Analisis Terhadap Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja

Agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan pemisahan tugas yang telah ditetapkan dala struktur organisasi perlu juga adanya suatu job description yang jelas diantara masing-masing fungsi bagian dalam perusahaan. Sehingga dengan job description yang jelas dan terarah diharapkan semua fungsi yang ada dapat bekerja secara fokus dan menurut batas dan wewenang yang dimilikinya. Disamping itu juga faktor pendukung yang perlu diperhatikan adalah adanya karyawan yang berkualitas dan kompeten. Dimana karyawan yang bekerja harus cakap, ahli dalam bidangnya, serta dapat dipercaya dalam menjalankan tugasnya. Pada struktur organisasi PT. Bank Haga Cabang Medan, menrut penulis kualitas karyawan yang bekerja telah cukup memadai dan masing-masing karyawan telah ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan bidang dan keahliannya masing- masing. Hal ini cukup baik, karena bagaimana pun struktur organisasi yang dirancang dan didukung karyawan yang cukup kompeten dibidangnya tetapi tidak ditempatkan ditempat yang benar maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai dengan maksimal. Oleh karena itu pimpinan harus selalu melakukan pembinaan terhadap para karyawannya, terutama bagi karyawan yang baru saja diterima dalam perusahaan sehingga dapat mengerti tentang tanggung jawab dan tugas yang akan dilaksanakan.

2. Analisis Terhadap Prosedur Pemberian Kredit Modal Kerja

Keseluruhan prosedur pemberian kredit modal kerja yang dilakukan oleh PT. Bank Haga Cabang Medan senantiasa dilaksanakan dengan semestinya dan dengan menerapkannya sesuai prosedur yang telah Universitas Sumatera Utara diatur dalam SOP kredit PT. Bank Haga. Prosedur pemberian kredit modal kerja pada PT. Bank Haga Cabang Medan juga senantisa dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian, hal ini dikarenakan perkreditan merupakan salah satu kegiatan usaha bank yang utama yang memiliki resiko yang dapat merugikan bank dan dapat berakibat pada kepentingan masyarakat penyimpan dana dan pengguna jasa perbankan lainnya. Prinsip kehati-hatian ini tampak pada analisis-analisis kredit yang dilakukan, baik analisis kualitatif maupun kuantitatif. Proses pemberian kredit modal kerja harus dilaksanakan melalui prosedur yang telah ditetapkan bank yang bersangkutan untuk menghindari terjadinya permasalahan. Bardasarkan pengamatan, secara keseluruhan pelaksanaan prosedur pemberian kredit modal kerja yang dilakukan pada PT. Bank Haga Cabang Medan telah dilaksanakan secara efektif dalam menentukan apakah calon debitur berhak menerima kredit atau tidak. Hal ini dapat dilihat bahwa setiap tahapan prosedur pemberian kredit yang dilakukan harus mempunyai catatan atau laporan yang dibuat untuk setiap tahapannya. Setiap laporan dari setiap tahapan kemudian dianalisis oleh komite kredit untuk ditindak lanjuti. Pejabat terkait dalam proses pemberian kredit adalah pejabat pemrakasa kredit dan pejabat pemutus kredit dalam hal ini terdiri dari account officer yang bertindak sebagai pemrakarsa kredit, Komite Kredit dan juga pemimpin cabang yang bertindak sebagai pengambil keputusan. Setiap tahapan dari prosedur pemberian kredit modal kerja telah diuraikan sebelumnya untuk dapat diketahui apakah setiap tahapan telah Universitas Sumatera Utara dilaksanakan secara efektif dalam menentukan apakah calon debitur layak menerima kredit atau tidak. Setiap prosedur telah dilakukan dengan baik baik dari awal penyelidikan terhadap calon debitur sampai pada pengambilan keputusan pemberian kredit. Tetap hal-hal yang masih perlu diperhatikan adalah prosedur yang cenderung seragam homogen untuk semua calon debitur, padahal kondisi calon debitur memiliki karekteristik yang berbeda- beda heterogen, baik dari segi karakter, kemampuan, permodalan maupun agunan yang ada. Sehingga diperlukan prosedur yang lebih beragam lagi berdasarkan karekteristik-karekteristik calon debitur yang hendak mengajukan permohonan kredit sehingga prosedur pemberian kredit yang dibuat menjadi lebih efektif lagi dalam memutuskan pemberian kredit modal kerja. Begitu juga bila dilihat dari jumlah kredit yang dimohon, seharusnya dibuat prosedur yang lebih memadai menyangkut jumlah kredit yang dimohon, sehingga nantinya tidak timbul permasalahan-permasalahan yang merugikan pihak bank. Adapun indikator bahwa prosedur pemberian kredit telah diterapkan dengan baik adalah sebagai berikut : 1. Setiap prosedur pemberian kredit modal kerja yang dilakukan telah sesuai dengan buku panduam pemberian kredit. 2. Dalam melakukan tinjaun lansung ke tempat calon debitur on the spot, account officer melakukan penyelidikan secara detail terhadap calon debitur termasuk melihat usaha calon debitur dan juga menilai agunan yang ada. Universitas Sumatera Utara 3. Analisis kredit modal kerja yang dilakukan cukup detail dalm menghitung kebutuhan kredit calon debitur, baik melalui analisis kualitatif maupun kuantitatif. 4. Analisis resiko terhadap calon debitur yang cukup efektif, dimana dalam analisis resiko telah dianalisis semua resiko-resiko yang mungkin terjadi berkaitan dengan pemberian kredit modal kerja kepada calon debitur. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan