Keuangan Perusahaan pada Perusahaan Industri Tekstil yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana kinerja keuangan perusahaan dilihat dari
hasil analisis laporan keuangan pada perusahaan industri tekstil yang terdaftar di BEI?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dilihat dari hasil analisis laporan keuangan pada perusahaan
industri tekstil yang terdaftar di BEI.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1.
Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai analisis laporan
keuangan dan penilaian kinerja keuangan perusahaan. 2.
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam merumuskan kebijakan serta tindakan-tindakan selanjutnya sehubungan dengan
penggunaan analisis laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi akademisi, sebagai informasi yang dapat digunakan untuk bahan
penelitian bagi yang tertarik dalam bidang yang serupa.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada hakekatnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan data keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Agar tidak salah dalam memakai
informasi laporan akuntansi ini maka perlu diketahui secara benar pengertian dari proses akuntansi. Akuntansi merupakan proses dari suatu
proses pencatatan, pengukuran, interpretasi, dan komunikasi data keuangan. Menurut Arrens 2006:6, definisi akuntansi adalah “Accounting is the
process of recording, classifying and summarizing of economical event in logical manner for the purpose of providing financial information for
decision making”. Proses akuntansi tersebut meliputi pengumpulan dan pengolahan data
keuangan perusahaan. Dalam proses akuntansi diidentifikasi berbagai transaksi atau peristiwa yang merupakan kegiatan ekonomi perusahaan, yang
dilakukan melalui pengukuran, pencatatan penggolongan dan pengikhtisaran transaksi-transaksi yang bersifat keuangan sedemikian rupa sehingga hanya
informasi yang relevan dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya mampu memberikan gambaran secara layak tentang keadaan keuangan serta
Universitas Sumatera Utara
hasil perusahaan dalam suatu periode yang akan digabungkan dan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan
pertanggungjawaban keuangan pimpinan atas perusahaan yang telah dipercayakan kepada pimpinan tersebut mengenai kondisi keuangan dan
hasil-hasil operasi perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan, pada hakekatnya merupakan hasil akhir dari kegiatan perusahaan
yang menggambarkan performa atau kinerja keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.
a. Pengertian Laporan Keuangan
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai laporan keuangan, berikut dikemukakan pengertian laporan keuangan antara lain
Menurut IAI 2004:2 adalah : Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan
yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Sedangkan menurut Harahap 2004:105 adalah “laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu”. Selanjutnya menurut Munawir 2004:2 pengertian laporan keuangan adalah “laporan
keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
Universitas Sumatera Utara
dengan tata atau aktivitas perusahaan tersebut”. Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang
menyajikan informasi yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan posisi keuangan, kinerja perusahaan, perubahan ekuitas,
arus kas dan informasi lain yang merupakan hasil dari proses akuntansi selama periode akuntansi dari suatu kesatuan usaha. Bagi para analis,
laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Agar dalam melakukan
analisis dan interpretasinya terhadap laporan keuangan itu hasilnya memuaskan, perlu adanya konsistensi penyajian yaitu keseragaman
bentuk laporan keuangan untuk dianalisis.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Hasil akhir dari suatu proses pencatatan keuangan diantaranya adalah laporan keuangan, laporan keuangan ini merupakan pencerminan
dari prestasi manajemen prusahaan pada suatu periode tertentu. Selain sebagai suatu alat pertanggungjawaban, laporan keuangan diperlukan
sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi. Menurut IAI 2004:4 laporan keuangan bertujuan untuk :
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Universitas Sumatera Utara
3. Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen stewardship,
atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Menurut Harahap 2004:133 tujuan laporan keuangan dengan membaginya menjadi dua, yaitu :
1. Tujuan Umum
Menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip
akuntansi yang diterima.
2. Tujuan Khusus
Memberikan informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih, proyeksi laba, perubahan kekayaan dan
kewajiban, serta informasi lainnya yang relevan.
Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat mengevaluasi atas
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Posisi keuangan perusahaan
dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas, dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan
perubahan lingkungan. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya
ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan
sumber daya. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas, pendanaan dan operasi perusahaan
selama periode pelaporan. Selain berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, informasi ini juga
Universitas Sumatera Utara
berguna untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan arus kas tersebut.
Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau menggambarkan
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Jadi tujuan utama laporan keuangan dalah memberikan
informasi yang berguna untuk mengambil keputusan ekonomi. Selain itu laporan keuangan juga bertujuan untuk melaporkan kegiatan perusahaan
yang mempengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan, dijelaskan dan diukur dan penting bagi peran perusahaan dalam lingkungan masyarakat.
c. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Informasi yang ada dalam laporan keuangan dan laporan lainnya yang dibuat perusahaan untuk melaporkan kegiatannya harus memiliki
karakteristik tertentu untuk memenuhi kebutuhan pemakainya. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi
dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menururt IAI 2004:7 terdapat empat
karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan yaitu : “ 1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat dibandingkan.”
Universitas Sumatera Utara
Informasi yang disediakan oleh laporan keuangan tidak akan berguna seandainya tidak relevan. Dalam membuat keputusan pemakai
tidak hanya mengerti atau memahami informasi yang disajikan tetapi juga harus mampu menilai tingkat keandalan dan dapat diperbandingkan
dengan informasi tentang kemungkinan alternatif dan pengalaman yang lalu.
d. Pemakai Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan para pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan membaca laporan keuangan dengan
tepat maka seseorang dapat melakukan tindakan ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan akan menghasilkan
keuntungan baginya. Menurut Prastowo dan Julianty 2005:4 pemakai laporan keuangan merupakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan atau disebut juga dengan Business Stakeholders yang meliputi :
1. Investor
2. Kreditor pemberi pinjaman
3. Pemasok dan kreditur usaha lainnya
4. Shareholders para pemegang saham
5. Pelanggan
6. Pemerintah
7. Karyawan
8. Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Dengan demikian tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan pemakai.
Berhubung para investor merupakan penanam modal berisiko ke perusahaan, maka ketentuan laporan keuangan yang memenuhi
kebutuhan mereka juga akan memenuhi sebagian besar kebutuhan pemakai lain.
e. Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan menurut IAI 2004:13 terdiri dari :
1. Neraca Balance Sheet
2. Laporan Laba Rugi Income Statement
3. Laporan Arus Kas Statement of Cash Flow
4. Laporan Perubahan Ekuitas Statement of Charge in Equity
5. Catatan Atas Laporan Keuangan Notes to Financial
Statement
Berdasarkan latar belakang penelitian yang diambil, maka titik berat permasalahan yaitu neraca dan laporan laba rugi. Jenis dari laporan
keuangan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Neraca Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi
mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Neraca mempunyai tiga unsur laporan keuangan yaitu aktiva, kewajiban,
dan ekuitas. 2.
Laporan Laba Rugi Menurut Prastowo dan Julianty 2005:22, untuk dapat
menggambarkan informasi mengenai potensi perusahaan dalam
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan laba selama periode tertentu kinerja, laporan laba rugi mempunyai dua unsur, yaitu :
1 Penghasilan Income
Yang diartikan sebagai kenaikan manfaat ekonomi dalam bentuk pemasukan atau peningkatan aktiva atau
penurunan kewajiban yang menyebabkan kenaikan ekuitas selain yang berasal dari kontribusi pemilik
perusahaan selama periode tetentu dapat disubklasifikasikan menjadi :
a
Pendapatan Revenues b
Keuntungan Gains 2
Beban Expense Yang diartikan sebagai penurunan manfaat ekonomi
dalam bentuk arus keluar, penurunan aktiva, atau kewajiban yang menyebabkan penurunan ekonomis
yang tidak menyangkut pembagian kepada pemilik perusahaan selama periode tertentu, dapat
disubklasifikasikan menjadi : a
Beban b
Kerugian losses 3.
Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan laporan keuangan dasar yang berisi
mengenai aliran kas masuk dan keluar perusahaan. Laporan ini menggambarkan salah satu komponen neraca, yaitu kas dari satu
periode berikutnya. Laporan arus kas ini menyediakan informasi yang berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menggunakan kasnya sehingga menghasilkan masukan berupa kas pula. Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian :
1 Arus kas dari aktivasi operasi.
2 Arus kas dari aktivasi investasi.
3 Arus kas dari aktivitas pendanaan.
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Universitas Sumatera Utara
Laporan perubahan ekuitas yaitu suatu perubahan laporan atau mutasi laba yang ditahan yang merupakan bagian dari pemilik
perusahaan untuk suatu periode tertentu. Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama
laporan keuangan, yang menunjukkan : 1
Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan. 2
Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara
langsung dalam ekuitas. 3
Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik. 4
Saldo akumulasi rugi dan laba pada awal dan akhir periode serta perubahannya.
5 Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal
saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahannya.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas
harus berkaitan dengan informasi yang etrdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan :
1 Informasi tentang dasar penyusutan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting.
Universitas Sumatera Utara
2 Informasi yang diwajibkan dalam pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan SAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
3 Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan
keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
f. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan progress report secara
periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan. Menurut Munawir 2004:6 laporan keuangan bersifat historis serta menyuluruh
dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara :
“1. Fakta yang telah dicatat recorded fact 2.
Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi accounting conversation and postulate
3. Pendapat pribadi personal judgement.”
Dengan mengingat atau memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan
keuangan itu menurut Munawir 2004:9 mempunyai beberapa keterbatasan antara lain :
1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya
merupakan interim report laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara dan bukan merupakan
laporan final.
Universitas Sumatera Utara
2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang
keliahatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda
atau berubah-ubah.
3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan
transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu.
4. Laporan keuangan tidak mencerminkan berbagai faktor yang
dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan
satuan uang.
Menurut Harahap 2004:16 menjelaskan bahwa SAK Standar Akuntansi Keuangan menggambarkan sifat dan keterbatasan laporan
keuangan adalah sebagai berikut : 1.
Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Karenanya, laporan keuangan
tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua
pemakai dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja misalnya untuk Pajak, Bank.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari
penggunaan taksiran dan berbagai pertimbagan. 4.
Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. 5.
Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis
suatu peristiwatransaksi daripada bentuk hukumnya
formalitas, substance over form. 7.
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa
teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode dan akuntansi yang dapat
digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber- sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
Dengan memahami sifat dan keterbatasan laporan keuangan, maka pengguna informasi laporan keuangan dapat menjaga kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
salah tafsir terhadap informasi yang diberikan, sehingga kesimpulan yang diambil lebih akurat.
2. Analisis Laporan Keuangan a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Secara harafiah, analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu, analisis dan laporan keuangan. Untuk menjelaskan pengertian kata
ini maka dapat dilihat dari arti masing-masing kata. Menurut Harahap 2004:189 pengertian analisis dan laporan keuangan didefinisikan
sebagai berikut “analisis adalah memecahkan atau menggabungkan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil”. Sedangkan “laporan
keuangan adalah neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.” Jika kedua pengertian di atas digabungkan maka pengertian
analisis laporan keuangan menurut Harahap 2004:190 adalah : Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi
yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang
lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam
yang sangat penting dalan proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Selanjutnya, analisis laporan keuangan menurut Astuti 2004:29 adalah “segala sesuatu yang menyangkut penggunaan informasi
akuntansi untuk membuat keputusan bisnis dan investasi.” Dari definisi- definisi di atas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan
adalah membedah dan menguraikan pos-pos laporan keuangan untuk
Universitas Sumatera Utara
mencari hubungan antara unsur-unsur dalam laporan keuangan agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan keuangan
dan hasil usaha perusahaan sehingga informasi tersebut dapat digunakan dalam membuat keputusan bisnis dan investasi.
b. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang cukup penting untuk pengambilan
keputusan ekonomi. Laporan keuagan menyajikan informasi mengenai apa yang telah terjadi, sementara para pemakai laporan keuangan
membutuhkan informasi mengenai apa yang mungkin terjadi di masa datang. Menurut Harahap 2004:195 tujuan analisis laporan keuangan
yaitu : 1.
Dapat memberikan informasi yang lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tamapk secara kasat
mata dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan.
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan
keuangan. 4.
Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik
dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar
perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat
melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti untuk prediksi, peningkatan rating.
6. Dapat memeberikan informasi yang diinginkan oleh para
pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang
Universitas Sumatera Utara
dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisa laporan keuangan juga antara lain :
1 Dapat menilai prestasi perusahaan.
2 Dapat memproyeksi keuangan perusahaan.
3 Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa
sekarang dari aspek waktu tertentu : a.
Posisi keuangan Assets, Neraca, dan Modal b.
Hasil usaha perusahaan Hasil dan Biaya c.
Likuiditas d.
Solvabilitas e.
Aktivitas f.
Rentabilitas atau profitabilitas g.
Indikator Pasar Modal 4
Menilai perkembangan dari waktu ke waktu. 5
Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana. 7.
Dapat menentukan peringkat rating perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan
lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami
perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dan sebagainya.
10. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami
perusahaan di masa yang akan datang.
Dengan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan maka akan diperoleh semua jawaban yang berhubungan dengan masalah posisi
keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
c. Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Berbagai langkah harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh menurut
Prastowo dan Julianty 2005:58 adalah sebagai berikut : “1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Universitas Sumatera Utara
3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan
4. Menganalisis laporan keuangan.”
d. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Banyak metode dan teknik yang dipakai dalam analisis laporan keuangan. Metode dan teknik ini merupakan cara bagaimana melakukan
analisis. Di bawah ini akan dijelaskan bagaimana metode dan teknik yang dilakukan dalam menganalisis laporan keuangan. Secara umum menurut
Prastowo dan Julianty 2005:59 metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitu :
“1. Metode analisis horizontal dinamis 2.
Metode analisis vertikal statis.” Kedua metode analisis laporan keuangan dapat diuraikan sebagai
berikut : 1.
Metode analisis horizontal dinamis Metode analisis horizontal dinamis adalah metode analisis yang
dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun periode, sehingga dapat diketahui perkembangan
dan kecenderungannya. Dikatakan metode analisis horizontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode
yang berbeda. Selanjutnya dikatakan metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun periode. Teknik-
teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara
Universitas Sumatera Utara
lain teknis analisis perbandingan, analisis trend index, analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor.
2. Metode analisis vertikal statis
Metode analisis vertikal statis adalah metode analisis yang dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan pada tahun
periode tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk
tahun yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama,
maka disebut vertikal. Dikatakan metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun
periode yang sama. Teknik-teknik analisis prosentase per komponen Common-size, analisis rasio, dan analisis impas.
Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan menurut Munawir 2004:36 adalah sebagai berikut :
1. Analisa perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan
teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan
: a.
Data absolut atau jumlah-jumah dalam rupiah b.
Kenaikan atau penurunan jumlah rupiah c.
Kenaikan atau penurunan dalam prosentase d.
Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio e.
Prosentase dari total 2.
Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase trend
percentage analysis, adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya,
apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size
statement, adalah suatu metode analisis untuk mengetahui
Universitas Sumatera Utara
presentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur
permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan junlah penjualannya.
4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja, adalah suatu
analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya
modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisa sumber dan penggunaan kas Cash flow Statement
Analysis, adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber- sumber serta penggunaan uang kas atau untuk mengetahui
sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
6. Analisis rasio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui
hubungan dan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan
tersebut.
7. Analisis perubahan laba kotor Gross Profit Analysis, adalah
suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau
perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8. Analisis Break Event, adalah suatu analisa untuk menentukan
tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi
juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break event ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan
atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
3. Analisis Rasio Keuangan
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai
adalah analisis rasio, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Pengertian rasio keuangan menurut Harahap 2004:297
dalam bukunya “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan” adalah “angka yang diperoleh hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan
Universitas Sumatera Utara
pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti”.
Analisis rasio keuangan merupakan salah satu teknik dalam menganalisa laporan keuangan yang banyak digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan karena penggunaannya yang relatif mudah. Menurut Warsono 2003:34 jenis rasio dikelompokkan menjadi :
1. Rasio likuiditas Liquidity Ratio 2.
Rasio leverage Leverage Ratio 3.
Rasio akitivitas Activity Ratio 4.
Rasio Profitabilitas Profitability Ratio 5.
Rasio penilaian Valuation Ratio.
1. Rasio likuiditas Liquidity Ratios
Rasio-rasio likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya yang harus dipenuhi. Pada prinsipnya, semakin tinggi rasio likuiditas, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Ukuran rasio likuiditas terdiri dari yaitu : a.
Rasio lancar Current Ratio
Besarnya hasil perhitungan rasio lancar menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang dijamin dengan aktiva lancar. Ini berarti semakin
besar rasio lancar, maka likuiditas perusahaan semakin tinggi.
Universitas Sumatera Utara
b. Rasio cepat Quick or Acid Ratio
Besarnya hasil perhitungan rasio cepat menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang dijamin dengan aktiva lancar di luar persediaan.
