivitas Activity Ratio 4.
Rasio Profitabilitas Profitability Ratio 5.
Rasio penilaian Valuation Ratio.
1. Rasio likuiditas Liquidity Ratios
Rasio-rasio likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya yang harus dipenuhi. Pada prinsipnya, semakin tinggi rasio likuiditas, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Ukuran rasio likuiditas terdiri dari yaitu : a.
Rasio lancar Current Ratio
Besarnya hasil perhitungan rasio lancar menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang dijamin dengan aktiva lancar. Ini berarti semakin
besar rasio lancar, maka likuiditas perusahaan semakin tinggi.
Universitas Sumatera Utara
b. Rasio cepat Quick or Acid Ratio
Besarnya hasil perhitungan rasio cepat menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang dijamin dengan aktiva lancar di luar persediaan.
Dengan demikian, semakin tinggi rasio cepat, faktor keamanan bagi perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya akan
semakin tinggi. 2.
Rasio leverage Leverage Ratios Rasio leverageutang atau solvabilitas adalah rasio keuangan yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.
Rasio leverage dapat
menggunakan dua ukuran yaitu : a.
Rasio utang total terhadap aktiva total Total Debt to Total Assets Ratio
Besarnya hasil perhitungan rasio utang menunjukkan besarnya utang total yang dapat dijamin dengan aktiva total. Semakin tinggi rasio utang
menunujukkan risiko keuangan yang dihadapi perusahaan semakin tinggi, karena utang membawa konsekuensi beban bunga tetap.
b. Rasio utang terhadap ekuitas debt to equity ratio
Universitas Sumatera Utara
Besarnya hasil perhitungan rasio utang terhadap ekuitas menunjukkan seberapa besar utang jangka panjang yang dapat dijamin dengan ekuitas
saham. Semakin tinggi rasio utang terhadap ekuitas, maka akan semakin besar risiko keuangan yang ditanggung perusahaan.
3. Rasio aktivitas Activity Ratios
Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan secara efektif mengelola aktiva-aktivanya. Rasio aktivitas
dapat diukur dengan yaitu : a.
Rasio perputaran persediaan Inventory Turnover
Besarnya hasil perhitungan rasio perputaran persediaan menunjukkan tingkat kecepatan persedian menjadi kas atau piutang dagang. Semakin
tinggi rasio perputaran persedian, maka akan semakin cepat persediaan perusahaan menjadi kas atau piutang.
b. Rasio perputaran aktiva total Total Assets Turnover
Besarnya hasil perhitungan rasio perputaran aktiva total menunjukkan tingkat kecepatan seluruh aktiva perusahaan menjadi kas atau piutang.
Semakin tinggi rasio perputaran seluruh aktiva, maka semakin efektif perusahaan dalam mendayagunakan seluruh aktiva yang dimilikinya.
Universitas Sumatera Utara
4. Rasio profitabilitas Profitability Ratios
Rasio profitabilitas memperlihatkan pengaruh kombinasi likuiditas, aktivitas, dan leverage terhadap hasil operasi. Rasio profitabilitas
mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan dapat
dilakukan dengan lima macam rasio yaitu : a.
Rasio margin laba kotor Gross Profit Margin
Besarnya hasil perhitungan margin laba kotor menunjukkan seberapa besar laba kotor yang diperoleh oleh perusahaan untuk tingkat
penjualan tertentu. b.
Rasio margin laba operasi bersih Net Operating Profit Margin
Besarnya hasil perhitungan margin laba operasi bersih menunjukkan seberapa besar laba sebelum bunga dan pajak yang diperoleh oleh
perusahaan untuk tingkat penjualan tertentu. c.
Rasio margin laba bersih Net Profit Margin
Universitas Sumatera Utara
Besarnya hasil perhitungan margin laba bersih menunjukkan seberapa besar laba setelah pajak yang diperoleh oleh perusahaan untuk tingkat
penjualan tertentu. d.
Rasio pengembalian atas investasi Return On Investment
Besarnya hasil perhitungan pengembalian atas investasi menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
tersedia bagi para pemegang saham biasa dengan seluruh aktiva yang dimilikinya.
e. Rasio pengembalian atas ekuitas Return On Equity
Besarnya hasil perhitungan pengembalian atas ekuitas menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
tersedia bagi para pemegang saham biasa dengan modal ekuitas yang dimilikinya.
5. Rasio nilai pasar Market Value Ratios
Berdasarkan indonesian Capital Market Directory, rasio nilai pasar bagi perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dikelompokkan
menjadi dua macam ukuran, yaitu data per lembar saham per share data dan rasio-rasio keuangan. Kedua kelompok rasio keuangan tersebut dapat
diperinci menjadi tujuh rasio, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Laba per lembar saham earnings per shareEPS
Besarnya hasil perhitungan laba per lembar saham menunjukkan laba yang dapat dibukukan oleh perusahaan untuk setiap saham biasa yang
digunakannya. b.
