Bersamaan dengan hasil Laporan Penilai Agunan dari appraiser penilai, credit analyst menyerahkan status debitur dan status agunan
kepada Legal Kantor Cabang untuk memperoleh Legal Opinion. Sementara menunggu hasil Legal Opinion, credit analyst membuat
aplikasi kredit dan memorandum proposal kredit yang berisi rangkuman semua data yang diperoleh dari calon debitur maupun dari hasil trade
checking atau BI checking. Dokumen agunan dan dokumen lainnya diserahkan kepada unit legal untuk diperiksa kelengkapannya, kemudian
dokumen tersebut akan diserahkan ke unti administrasi kredit. Administrasi kredit melalui bagian appraisal melakukan pengecekan dan
keabsahan dokumen agunan, khususnya jenis agunan tanah dan bangunan, sertifikatnya harus dicek pada Badan Pertanahan Nasional BPN dan
Dinas Tata Kota setempat untuk mengetahui apakah tanah dan bangunan yang dijaminkan tersebut dalam sengketa atau terkena rencana tata kota
untuk pelebaran jalan atau sebagai jalur hijau yang tidak boleh dibangun.
4. Aplikasi permohonan kredit modal kerja
Setiap usulan kredit berupa permohonan kredit baru, penambahan jumlah kredit, perubahan jenis kredit, perpanjangan kredit, perubahan agunan
penambahan pengambilan penukaran agunan harus dinyatakan dalam bentuk aplikasi kredit. Aplikasi kredit pada umumnya harus dibuat bersama-
sama dan merupakan suatu kesatuan dengan memorandum proposalnya atau memo pengambilan penukaran agunan. Adanya memorandum proposal
Universitas Sumatera Utara
kredit, misalnya untuk penambahan agunan yang tidak mengubah struktur dan jumlah kredit yang ada.
Aplikasi kredit harus diisi dengan singkat, jelas dan informatif, sehingga mudah dimengerti oleh setiap unit kerja terkait yang membacanya.
Setiap pembuatan aplikasi kredit harus diberi memo register, dimana nomor register ini harus sama dengan nomor register pada memorandum proposal
kredit atau memo pengambilan penukaran agunan. Aplikasi kredit dinyatakan sah apabila sudah mendapatkan tanda
tangan persetujuan dari komite kredit secara lengkap sesuai dengan batasan dan wewenang yang berlaku. Penyusunan aplikasi kredit dalam file kredit
harus sacara berurutan dan lengkap dari awal debitur memperoleh kredit sampai pada pelunasannya.
5. Analisis Kredit Modal Kerja
Pada tahap awal Account Officer harus mencari data dan informasi antara lain melalui wawancara dengan calon debitur, kunjungan ke lokasi
calon debitur, wawancara dengan pihak lain yang mengetahui karakter dan usaha debtur, kunjungan ke lokasi agunan calon debitur untuk mengetahui
kebenarannya dan menilai agunan, penilaian atas legalitas usaha dan sebagainya.
Kemudian melakukan penilaian awal dengan memperhatikan pasar sasaran yakni jenis usaha yang dilarang dibiayai, jenis usaha yang dihindari,
daftar kredit macet BI, daftar hitam BI, dan daftar hitam bank yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
Sasaran dari analisis kredit adalah melakukan penilaian dalam pemberian kredit agar bank dapat memperoleh suatu keputusan yang optimal
dan aman terhadap kredit yang diberikan, yaitu : a.
Tujuan penggunaan kredit sejalan dengan kebijakan bank. b.
Usaha yang dibiayai memiliki sumber pembayaran kembali yang cukup. c.
Dapat menghasilkan keuntungan dan manfaat bagi bank. d.
Meminimalkan resiko yang mungkin terjadi. Laporan
keuangan calon
debitur beserta analisis kredit modal kerja
baru yang dilaksanakan oleh pihak bank tertuang dalam memorandum proposal kredit yang disajikan sebagai berikut ini.
Permohonan kredit modal kerja untuk debitur baru : No.
: Tanggal
: Status Nasabah
: Baru I. Data
debitur 1.
Nama debitur
: Dani
2. Alamat
Rumah :
Medan 3.
Alamat Usaha
: Medan
4. Mulai Usaha sejak
: 2004 5.
Legalitas dan Izin Usaha No.
KTP :
xxx NPWP
: xxx
SIUP :
xxx
Universitas Sumatera Utara
TDP : xxx
6. Hubungan dengan Bank Haga
Pemohon kredit modal kerja merupakan nasabah baru dan belum pernah mendapatkan fasilitas kredit dari Bank Haga maupun dari bank
lain. II.
Kelompok Debitur
: Pribadi Perorangan III.