Dengan demikian, semakin tinggi rasio cepat, faktor keamanan bagi perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya akan
semakin tinggi. 2.
Rasio leverage Leverage Ratios Rasio leverageutang atau solvabilitas adalah rasio keuangan yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.
Rasio leverage dapat
menggunakan dua ukuran yaitu : a.
Rasio utang total terhadap aktiva total Total Debt to Total Assets Ratio
Besarnya hasil perhitungan rasio utang menunjukkan besarnya utang total yang dapat dijamin dengan aktiva total. Semakin tinggi rasio utang
menunujukkan risiko keuangan yang dihadapi perusahaan semakin tinggi, karena utang membawa konsekuensi beban bunga tetap.
b. Rasio utang terhadap ekuitas debt to equity ratio
Universitas Sumatera Utara
Besarnya hasil perhitungan rasio utang terhadap ekuitas menunjukkan seberapa besar utang jangka panjang yang dapat dijamin dengan ekuitas
saham. Semakin tinggi rasio utang terhadap ekuitas, maka akan semakin besar risiko keuangan yang ditanggung perusahaan.
3. Rasio aktivitas Activity Ratios
Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan secara efektif mengelola aktiva-aktivanya. Rasio aktivitas
dapat diukur dengan yaitu : a.
Rasio perputaran persediaan Inventory Turnover
Besarnya hasil perhitungan rasio perputaran persediaan menunjukkan tingkat kecepatan persedian menjadi kas atau piutang dagang. Semakin
tinggi rasio perputaran persedian, maka akan semakin cepat persediaan perusahaan menjadi kas atau piutang.
b. Rasio perputaran aktiva total Total Assets Turnover
Besarnya hasil perhitungan rasio perputaran aktiva total menunjukkan tingkat kecepatan seluruh aktiva perusahaan menjadi kas atau piutang.
Semakin tinggi rasio perputaran seluruh aktiva, maka semakin efektif perusahaan dalam mendayagunakan seluruh aktiva yang dimilikinya.
Universitas Sumatera Utara
4. Rasio profitabilitas Profitability Ratios
Rasio profitabilitas memperlihatkan pengaruh kombinasi likuiditas, aktivitas, dan leverage terhadap hasil operasi. Rasio profitabilitas
mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan dapat
dilakukan dengan lima macam rasio yaitu : a.
Rasio margin laba kotor Gross Profit Margin
Besarnya hasil perhitungan margin laba kotor menunjukkan seberapa besar laba kotor yang diperoleh oleh perusahaan untuk tingkat
penjualan tertentu. b.
Rasio margin laba operasi bersih Net Operating Profit Margin
Besarnya hasil perhitungan margin laba operasi bersih menunjukkan seberapa besar laba sebelum bunga dan pajak yang diperoleh oleh
perusahaan untuk tingkat penjualan tertentu. c.
Rasio margin laba bersih Net Profit Margin
Universitas Sumatera Utara
Besarnya hasil perhitungan margin laba bersih menunjukkan seberapa besar laba setelah pajak yang diperoleh oleh perusahaan untuk tingkat
penjualan tertentu. d.
Rasio pengembalian atas investasi Return On Investment
Besarnya hasil perhitungan pengembalian atas investasi menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
tersedia bagi para pemegang saham biasa dengan seluruh aktiva yang dimilikinya.
e. Rasio pengembalian atas ekuitas Return On Equity
Besarnya hasil perhitungan pengembalian atas ekuitas menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
tersedia bagi para pemegang saham biasa dengan modal ekuitas yang dimilikinya.
5. Rasio nilai pasar Market Value Ratios
Berdasarkan indonesian Capital Market Directory, rasio nilai pasar bagi perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dikelompokkan
menjadi dua macam ukuran, yaitu data per lembar saham per share data dan rasio-rasio keuangan. Kedua kelompok rasio keuangan tersebut dapat
diperinci menjadi tujuh rasio, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Laba per lembar saham earnings per shareEPS
Besarnya hasil perhitungan laba per lembar saham menunjukkan laba yang dapat dibukukan oleh perusahaan untuk setiap saham biasa yang
digunakannya. b.
