Instrumen Penelitian .1 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

42 = 96 , 54 , 2 8 , 244 + = 5 , 3 3 , 244 = 69,9 70 ≈ Siswi Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel minimal yaitu sejumlah 70 siswi.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji laboratorium kadar Hb, pengukuran antropometri IMT, formulir recall 2 x 24 jam dan kuesioner. 1. Uji laboratorium digunakan untuk mengetahui kadar Hb, yang kemudian di interprestasikan dengan kejadian anemia pada siswi. Menurut WHO standar anemia besi dapat menggunakan kadar Hb dalam darah Yayuk Farida dkk, 2004:22. Uji kadar Hb dalam darah yang digunakan adalah dengan hemoque. 2. Pengukuran IMT digunakan untuk mengetahui status gizi setiap responden. Alat yang digunakan berupa timbangan injak berat badan bathromm scale untuk menimbang berat badan dan microtoa untuk mengukur tinggi badan. 3. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui Suharsimi Arikunto, 2002:128. 43 Kuisioner digunakan untuk mengetahui informasi tentang tingkat pendapatan keluarga, tingkat pengetahuan tentang anemia, tingkat pendidikan ibu dan menstruasi. 4. Formulir Recall 2x24 jam Recall dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi I Dewa Nyoman, 2001:94. Beberapa penelitian menunjukkan recall dapat dilakukan minimal 2x24 jam tanpa berturut-turut, dapat menghasilkan gambaran asupan zat gizi lebih optimal dan memberikan variasi yang lebih besar tentang intake harian individu Supariasa, 2002:94. Formulir recall digunakan untuk mengetahui konsumsi zat besi, hasil recall dihitung dengan bantuan software komputer food processor dan kemudian dihitung angka kecukupan gizi AKG responden dan tingkat konsumsi responden terhadap AKG.

3.6 .1 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel maka kuesioner tersebut harus diuji validitas dan reliabilitas. 3.6.1.1 Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan product moment . Suatu instrumen dikatakan valid atau sahih apabila korelasi tiap 44 butiran memiliki nilai positif dan nilai r hitung r tabel Soekidjo Notoatmodjo, 2002:129. Hasil uji validitas kuesioner dengan bantuan program komputer menunjukkan bahwa 9 butir soal pengetahuan tentang anemia yang diuji cobakan kepada 20 orang, berdasarkan tabel nilai r, dengan α =5, nilai r tabel adalah 0,444, semua valid karena memiliki r hitung r tabel. 3.6.1.2 Reliabilitas Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuran reliabilitas menggunakan bantuan software komputer dengan rumus alpha cronbach. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila r hitung r tabel Soekidjo Notoatmodjo, 2002:129. Hasil uji reliabilitas kuesioner kepada 20 responden, diperoleh r hitung 0,792 r tabel 0,444, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut reliabel.

3.7 Teknik Pengambilan Data