30
autoimunitas terhadap mukosa lambung. Kehilangan sekresi lambung pada atrofi lambung menimbulkan aklorhidria dan kadang-kadang anemia Guyton dan Hall,
1997:1052. 2.6.6.2.2
Ulkus Peptikum Ulkus peptikum
adalah suatu daerah ekskoriasi mukosa yang disebabkan oleh kerja kelenjar pencernaan cairan lambung.
Penyebab umum dari ulserasi peptikum adalah ketidakseimbangan antara kecepatan sekresi cairan lambung dan derajat perlindungan yang diberikan
oleh sawar mukosa gastroduodenal juga netralisasi asam lambung oleh cairan duodenum
Guyton dan Hall, 1997:1053. 2.6.6.2.3
Diare Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang
usus besar. Pada diare infeksi umum, infeksi paling luas terjadi pada seluruh usus besar dan pada ujung distal ileum. Dimanapun infeksi terjadi, mukosa teriritasi
secara luas dan kecepatan sekresinya sangat tinggi Guyton dan Hall, 1997:1056.
2.6.7 Kebutuhan Zat Besi
Kebutuhan zat besi pada remaja putri dipengaruhi oleh: 2.6.7.1
Pertumbuhan Fisik Pada usia remaja tumbuh kembang tubuh berlangsung lambat bahkan akan
berhenti menjelang usia 18 tahun, tidak berarti faktor gizi pada usia ini tidak memerlukan perhatian lagi.
Selain itu keterlambatan tumbuh kembang tubuh pada usia sebelumnya akan dikejar pada usia ini. Ini berarti pemenuhan kecukupan gizi sangat penting
31
agar tumbuh kembang tubuh berlangsung dengan sempurna Sjahmien Moeji, 63:2003.
Taraf gizi seseorang, dimana makin tinggi kebutuhan akan zat besi, misalnya pada masa pertumbuhan, kehamilan dan penderita anemia Mary E.
Beck, 2000:198. 2.6.7.2
Aktivitas Fisik Sifat energik pada usia remaja menyebabkan aktivitas tubuh meningkat
sehingga kebutuhan zat gizinya juga meningkat Sjahmien Moeji, 63:2003.
2.6.8 Kehilangan Zat Besi
Pendarahan atau kehilangan darah dapat menyebabkan anemia Depkes RI, 1998:14, misalnya pada peristiwa:
2.6.8.1 Pendarahan Pendarahan atau kehilangan darah dapat menyebabkan anemia Depkes
RI, 1998:14. Setelah mengalami pendarahan yang cepat, maka tubuh akan mengganti
cairan plasma dalam waktu 1 sampai 3 hari, namun hal ini akan menyebabkan konsentrasi sel darah merah menjadi rendah. Bila tidak terjadi pendarahan yang
kedua, maka konsentrasi sel darah merah biasanya kembali normal dalam waktu 3 sampai 6 minggu.
Pada kehilangan darah yang kronis, penderita sering kali tidak dapat mengabsorbsi cukup besi dari usus halus untuk membentuk hemoglobin secepat
darah yang hilang. Kemudian terbentuk sel darah merah yang mengandung sedikit
32
sekali hemoglobin, sehingga menimbulkan keadaan anemia Guyton dan Hall, 1997:538.
2.6.8.2 Menstruasi Menstruasi adalah runtuhnya jaringan epitel endometrium akibat pengaruh
perubahan siklik keseimbangan hormonal reproduksi wanita. Ciri-ciri menstruasi normal:
1. Lama siklus antara 21-35 hari 28+7 hari
2. Lama perdarahan 2-7 hari
3. Perdarahan 20-80 cc per siklus 50+30 cc
4. Tidak disertai rasa nyeri
5. Darah warna merah segar dan tidak bergumpal
Med. Ali, dkk. http:www.geocities.com. Pada remaja putri mulai terjadi menarche dan mensis yang disertai
pembuangan sejumlah zat besi Achmad Djaeni, 2000:241. 2.6.8.3 Cacingan
Kehilangan zat besi dapat pula diakibatkan oleh infestasi parasit seperti cacing tambang Ancilostoma dan Necator, Scistosoma dan mungkin Trichuris
trichiura. Darah yang hilang akibat infestasi cacing tambang bervariasi antara 2-100
cchari, tergantung pada beratnya infestasi. Kisaran jumlah darah yang dihisap oleh Necator americanus ialah 0,031±0,015 cc per ekor. Perkiraan jumlah cacing
pada setiap orang yang terinfestasi rata-rata 350 ekor. Jika jumlah zat besi dihitung berdasarkan banyaknya telur cacing yang terdapat dalam tinja, jumlah zat
33
besi yang hilang perseribu telur adalah sekitar 0,8 mg untuk Necator americanus sampai 1,2 mg untuk Ancylostoma duodenale sehari Arisman, 2004:146.
34
2.7 Kerangka Teori