Ekuitas per lembar Equity per shareEqPS
Besarnya hasil perhitungan ekuitas per lembar saham menunjukkan besarnya nilai buku saham biasa setiap unitnya. EqPS yang tinggi
menunjukkan akumulasi laba yang ditahan yang dihasilkan semakin besar.
c. Dividen per lembar saham Dividend per shareDPS
Besarnya hasil perhitungan dividen per lembar menunjukkan besarnya distribusi sebagian laba yang dihasilkan perusahaan setiap unit saham
kepada para pemegang sahamnya. d.
Rasio hargalaba priceearnings ratioPER
Besarnya hasil perhitungan rasio hargapendapatan menunjukkan harga setiap unit yang berlaku untuk setiap pendapatan per lembar sahamnya.
e. Rasio harganilai buku Price book valuePBV
Universitas Sumatera Utara
Besarnya hasil perhitungan harga pasar saham terhadap nilai bukunya menunjukkan perbandingan antara kinerja saham perusahaan di pasar
saham dengan nilai bukunya. f.
Rasio pembayaran dividen Dividend payout ratioDPR
Besarnya hasil perhitungan rasio pembayaran dividen menunjukkan besarnya proporsi alokasi dari laba setiap lembar saham pada dividen
setiap lembar sahamnya. g.
Yield dividen Dividend yieldDY
Besarnya perhitungan hasil dividen menunjukkan besarnya pengembalian yang diperoleh investor dari dividen yang dialokasikan
oleh perusahaan. Analisis rasio keuangan memiliki keunggulan dibandingkan dengan
teknik analisis lainnya, menurut Harahap 2004:298 keunggulan tersebut adalah :
1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih
mudah dibaca dan ditafsirkan. 2.
Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
3. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri yang lain.
4. Sangat berguna untuk bahan dalam mengisi model-model
pengambilan keputusan dan model prediksi Z-score atau Altman’s Bankruptcy prediction model merupakan suatu model untuk
Universitas Sumatera Utara
meramalkan kebangkrutan suatu perusahaan yang dibuat oleh Altman.
5. Menstandarisasi ukuran perusahaan.
6. Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan
yang lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodiktime series.
7. Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi
dimasa yang akan datang.
Keterbatasan analisis rasio keuangan menurut Sawir 2005:44 antara lain adalah :
1. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan
yang dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.
2. Rasio disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi
oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.
3. Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang
berbeda misalnya perbedaan metode penilaian persediaan. 4.
Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan perkiraan.
4. Kinerja a. Definisi Kinerja
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan bahwa laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja perusahaan. Terdapat
beberapa definisi mengenai kinerja, yaitu : 1.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:503 “Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan
atau kemampuan kerja.” 2.
Menurut Bastian 2001:329 dalam bukunya “Akuntansi Sektor Publik” adalah :
Universitas Sumatera Utara
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogram dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis strategic planning suatu organisasi. Secara
umum dapat juga dikatakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu.
Dari kedua definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja adalah kemampuan atau prestasi yang dicapai dalam
melaksanakan suatu tindakan tertentu selama kurun waktu tertentu.
b. Pengukuran Kinerja
Menurut Helfert yang diterjemahkan oleh Widjdya dan Badjuri 1998:69, terdapat tiga ukuran kinerja keuangan perusahaan menurut
bidang dan sudut pandang : “1. Sudut pandang manajemen atau perusahaan
2. Sudut pandang pemilik
3. Sudut pandang pemberi pinjaman.”
c. Manfaat Penilaian Kinerja Perusahaan
Menurut Martono dan Harjito 2005:52 mengungkapkan bahwa “kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai
pihak Stakeholder seperti investor, kreditur, analisis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri.” Manfaat
penilaian kinerja dilihat dari pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan dan kinerja perusahaan menurut Prastowo dan Julianty
2005:54, yaitu : 1. Para pemegang saham investor
2. Para kreditur
3. Para manajer
Universitas Sumatera Utara
4. Analis sekuritas
5. Analis kredit.
d. Metode Tolak Ukur Kinerja Keuangan Perusahaan
Menurut Warsono 2003:30, untuk menentukan apakah suatu perusahaan sehat atau tidak dari sisi keuangan dapat dilakukan dengan
dua macam metode tolak ukur, yaitu : 1.
Metode lintas waktu time series Metode ini merupakan metode tolak ukur analisis laporan
keuangan yang dilakukan dengan cara membandingkan suatu rasio keuangan perusahaan dari suatu periode tertentu dengan
periode sebelumnya.
2. Metode lintas seksiindustri cross section
Yaitu metode tolak ukur yang digunakan untuk menentukan sehat tidaknya posisi keuangan perusahaan yang dilakukan
dengan cara membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu dengan rasio keuangan rata-rata
industrinya pada periode yang bersangkutan. Metode ini paling cocok digunakan untuk perusahaan yang sudah go public, atau
yang sahamnya sudah tercatat di pasar modal.
e. Penerapan Metode Tolak Ukur
Di Indonesia tolak ukur untuk menentukan tingkat kesehatan perusahaan, biasanya bergantung pada bentuknya. Untuk perusahaan
kecil dan menengah mungkin lebih tepat menggunakan metode lintas waktu time series, karena sulitnya data industri yang sepadan. Untuk
perusahaan besar yang berbentuk perseroan terbatas PT, ada dua kemungkinan tolak ukur yang dapat digunakan, yaitu dapat
menggunakan metode time series atau menggunakan metode cross section. Hasil analisis laporan keuangan untuk perusahaan-perusahaan
Universitas Sumatera Utara
yang tercatat di Pasar Modal Indonesia dapat dilihat dalam Indonesian Capital Market Directory yang dipublikasikan setiap tahunnya.
Menurut Warsono 2003:33, jika suatu perusahaan menggunakan tolak ukur cross section, dapat dilakukan dengan mengacu pada tolak
ukur industri yang sesuai, dengan catatan ukuran perusahaan tersebut tidak berbeda terlalu jauh. Bagi perusahaan yang tercatat di pasar modal,
penentuan tolak ukur kinerja tidak menjadi masalah, untuk perusahaan yang belum go public, sebaiknya memang menggunakan metode lintas
waktu, tetapi jika akan menggunakan metode cross section, ukuran perusahaan yang akan diukur tersebut harus sebanding dengan ukuran
perusahaan-perusahaan yang tercatat di pasar modal, khusus dalam satu industri.
5. Hubungan Analisis Laporan Keuangan dengan Kinerja Keuangan Perusahaan
Tingkat kesehatan merupakan alat ukur yang digunakan oleh para pemakai laporan keuangan dalam mengukur kinerja keuangan suatu
perusahaan. Performa suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan tersebut. Dari laporan keuangan tersebut dapat
diketahui keadaan finansial dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan selama periode tertentu.
Tingkat kesehatan perusahaan dapat diketahui dengan melakukan analisis atau interpretasi terhadap laporan keuangan. Dari hasil analisis
Universitas Sumatera Utara
tersebut dapat diketahui prestasi dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, dapat
menggunakannya sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Interpretasi atau analisis laporan keuangan suatu perusahaan adalah sangat
penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan mereka masing-masing berbeda.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain :
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Judul Hasil Penelitian
Periode Sampel
Ina Mahdalia 2005
Analisis Laporan Keuangan dalam
Menilai Kinerja Perusahaan Pada
PT. Indosat Tbk. Menunjukkan bahwa
kinerja keuangan pada PT. Indosat Tbk.
mengalami peningkatan pada tahun 2000 dan
2003, masing-masing dibandingkan dengan
tahun 1999 dan tahun 2004. Serta mengalami
penurunan pada tahun 2001 dan 2002.
1999-2003
Harfita Sulistyarini
Sejati 2005
Analisis rasio keuangan untuk
menilai kinerja keuangan pada
perusahaan perkebunan [studi
kasus pada PT. Perkebunan
Menunjukkan bahwa pabrik gula Mojo dapat
dikatakan likuid jika dilihat dari aktiva lancar
yang dimilikinya. Tetapi jika dilihat dari kas dan
aktiva perusahaan selain persediaan, pabrik gula
2001-2003
Universitas Sumatera Utara
Nusantara IX Persero pabrik
gula Mojo Sragen].
Mojo dikatakan dalam keadaan illikuid.
M. Shodiqin 2006
Analisis Rasio- Rasio Keuangan
Sebagai Dasar Penialian
Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Pada Industri Barang
Konsumsi yang Listed di Bursa
Efek Jakarta. Menunjukkan bahwa
rasio keuangan yang telah dirumuskan dapat
menjelaskan secara nyata atas terjadinya
perbedaan kelompok perusahaan yang
berkinerja baik dan tidak baik.
2003-2005
Sumber : Data diolah penulis, 2010
C. Kerangka Konseptual