Usulan Permohonan Kredit Besarnya permohonan kredit
: Rp.100.000.000 ,- Jenis usaha
: Perdagangan Tujuan penggunaan kredit
: Untuk menambah modal kerja IV.
Penilaian Agunan
Tabel 4.1 Agunan
Rp.000,-
Jenis agunan
No. status kepemilikan
Nama pemilik
Lokasi NPW NL PNPW PNL Pengikatan
agunan Nilai
Tanah Bangunan
SHM no.70 Medan a.n
Dani Dani
Medan 165500 149000 102000 163850 200000
124500 99700 99700 80060
Total Agunan 290000
248700 281700
243910 200000
Sumber : PT. Bank Haga Cabang Medan
a. Coverage Ratio nilai pasar agunan :
Total nilai
jaminan terhadap total permohonan kredit yang berupa tanah
dan bangunan atas kredit modal kerja adalah sebesar 290 . b.
Coverege Ratio nilai likuidasi agunan : Total nilai jaminan terhadap total permohonan kredit yang berupa tanah
dan bangunan atas kredit modal kerja adalah sebesar 248,7 . c.
Coverage pegikatan agunan :
Universitas Sumatera Utara
Total nilai pengikatan agunan yang berupa tanah dan bangunan atas kredit modal kerja adalah sebesar 200 .
d. Bukti kepemilikan tanah dan bangunan yang diserahkan sebagai jaminan
adalah Sertifikat Hak Milik. V.
Analisis terhadap kegiatan usaha a.
Keadaan Pasar Keadaan pasar calon debitur memperlihatkan hasil yang cukup
baik. Hal ini terlihat dari jenis produk yang dipasarkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen, harga jual yang kompetitif, calon debitur memiliki
startegi pemasaran yang tepat, didukung dengan karakter calon debitur yang cukup baik dan kooperatif, lokasi usaha yang startegis.
b. Pengadaan Bahan baku
Pengadaan bahan
baku melalui supplier tetap sehingga pemenuhan
bahan baku terjamin dan pembayaran bahan baku dilakukan secara tunai dan kredit.
c. Uraian Pemasaran
Pemasaran barang dagangan adalah melalui pemasaran langsung dijual langsung kepada pihak pemakai dan juga dipasarkan melalui
distributor. Orientasi pemasaran adalah berorientasi pada pasar lokal. Perkembangan pasar diprediksi akan tetap stabil.
d. Kompetitor dan posisi debitur dalam persaingan
Tingkat persaingan yang kompetitif dan cukup tinggi namun peluang debitur untuk mendapatkan laba cukup tinggi dengan strategi
Universitas Sumatera Utara
pemasaran yang cukup baik dengan adanya promosi dan memberikan potongan harga.
e. Faktor makro
Tidak terdapat ada kondisi makro seperti sosial ekonomi dan peraturan pemerintah yang menghambat usaha calon debitur.
VII. Analisis Laporan Keuangan 1. Analisis atas neraca calon debitur ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2 NERACA UD “ABC”
Rp.000,-
No.
Keterangan 31122006
360 hari Sharing
Pos 31122007
360 hari Sharing
Pos AKTIVA
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 Kas
Piutang dagang Persediaan Barang
Aktiva lancar lain Jumlah aktiva lancar
Tanah Bangunan
Mesin-mesin Kendaraan
Peralatan Aktiva tetap lain
Penyusutan Jumlah aktiva Tetap
4900 12081
161700 178681
100000 60000
25000 28000
157000 1,46
3,60 48,17
53,22 29,79
1,78 7,45
8,34 46,77
5309 19321
224452 249082
100000 60000
25000 36100
148900 1,33
4,85 56,40
62,59 25,13
15,08
6,28 9,07
37,41
14 Total aktiva
335681 397982
PASSIVA 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
Hutang dagang Hutang lainnya
Jumlah hutang lancar Hutang jk.Panjang
Jmlh hutang jk. Panjang Total hutang
Prive Modal
Laba ditahan Laba tahun berjalan
Jumlah modal sendiri 22500
22500 22500
120000 143294
49887 313181
6,70 6,70
6,70 35,75
42,69 14,86
93,30 26000
26000 26000
120000 193181
58801 371982
6,53 6,53
6,53 30,15
48,54 14,77
93,47
12 Total passiva
335681 397982
Sumber : PT. Bank Haga Cabang Medan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan daftar neraca pada table 4.2 dketahui bahwa keadaan keuangan perusahaan calon debitur lebih baik dari periode sebelumnya. Kondisi ini
dapat dilihat dari sharing pos periode per tahun. Sharing pos adalah presentase bagian dari masing-masing pos neraca terhadap total aktiva atau total passiva
yang ditunjukkan dalam presentase angka. Melihat kecenderungan meningkatnya pos-pos pada neraca, menunjukkan bahwa untuk tahun-tahun
berikutnya maka diperkirakan kondisi keuangan perusahaan akan lebih baik lagi didukung dengan diberikannya tambahan modal kerja. Tambahan modal
kerja ini diharapkan nantinya akan merangsang pertumbuhan kondisi keuangan perusahaan.
2.Analisis terhadap laporan laba rugi calon debitur ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Laporan Laba rugi UD”ABC”
Rp.000,- No KETERANGAN
31122006 Sharing
Pos 31122007 Sharing
Pos 1
2 Penjualan bersih
Hrg. Pokok penjualan 3158158
2845706 100
90,10 3601000
3240100 100,00
90,00 3
4 5
6 7
8 9
10 11
Laba kotor Biaya Adm penj
Laba operasional Beban bunga
Beban penyusutan Beban lainnya
Pendapatan lainnya Pend sebelum pajak
Pajak 312452
249543 62909
8100 54809
4932 9,89
7,90 2,00
0,26 1,74
0,16 360900
288090 72810
8100 64710
5909 10,00
8,00 2,00
0,22 1,80
0,16 12 LABA
BERSIH 49877
1,58 58801
1,63
Sumber : PT. Bank Haga Cabang Medan
Berdasarkan laporan laba rugi diatas yang ditunjukkan pada table 4.3 dapat
diketahui bahwa penjualan dan laba yang diperoleh perusahaan calon debitur meningkat setiap tahunnya. Data ini menunjukkan bahwa prospek perusahaan
Universitas Sumatera Utara
cukup baik dan akan memberikan keuntungan yang lebih besar apabila diberikan tambahan modal kerja.
3. Rasio-rasio keuangan calon debitur ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 4.4 Rasio-Rasio Keuangan UD”ABC”
Sumber : PT. Bank Haga Cabang Medan
a. Rasio likuiditas
Current Ratio
Current ratio perusahaan calon debitur pada tahun 2007 adalah sebesar 963 . Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan calon
debitur sangat likuid dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimilikinya.
Quick Ratio
Quick ratio perusahaan calon debitur pada tahun 2007 adalah sebesar 100,1 . Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan calon
debitur cukup likuid dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva yang dimilikinya.
Net Working Capital
No KETERANGAN
Tahun 2006 Tahun 2007
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 Net working capital
Current ratio Quick ratio
Debt to equity ratio Net profit margin
Total assets Return on assets
Sales growth Day of inventory
Day of receivable WCTO
Day of payable Rp.156.181.000
794 75,47
7,18 1,58
93,30 14,86
110 20 hari
1 hari 22 hari
3 hari Rp.224.482.000
963 100,1
6,98 1,63
93,46 17,5
115 25 hari
2 hari 27 hari
3 hari
Universitas Sumatera Utara
Net working capital perusahaan calon debitur pada tahun 2007 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp.
224.482. Ini menunjukkan bahwa perusahaan calon debitur mempunyai kelebihan aktiva lancar yang cukup besar
dibandingkan dengan hutang lancarnya. b.
Rasio Aktivitas
Days of Receivable DOR Perputaran piutang usaha perusahaan calon debitur pada tahun
2007 tetpa sama seperti tahun sebelumnya yaitu 2 hari. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan modal kerja yang akan diberikan
tertanam pada piutang usaha.
Days of Inventory DOI Perputaran persediaan dari perusahaan calon debitur pada tahun
2007 meningkat dari tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan tambahan modal dalam
membiayai operasi perusahaan, dikarenakan penjualan yang meningkat sehingga dibutuhkan persediaan barang dagangan yang
lebih besar.
Days of Payable DOP Jumlah hari rata-rata pembayaran hutang dagang pada tahun 2007
tetap seperti tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa kebutuhan modal kerja sebagian ditanggulangi oleh hutang dagang
dari pemasok.
Universitas Sumatera Utara
c. Rasio Profitabilitas
Net Profit Margin
Net profit margin perusahaan calon debitur pada tahun 2007 adalah sebesar 1,63 dan hasil ini lebih tinggi daripada periode
sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Return on Assets ROA
Return on assets perusahaan calon debitur pada tahun 2007 adalah sebesar 17,5 .
d. Rasio Solvabilitas
Leverage
Debt to Equity Ratio Debt to equity ratio perusahaan calon debitur pada tahun 2007
adalah sebesar 6,98 . Hal ini mengiindikasikan bahwa sumber dana perusahaan tidak tergantung pada hutang.
Equity to Total Assets.
Equity to total assets perusahaan calon debitur pada tahun 2007 adalah sebesar 93,46 , ini menunjukkan perbaikan yang cukup
baik pada kondisi keuangan jangka panjang dimana kemampuan modal dalam membiayai operasional perusahaan cukup baik.
Dari analisis-analisis rasio yang dilakukan, didapat bahawa perusahaan calon debitur mempunyai rasio-rasio keuangan yang cukup baik. Perusahaan
calon debitur mempunyai prospek yang bagus untuk mendapat pembiayaan
Universitas Sumatera Utara
berupa tambahan modal. Dari segi rasio keuangan dapat dikatakan perusahaan calon debitur berkinerja baik.
VIII.. Perhitungan Kredit Modal Kerja Harga Pokok Penjualan
= Rp.3.240.100.000
Beban Administrasi Penjualan =
Rp. 288.090.000 −
= Rp.3.528.190.000
Collection Period DOR =
2 hari
Holding Period DOI
= 25
hari Perputaran
modal kerja
WCTO =
27 hari
Volume usaha diproyeksikan naik sebesar 130 Proyeksi Omzet = Rp.3.528.190.000 x 27 x 130
Rp.343.998.525 360
Net Working
Capital = Rp.224.482.000
Hutang dagang yang diproyeksikan =
Rp. 10.000.000 −
Kebutuhan modal
kerja =
Rp.109.516.525 Kredit yang dapat dipertimbangkan
=
Rp.100.000.000
Asumsi yang digunakan
Proyeksi kenaikan penjualan diperkirakan sebesar 30 dari posisi tahun lalu, dikarenakan bertambahnya kebutuhan modal kerja.
Suku bunga 14,5 per tahun.
IX. Analisis resiko 1.
Management Risk Resiko ini berkaitan dengan latar belakang watak karakter debitur.
Resiko ini berkaitan dengan latar belakang dan pengalaman dari debitur
Universitas Sumatera Utara
dalam mengelola dan memajukan perusahaan. Resiko ini besar berkaitan dengan manajemen yang ada.
Dalam mengelola usahanya, calon debitur telah melakukannya dengan cukup baik dan menempatkan orang-orang dan karyawan-karyawan yang
cukup kompeten dalam manajemen usahanya sehingga dalam menghadapi berbagai masalah manajemen dapat menemukan jalan keluar yang baik.
2. Supply Risk Resiko ini mengenai bagaimana debitur dalam mengelola bahan baku
untuk seperti bagaimana memperoleh bahan baku dari supplier, faktor-faktor apa yang mempengaruhi bahan baku, bagaimana kesinambungan pengadaan
bahan baku terhadap gejolak sosial, politik, ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perusahaan calon debitur memperoleh bahan baku dari supplier lokal, dan sudah mempunyai hubungan yang cukup baik dengan para suppliernya. Pola
pengadaan bahan baku yang sudah cukup baik sehingga perusahaan tidak kesulitan dalam menyediakan bahan baku untuk usahanya. Apabila terjadi
kerusakan pada saat pengiriman bahan baku, pemasok bersedia untuk menggantinya.
3. Demand Risk Resiko ini berkaitan dengan proses produksi dari usaha debitur. Segala
faktor-faktor yang menjadi pendukung produksi semuanya berkaitan dengan resiko ini.
Universitas Sumatera Utara
Permintaan pasar yang cukup tinggi akan produk yang dipasarkan oleh perusahaan calon debitur membuat produk yang dipasarkan mempunyai
daya jual yang cukup tinggi. Produk juga mempunyai daya saing yang cukup tinggi dengan produk sejenis dari perusahaan lain.
4. Marketing Risk Resiko ini tingkat persaingan barang dagangan yang dimiliki debitur
apakah mempunyai daya saing dengan barang sejenis dari perusahaan lain, bagaimana kemungkinan hasil barang dagang sejenis dari perusahaan lain
dapat menggantikan pangsa pasar, dan resiko lain yang berhubungan permintaan dan perkembangan pasar.
Usaha calon debitur telah memiliki pelanggan tetap yang terdiri dari banyak pelanggan. Distribusi barang usahanya dipasarkan secara langsung
kepada pelanggan dan juga dengan mengadakan promosi barang yang dipasarkan.
5. Collection Risk Cara pembayaran dari pelanggan adalah dengan cara tunai dan kredit.
Piutang usaha rata-rata dapat tertagih pada saat sebelum jatuh tempo yang telah disepakati, dan presentase piutang tak tertagih dinyatakan sangat kecil.
Ini berarti kualitas piutang dari usaha calon debitur cukup baik.
6. Rekomendasi Keputusan Permohonan Kredit Modal Kerja