6. Analisis Laporan Keuangan PT. Polychem Indonesia Tbk a. Tahun 2006
Hasil analisis laporan keuangan PT. Polychem Indonesia Tbk untuk tahun 2006 dengan menggunakan metode tolok ukur lintas industri cross
section dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini.
Tabel 4.17 Hasil Analisis Rasio Keuangan PT. Polychem Indonesia Tbk
Tahun 2006
No. Rasio Keuangan
2006 Rasio Industri
Kesimpulan
1. Current Ratio
310 112,3
Sehat 2.
Quick Ratio 205
55,5 Sehat
3. Debt to Equity Ratio
219 -485,6
Sehat 4.
Inventory Turnover 7,39 kali
5,1 kali Sehat
5. Total Assets Turnover
0,82 kali 0,8 kali
Sehat 6.
Gross Profit Margin -7
6,68 Tidak Sehat
7. Net Profit Margin
8 11,23
Tidak Sehat 8.
Return On Investment -6,70
-1,80 Tidak Sehat
9. Return On Equity
-21,34 -55,17
Sehat 10.
Price Earning Ratio -2,91 kali
125,03 kali Tidak Sehat
Sumber : Data diolah penulis, 2010 Berdasarkan tabel 4.17 di atas, terlihat bahwa hasil analisis rasio
keuangan PT. Polychem Indonesia Tbk untuk tahun 2006 menunjukkan bahwa terdapat enam rasio keuangan yang dinyatakan sehat sedangkan
empat rasio keuangan lainnya dinyatakan tidak sehat. Enam rasio keuangan yang dinyatakan sehat sehat meliputi current ratio, quick ratio,
debt to equity ratio, inventory turnover, total assets turnover dan return on equity. Sedangkan empat rasio lainnya yang dinyatakan tidak sehat
Universitas Sumatera Utara
meliputi gross profit margin, net profit margin, return on investment dan price earning ratio.
Rasio gross profit margin dan net profit margin yang dinyatakan tidak sehat untuk tahun 2006 menunjukkan bahwa perusahaan belum
mampu menekan harga pokok penjualan dan biaya-biaya yang terkait lainnya untuk mencapai laba yang lebih optimal dibandingkan dengan
rata-rata industri lainnya. Begitu juga dengan rasio return on investment yang dinyatakan tidak sehat menunjukkan bahwa perusahaan belum begitu
efektif dalam mengelola investasi perusahaannya dalam mendukung kegiatan operasional perusahaannya.
Berdasarkan hal di atas, kinerja keuangan PT. Polychem Indonesia Tbk untuk tahun 2006 dapat dikategorikan cukup sehat. Namun, terdapat
beberapa hal yang perlu diperbaiki agar kinerja keuangan perusahaan dapat menjadi lebih baik ubtuk tahun-tahun kedepannya.
b. Tahun 2007