Ekuitas per lembar Equity per shareEqPS
Besarnya hasil perhitungan ekuitas per lembar saham menunjukkan besarnya nilai buku saham biasa setiap unitnya. EqPS yang tinggi
menunjukkan akumulasi laba yang ditahan yang dihasilkan semakin besar.
c. Dividen per lembar saham Dividend per shareDPS
Besarnya hasil perhitungan dividen per lembar menunjukkan besarnya distribusi sebagian laba yang dihasilkan perusahaan setiap unit saham
kepada para pemegang sahamnya. d.
Rasio hargalaba priceearnings ratioPER
Besarnya hasil perhitungan rasio hargapendapatan menunjukkan harga setiap unit yang berlaku untuk setiap pendapatan per lembar sahamnya.
e. Rasio harganilai buku Price book valuePBV
Universitas Sumatera Utara
Besarnya hasil perhitungan harga pasar saham terhadap nilai bukunya menunjukkan perbandingan antara kinerja saham perusahaan di pasar
saham dengan nilai bukunya. f.
Rasio pembayaran dividen Dividend payout ratioDPR
Besarnya hasil perhitungan rasio pembayaran dividen menunjukkan besarnya proporsi alokasi dari laba setiap lembar saham pada dividen
setiap lembar sahamnya. g.
Yield dividen Dividend yieldDY
Besarnya perhitungan hasil dividen menunjukkan besarnya pengembalian yang diperoleh investor dari dividen yang dialokasikan
oleh perusahaan. Analisis rasio keuangan memiliki keunggulan dibandingkan dengan
teknik analisis lainnya, menurut Harahap 2004:298 keunggulan tersebut adalah :
1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih
mudah dibaca dan ditafsirkan. 2.
Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri yang lain.
4. Sangat berguna untuk bahan dalam mengisi model-model
pengambilan keputusan dan model prediksi Z-score atau Altman’s Bankruptcy prediction model merupakan suatu model untuk
Universitas Sumatera Utara
meramalkan kebangkrutan suatu perusahaan yang dibuat oleh Altman.
5. Menstandarisasi ukuran perusahaan.
6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan
yang lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodiktime series.
7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi
dimasa yang akan datang.
Keterbatasan analisis rasio keuangan menurut Sawir 2005:44 antara lain adalah :
1. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan
yang dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.
2. Rasio disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi
oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.
3. Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang
berbeda misalnya perbedaan metode penilaian persediaan. 4.
Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan perkiraan.
4. Kinerja a. Definisi Kinerja
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan bahwa laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja perusahaan. Terdapat
beberapa definisi mengenai kinerja, yaitu : 1.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:503 “Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan
atau kemampuan kerja.” 2.
Menurut Bastian 2001:329 dalam bukunya “Akuntansi Sektor Publik” adalah :
Universitas Sumatera Utara
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogram dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis strategic planning suatu organisasi. Secara
umum dapat juga dikatakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu.
Dari kedua definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja adalah kemampuan atau prestasi yang dicapai dalam
melaksanakan suatu tindakan tertentu selama kurun waktu tertentu.
b. Pengukuran Kinerja
Menurut Helfert yang diterjemahkan oleh Widjdya dan Badjuri 1998:69, terdapat tiga ukuran kinerja keuangan perusahaan menurut
bidang dan sudut pandang : “1. Sudut pandang manajemen atau perusahaan
2. Sudut pandang pemilik
3. Sudut pandang pemberi pinjaman.”
c. Manfaat Penilaian Kinerja Perusahaan
Menurut Martono dan Harjito 2005:52 mengungkapkan bahwa “kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai
pihak Stakeholder seperti investor, kreditur, analisis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri.” Manfaat
penilaian kinerja dilihat dari pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan dan kinerja perusahaan menurut Prastowo dan Julianty
2005:54, yaitu : 1. Para pemegang saham investor
2. Para kreditur
3. Para manajer
Universitas Sumatera Utara
4. Analis sekuritas
5. Analis kredit.
d. Metode Tolak Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan
Menurut Warsono 2003:30, untuk menentukan apakah suatu perusahaan sehat atau tidak dari sisi keuangan dapat dilakukan dengan
dua macam metode tolak ukur, yaitu : 1.
Metode lintas waktu time series Metode ini merupakan metode tolak ukur analisis laporan
keuangan yang dilakukan dengan cara membandingkan suatu rasio keuangan perusahaan dari suatu periode tertentu dengan
periode sebelumnya.
2. Metode lintas seksiindustri cross section
Yaitu metode tolak ukur yang digunakan untuk menentukan sehat tidaknya posisi keuangan perusahaan yang dilakukan
dengan cara membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu dengan rasio keuangan rata-rata
industrinya pada periode yang bersangkutan. Metode ini paling cocok digunakan untuk perusahaan yang sudah go public, atau
yang sahamnya sudah tercatat di pasar modal.
e. Penerapan Metode Tolak Ukur