Permintaan pasar yang cukup tinggi akan produk yang dipasarkan oleh perusahaan calon debitur membuat produk yang dipasarkan mempunyai
daya jual yang cukup tinggi. Produk juga mempunyai daya saing yang cukup tinggi dengan produk sejenis dari perusahaan lain.
4. Marketing Risk Resiko ini tingkat persaingan barang dagangan yang dimiliki debitur
apakah mempunyai daya saing dengan barang sejenis dari perusahaan lain, bagaimana kemungkinan hasil barang dagang sejenis dari perusahaan lain
dapat menggantikan pangsa pasar, dan resiko lain yang berhubungan permintaan dan perkembangan pasar.
Usaha calon debitur telah memiliki pelanggan tetap yang terdiri dari banyak pelanggan. Distribusi barang usahanya dipasarkan secara langsung
kepada pelanggan dan juga dengan mengadakan promosi barang yang dipasarkan.
5. Collection Risk Cara pembayaran dari pelanggan adalah dengan cara tunai dan kredit.
Piutang usaha rata-rata dapat tertagih pada saat sebelum jatuh tempo yang telah disepakati, dan presentase piutang tak tertagih dinyatakan sangat kecil.
Ini berarti kualitas piutang dari usaha calon debitur cukup baik.
6. Rekomendasi Keputusan Permohonan Kredit Modal Kerja
Rekomendasi pemberian keputusan kredit modal kerja merupakan suatu kesimpulan dari hasil analisis dan evaluasi. Dalam rekomendasi ini akan
diajukan alasan-alasan mengenai disetujui atau ditolaknya permohonan kredit
Universitas Sumatera Utara
modal kerja. Alasan-alasan untuk menolak atau menyetujui permohonan kredit modal kerja dilakukan setelah analisa kredit telah dilakukan, dan disimpulkan
apakah calon debitur layak atau tidak menerima kredit modal kerja. Dalam memberikan rekomendasi terhadap suatu permohonan
kredit modal kerja, maka pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain mencakup :
a. Kelayakan pemberian kredit berdasarkan pada kondisi usaha dan
keuangan debitur.
Tujuan penggunaan kredit.
Jumlah kebutuhan dana.
Manajemen pemilik dan pengurus.
Riwayat hidup
Sumber pengembalian.
Kondisi keuangan.
Rasio keuangan. b.
Kelayakan pemberian kredit berdasarkan agunan yang diberikan.
Karakter.
Nilai ekonomis.
Nilai kecukupan agunan.
Status agunan. c.
Hasil penilaian dari bagian hukum legal opinion. d.
Hasil analisis dari credit analyst.
Universitas Sumatera Utara
Dalam memberikan rekomendasi terhadap suatu permohonan kredit, seorang credit analyst atau pejabat komite kredit harus bertindak secara
objektif dengan mengesampingkan unsur individu, dan melakukannya berdasarkan analisa kelayakan pemberian kredit dengan memberikan unsur-
unsur pertimbangan yang jelas disertai alasan ataupun persyaratan yang harus dipenuhi debitur terhadap suatu keputusan permohonan kredit baik disetujui
ataupun ditolak. Rekomendasi
keputusan kredit
yang diberikan oleh masing-masing pejabat komite kredit harus dituangkan secara tertulis dan singkat dalm lembar
‘catatan keputusan komite kredit’. Namun hal rekomendasi keputusan kredit diperoleh melalui rapat komite kredit maka pejabat komite kredit yang hadir
dalam rapat harus memberikan alasan keptusan permohonan kredit tersebut dalam lembar ‘hasil rapat komite kredit’. Dalam hal komite kredit
memberikan rekomendasi suatu permohonan kredit maka komite kredit tetap harus mencantumkan alasan penolakannya dalam lembar catatan keputusan
komite kredit atau lembar hasil rapat komite kredit, namun jika permohonan tersebut setelah melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu tetap diputuskan
untuk disetujui, maka pejabat komite kredit yang menolak diharuskan membubuhkan tanda tangan persetujuan pada aplikasi kredit.
Credit review analysis dan lembar catatan rekomendasi komite kredit harus selalu diletakkan diatas memorandum proposal dalam file kredit,
dengan demikian pada saat melakukan proses permohonan kredit yang baru
Universitas Sumatera Utara
maka para anggota komite kredit dapat mengetahui catatan-catatan
rekomendasi kredit yang pernah diberikan sebelumnya. 7. Keputusan Permohonan Kredit Modal Kerja
Semua data atas aplikasi kredit, memorandum proposal kredit, laporan penilaian agunan dan legal opinion disajikan dalam susunan file
kredit untuk dimintakan persetujuannya ke komite kredit tingkat wilayah atau kantor pusat sesuai dengan batasan wewenangnya. Persetujuan komite
kredit terhadap suatu proposal kredit dilakukan dengan mengedarkan file kredit diantara anggota komite kredit berrurutan menurut jenjang komite
kredit, dimulai dari anggota, wakil ketua dan ketua komite kredit tingkat wilayah samapai ke komite kredit tingkat pusat. Setiap keputusan yang
diberikan oleh komite kredit didukung dengan analisis dan alasan yang dituliskan dalam lembar ‘Catatan Keputusan Komite Pusat’. Untuk
permohonan kredit yang jumlahnya besar, atau jika dipandang perlu oleh ketua komite kredit untuk diputuskan bersama, atau permohonan kredit
yang memerlukan keputusan segera, harus diajukan dan dipresentasikan dalam rapat komite kredit kantor. Rapat komite kredit juga dapat
dilakukan di tingkat wilayah untuk permohonan kredit yang wewenangnya masih dalam batasan komite kredit wilayah.
Setiap keputusan atas permohonan kredit yang diperoleh melalui rapat komite kredit tingkat wilayah maupun kantor pusat harus dituangkan
dalam lembar ‘Hasil Rapat Komite Kredit’, dimana semua pejabat komite kredit hadir dalam rapat tersebut harus menandatangani terhadap hasil
Universitas Sumatera Utara
keputusan rapat disertai dengan alasan persetujuan penolakan atas permohonan kredit calon debitur. Lembar catatan keputusan komite kredit
atau hasil rapat komite kredit harus disimpan dan diletakkan di muka memorandum proposal kredit dalm file kredit, sehingga pada saat review
atau suatu waktu timbul penambahan kredit maka anggota komite kredit mengetahui catatan dan omentar yang telah diberikan sebelumnya.
Jika permohonan kredit sudah disetujui oleh komite kredit aplikasi kredit telah ditandatangani oleh komite kredit sesuai dengan ketentuan
yang berlaku maka credit analyst memberitahukan kepada marketing officer. Maka pimpinan cabang atas rekomendasi komite kredit
memutuskan bahwa permohonan kredit tersebut disetujui. Wewenang dalam memutuskan kredit diputuskan oleh komite kredit dan pimpinan
cabang bank yang bersangkutan. Keputusan pemberian kredit dilakukan oleh pimpinan cabang atau
pihak berwenang sesuai dengan keputusan komite kredit. Putusan kredit modal kerja harus dinyatakan dalam suatu
memorandum kredit yang memuat antara lain : 1.
Struktur dan tipe kredit. 2.
Syarat dan ketentuan kredit modal kerja lainnya. 3.
Ketentuan-ketentuan lain yang harus dilakukan bank dalam rangka pembinaan nasabah.
Universitas Sumatera Utara
Dalam memberikan keputusan kredit, Pimpinan cabang dan Komite kredit harus memperhatikan hal-hal meliputi analisis dan evaluasi kredit modal kerja
yang dibuat oleh Account Officer.
B. Analisis Hasil Penelitian 1.