Teknik Pengambilan Data Teknik Analisis Data

44 butiran memiliki nilai positif dan nilai r hitung r tabel Soekidjo Notoatmodjo, 2002:129. Hasil uji validitas kuesioner dengan bantuan program komputer menunjukkan bahwa 9 butir soal pengetahuan tentang anemia yang diuji cobakan kepada 20 orang, berdasarkan tabel nilai r, dengan α =5, nilai r tabel adalah 0,444, semua valid karena memiliki r hitung r tabel. 3.6.1.2 Reliabilitas Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuran reliabilitas menggunakan bantuan software komputer dengan rumus alpha cronbach. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila r hitung r tabel Soekidjo Notoatmodjo, 2002:129. Hasil uji reliabilitas kuesioner kepada 20 responden, diperoleh r hitung 0,792 r tabel 0,444, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut reliabel.

3.7 Teknik Pengambilan Data

3.7.1 Jenis Pengambilan Data Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berupa data faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian 45 anemia. Data sekunder berupa data mengenai gambaran lokasi tempat penelitian dan gambaran umum siswi. 3.7.2 Cara Pengambilan Data Cara pengambilan data dalam penelitian ini yaitu : 3.7.2.1 Data Primer Data primer diperoleh dengan cara tes laboratorium kadar Hb siswi, pengukuran IMT, recall 2x24 jam dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. 3.7.2.2 Data Sekunder Data sekunder diperoleh dengan cara mencatat data monografi SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan manual dan menggunakan software komputer. Pengolahan data meliputi: 1. Editing Sebelum data diolah, data tersebut perlu di edit. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas data. 2. Coding Mengkode data dengan memberikan kode pada masing-masing jawaban untuk mempermudah pengolahan data. 46 3. Tabulasi Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat tabulasi tidak lain dari memasukkan data ke dalam tabel. 3.8.2 Analisis Data 3.8.2.1 Analisis univariat Analisis ini dilakukan pada masing-masing variabel. Hasil ini berupa distribusi dan prosentase setiap variabel. 3.8.2.2 Analisis bivariat Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini uji statistik yang digunakan yaitu uji chi-square dengan bantuan SPSS 12,0 for windows. Adapun syarat uji chi-square adalah tidak ada sel yang nilai observed yang bernilai nol, sel yang mempunyai nilai expected kurang dari 5, maksimal 20 dari jumlah sel. Jika uji chi-square tidak terpenuhi, maka dipakai uji alternatifnya, alternatif uji chi-square untuk tabel 2x2 adalah uji fisher, alternatif uji chi-square untuk tabel 2xk adalah uji kolmogorov-smirnov dan penggabungan sel adalah langkah alternatif uji chi-square untuk tabel selain 2x2 dan 2xk Sopiyudin Dahlan, 2004:18. Pada studi cross-sectional, estimasi risiko relatif dinyatakan dengan Rasio Prevalens RP, yang merupakan perbandingan antara jumlah subyek dengan penyakit pada satu saat dengan seluruh subyek yang ada. RP dihitung dengan cara menggunakan tabel 2x2. RP harus disertai dengan 47 interval kepercayaan confidence interval, interval kepercayaan yang digunakan adalah 95 atau taraf kesalahan 0, 05. Interpretasi hasil: 1. Bila rasio prevalens = 1 berarti variabel yang diduga sebagai faktor risiko tersebut tidak ada pengaruhnya dalam terjadinya efek, atau dengan kata lain bersifat netral. 2. Bila rasio prevalens 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup angka 1, berarti variabel tersebut merupakan faktor risiko timbulnya penyakit. 3. Apabila rasio prevalens 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup angka 1, maka variabel yang diteliti justru akan mengurangi kejadian penyakit, bahkan variabel yang diteliti merupakan faktor protektif. 4. Bila interval kepercayaan rasio prevalens mencakup angka 1, berarti pada populasi yang diwakili oleh sampel tersebut mungkin nilai prevalensnya = 1, sehingga belum dapat disimpulkan bahwa faktor yang dikaji tersebut merupakan faktor risiko atau faktor protektif Sudigdo S dan Sofyan I, 2002:102. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN