10. Data yang mendukung kegiatan usaha debitur seperti proyek yang pernah
ditangani, rekanan kerjanya, supplier, pelanggan, dan lain-lain. Data-data yang harus dilengkapi untuk pengajuan kredit modal
kerja debitur yang berbentuk badan hukum adalah : 1.
Kartu Tanda Penduduk Seluruh pemilik dan pengurus perusahaan 2.
Kartu Keluarga Seluruh pemilik dan pengurus perusahaan 3.
NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak perusahaan. 4.
Akte Pendirian Anggaran Dasar Perusahaan dan perubahannya. 5.
NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak pribadi seluruh pemilik dan pengurus perusahaan.
6. SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan, SITU Surat Izin Tempat Usaha,
dan lain-lain. 7.
SIMB Surat Izin Mendirikan Bangunan. 8.
Akta jual beli apabila terjadi pergantian pemilik. 9.
PBB Pajak Bumi dan Bangunan untuk tanah dan bangunan yang akan dijadikan jaminan untuk mengetahui nilai tanah dan bangunan tersebut.
10. Laporan keuangan Neraca + RL minimal 2 tahun terakhir.
11. Rekening Koran minimal 3 bulan terakhir.
12. Data yang mendukung kegiatan usaha debitur seperti proyek yang pernah
ditangani, rekanan kerja, supplier, pelanggan, dan lain-lain.
3. Pemeriksaan dan Penilain Agunan
Pemeriksaan dan penilain agunan dilakukan dengan melakukan kunjungan langsung ke tempat usaha calon debitur.
Universitas Sumatera Utara
Adapun jenis-jenis jaminan kredit modal kerja adalah : 1.
Jaminan materiil Jaminan ini dapat berupa benda bergerak dan benda tidak bergerak.
a. Benda bergerak meliputi :
Kendaraan bermotor yang memiliki nilai pasar atau nilai jual.
Surat Berharga yaitu Sertifikat Bank Indonesia SBI.
Tabungan, Simpanan giro.
Benda bergerak lainnya yang dapat diterima sebagai jaminan
kredit modal kerja. b.
Benda tidak bergerak meliputi :
Tanah dan bangunan, yang status hak tanahnya adalah hak milik, Hak guna bangunan atau hak pakai.
Benda tidak bergerak lainnya yang dapat diterima sebagai
jaminan kredit modal kerja. 2.
Jaminan immateriil Jaminan immateriil dapat berupa jaminan perseorangan personal
guarantee atau jaminan perusahaan corporate guarantee. Jaminan immateriil mengandung resiko yang sangat tinggi untuk dipergunakan
sebagai jaminan kredit dan hanya dapat diterima sebagai jaminan tambahan.
Jika permohonan kredit dinilai layak untuk diproses lebih lanjut, maka credit analyst menyerahkan data-data agunan dan data-data debitur
kepada unit admnistrasi kredit kantor cabang untuk dilakuka Penilain
Universitas Sumatera Utara
Agunan dan BI cheking. BI checking ini dapat juga segera dilakukan sebelum pembuatan Call Report jika credit analyst sudah memperoleh
NPWP calon debitur. Data-data agunan yang diperlukan untuk dilakukan penilaian dalah
sebagai berikut : i.
Tanah dan atau bangunan :
Bukti Kepemilikan atas tanah berupa Sertifikat Hak Milik Hak Guna Bangunan Hak pakai.
Izin Mendirikan Bangunan IMB.
Akta Jual Beli AJB.
STTS dan SPPT Pajak Bumi dan Bangunan PBB.
Gamabar denah situasi denah bangunan. Denah konstruksi
bangunan. ii.
Ruang Perkantoran .Satuan Rumah Susun :
Bukti Kepemilikan berupa Sertifikat Hak milik atas Ruangan Perkantoran dan Satuan Rumah Susun.
Izin Mendirikan Bangunan IMB global.
Akta Jual Beli AJB.
STTS dan SPPT Pajak Bumi dan Bangunan PBB.
Gambar denah situasi denah bangunan.
iii. Kios :
Bukti Kepimilikan Kios berupa Pemindahan Hak dan Kewajiban
atas kios.
Universitas Sumatera Utara
Surat Izin Pemakaian Tempat Berdagang SIPT.
Akta Jual Beli AJB.
Gambar denah lokasi kios.
iv. Kendaraan :
Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor BPKB.
Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor STNK.
Faktur kuitansi pembelian kendaraan.
v. Mesin :
Faktur Invoice Kuitansi pembelian mesin.
Nilai agunan yang diberikan harus disesuaikan dengan nilai pasar wajar menurut bank, harus dapat dari tiga sumber yang berbeda dan harus
diambil yang paling konservatif. Laporan penilaian agunan harus menggambarkan kondisi-kondisi yang sesungguhnya serta fakta-fakta
yang ada dilapangan sehingga dapat memberikan informasi-informasi lingkungan yang ada. Hal ini sangat penting karena laporan penilaian
agunan merupakan salah satu bahan pertimbangan bagi komite kredit dalam mengambil keputusan terhadap suatu permohonan kredit.
Laporan penilaian agunan merupakan kesimpulan penilai setelah pemeriksaan lapangan serta penyelidikan lain yang menyangkut keabsahan
kepemilikan suatu objek jaminan. Penilaian agunan harus dilaksanakan secara objektif, dilakukan oleh unit kerja penilai yang independent, tanpa
dipengaruhi oleh hal-hal yang menyangkut kepentingan pribadi penilai maupun pihak-pihak lainnya secara langsung maupun tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
Bersamaan dengan hasil Laporan Penilai Agunan dari appraiser penilai, credit analyst menyerahkan status debitur dan status agunan
kepada Legal Kantor Cabang untuk memperoleh Legal Opinion. Sementara menunggu hasil Legal Opinion, credit analyst membuat
aplikasi kredit dan memorandum proposal kredit yang berisi rangkuman semua data yang diperoleh dari calon debitur maupun dari hasil trade
checking atau BI checking. Dokumen agunan dan dokumen lainnya diserahkan kepada unit legal untuk diperiksa kelengkapannya, kemudian
dokumen tersebut akan diserahkan ke unti administrasi kredit. Administrasi kredit melalui bagian appraisal melakukan pengecekan dan
keabsahan dokumen agunan, khususnya jenis agunan tanah dan bangunan, sertifikatnya harus dicek pada Badan Pertanahan Nasional BPN dan
Dinas Tata Kota setempat untuk mengetahui apakah tanah dan bangunan yang dijaminkan tersebut dalam sengketa atau terkena rencana tata kota
untuk pelebaran jalan atau sebagai jalur hijau yang tidak boleh dibangun.
4. Aplikasi permohonan kredit modal kerja