95
3. Uji Determinasi
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi dengan program SPSS for window release 15 yang terlihat pada Tabel 4.34 menunjukan bahwa R
2
adalah 0,644. Hal ini berarti bahwa ada kontribusi sebesar 64,4 oleh faktor fisiologis, psikologis, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat terhadap prestasi belajar akuntansi. Sedangkan sisanya 36,6 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak tidak diteliti dalam penelitian ini.
Selain melakukan pembuktian dengan menggunakan koefisien determinasi secara simultan R
2
, perlu juga diuji besarnya koefisien determinasi parsialnya r
2
untuk menunjukkan presentase kontribusi masing-masing variabel bebas independen. Berdasarkan analisis regresi dengan program
SPSS for window release 15 yang terlihat pada Tabel 4.32 menunjukan bahwa r
2
untuk variabel fisiologis sebesar 0,209
2
x 100 = 4,37, variabel psikologis sebesar 0,201
2
x100 = 4,04, variabel lingkungan sekolah sebesar 0,273
2
x 100 = 7,45, variabel lingkungan keluarga sebesar 0,480
2
x 100 = 23,04, variabel lingkungan masyarakat sebesar 0,214
2
x 100 = 4,58.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengaruh Faktor Fisiologis Terhadap Prestasi Belajar
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan bantuan komputer program SPSS for Windows Relase 15,00 menunjukan bahwa secara parsial ada
pengaruh positif antar faktor fisiologis terhadap prestasi belajar akuntansi siswa
96
kelas X SMA Ibu Kartini Semarang tahun pelajaran 20082009 yang ditunjukan dengan diperolehnya t
hitung
sebesar 2,198 dengan signifikansi 0,030, karena sigifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05, menunjukan bahwa nilai t yang
diperoleh tersebut signifikan. Besarnya pengaruh faktor fisiologis secara parsial terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X SMA Ibu Kartini Semarang
Tahun Pelajaran 20082009 adalah sebesar 4,37 . Faktor fisiologis berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Faktor
fisiologis terdiri dari 2 indikator yaitu : 1 kesehatan, agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin. 2 cacat
tubuh, cacat tubuh juga mempengaruhi belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis deskripsi presentase terhadap variabel faktor
fisiologis secara keseluruhan, menunjukkan bahwa faktor fisiologis siswa kelas X SMA Ibu Kartini Semarang dalam kategori kurang baik dengan presentase sebesar
42,6. Hal ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan siswa memiliki fisiologis yang kurang baik yang bisa menghambat belajar mereka dan berimbas
pada prestasi belajar akuntansi yang rendah. Menurut Slameto 2003:54 proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seorang terganggu, agar
seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan – ketentuan tentang
belajar, pola makan, istirahat, olahraga dll. Berdasarkan perhitungan dan analisis deskripsi presentase variabel fisiologis
per indikator menunjukkan bahwa menurut siswa kondisi Kesehatan siswa berada dalam kategori kurang baik dengan presentasi sebesar 39,29 atau 44 siswa,
97
sisanya mengatakan dalam kategori tidak baik dengan presentase 34,82 atau 39 siswa, 21,43 atau 24 siswa mengatakan dalam kategori cukup, 3,57 atau 4
siswa mengatakan dalam kategori baik. Hal ini berarti dapat diindikasikan bahwa kesehatan siswa rata- rata masih kurang baik misalnya ditunjukan dengan sering
absen sakit, mudah pusing, kurang bersemangat, atau gangguan – gangguan kelainan – kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya. Kesehatan sesorang
sangat berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar akan terganggu jika kesehatannya terganggu Slameto, 2003:54.
Menurut pendapat siswa untuk indikator cacat tubuh dalam kategori kurang baik dengan presentase sebesar 61,61 atau 69 siswa, sisanya 25,89 atau 29
siswa dengan kategori tidak baik, 10,71 atau 12 siswa dengan kategori cukup, 1,79 atau 2 siswa mengatakan baik. Hal ini dapat diindikasikan bahwa kondisi
tubuh badan kurang sempurna. Misalnya terganggunya sistem pendengaran dan penglihatan. Dengan kondisi cacat tubuh yang kurang baik tersebut
memungkinkan akan berpengaruh pada hasil belajarnya. Hal ini senada dengan dengan pendapat Slameto 2003:55, menyatakan bahwa keadaan cacat tubuh juga
mempengaruhi belajar.
4.2.2. Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Prestasi Belajar