keuangan perusahaan sehingga kinerja perusahaan untuk tahun 2008 masih belum dapat dikategorikan baik ataupun sehat.
5. Analisis Laporan Keuangan PT. Panasia Indosyntex Tbk a. Tahun 2006
Hasil analisis laporan keuangan PT. Panasia Indosyntex Tbk untuk tahun 2006 yang parameternya menggunakan sepuluh rasio keuangan
dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini.
Tabel 4.14 Hasil Analisis Rasio Keuangan PT. Panasia Indosyntex Tbk
Tahun 2006
No. Rasio Keuangan
2006 Rasio Industri
Kesimpulan
1. Current Ratio
100 112,3
Tidak Sehat 2.
Quick Ratio 71
55,5 Sehat
3. Debt to Equity Ratio
69 -485,6
Sehat 4.
Inventory Turnover 7,30 kali
5,1 kali Sehat
5. Total Assets Turnover
0,69 kali 0,8 kali
Tidak Sehat 6.
Gross Profit Margin 4
6,68 Tidak Sehat
7. Net Profit Margin
0,04 11,23
Tidak Sehat 8.
Return On Investment 0,03
-1,80 Sehat
9. Return On Equity
0,05 -55,17
Sehat 10.
Price Earning Ratio 1.269,49 kali
125,03 kali Sehat
Sumber : Data diolah penulis, 2010 Berdasarkan tabel 4.14 di atas, hasil analisis rasio keuangan PT.
Panasia Indosyntex untuk tahun 2006 menunjukkan bahwa terdapat enam rasio keuangan yang dinyatakn sehat sedangkan keempat rasio keuangan
Universitas Sumatera Utara
lainnya dinyatakan tidak sehat. Enam rasio keuangan yang dinyatakan sehat tersebut adalah quick ratio, debt to equity ratio, inventory turnover,
return on investment, return on equity dan price earning ratio. Sedangkan empat rasio yang dinyatakan tidak sehat meliputi current ratio, total assets
turnover, gross profit margin dan net profit margin. Nilai current ratio perusahaan yang masih di bawah rata-rata industri
menunjukkan bahwa perbandingan aktiva lancar yang dijadikan sebagai jaminan untuk memenuhi kewajiban lancarnya masih belum cukup.
Terlihat bahwa nilai tersebut masih di bawah rata-rata industri lainnya. Rasio keuangan total assets turnover yang juga masih di bawah rata-rata
industri menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu mengoptimalkan penggunaan assets perusahaan untuk mencapai penjualan yang maksimal
dibandingkan dengan rata-rata industri lainnya. Selain itu, nilai gross profit margin dan net profit margin yang masih di bawah rata-rata industri
juga menunjukkan bahwa perusahaan belum dapat menekan biaya-biaya yang ada untuk kegiatan operasional perusahaan guna mencapai penjualan
ataupun laba yang optimal. Adanya beberapa rasio keuangan yang dinyatakan tidak sehat untuk
tahun 2006 memperlihatkan bahwa terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan dalam meningkatkan kinerja
perusahaannya. Namun untuk tahun 2006 ini, kinerja perusahaan PT. Panasia Indosyntex Tbk dapat dikatakan sudah cukup baik akan tetapi
Universitas Sumatera Utara
belum dapat dikategorikan baik sekali dikarenakan masih adanya beberapa rasio keuangan yang dinyatakan tidak sehat
b. Tahun 2007