Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan, yang dapat memberikan konstribusi dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas sehingga mampu berperan secara optimal dalam pembangunan Yayuk Farida, dkk, 2004:4. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang masih dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya Depkes RI, 2003:1. Di Indonesia terdapat empat masalah gizi yang utama yaitu Kurang Kalori Protein KKP, Kurang Vitamin A KVA, gondok endemik dan kretin serta anemia gizi Bapelkes Salaman, 2000:161. Anemia gizi merupakan masalah gizi yang paling utama di Indonesia, yang disebabkan karena kekurangan zat besi. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT pada tahun 1995 menunjukkan 57,1 remaja putri; 39,5 wanita usia subur dan 50,9 ibu hamil menderita anemia Dinkes propinsi Jawa Timur, 2002:1. Sedangkan berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT pada tahun 2001 menunjukkan 26,5 remaja putri; 40 WUS dan 47 anak usia 0-5 tahun menderita anemia Bambang Tri. S, 2007. 2 Anemia pada remaja putri masih menjadi masalah kesehatan masyarakat bila prevalensinya lebih dari 15 SKRT, 2001. Dimana berdasarkan hasil penelitian pada remaja putri di Bogor 57,1; di Bandung 41 dan di Tangerang 41,7 menunjukkan remaja putri menderita anemia DKK Tangerang, 2004. Sedangkan berdasarkan hasil Survei Kesehatan pada 10 Kabupaten daerah proyek Safe Motherhood Partnership Family Approach SMPFA pada tahun 19981999 menunjukkan 57,4 remaja putri menderita anemia Depkes RI, 2003:1. Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin Hb yang dilaksanakan oleh Seksi Pembinaan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten DKK Brebes terhadap remaja putri siswi SMP dan SMA menunjukkan 25,33 tahun 2003; 20,33 tahun 2004; 25,55 tahun 2005 dan 40,13 tahun 2006 remaja putri menderita anemia DKK Brebes : 2006. Secara umum tingginya prevalensi anemia gizi besi antara lain disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: kehilangan darah secara kronis, asupan zat besi tidak cukup, penyerapan yang tidak adekuat dan peningkatan kebutuhan akan zat besi Arisman, 2004:145. Remaja putri menderita anemia, hal ini dapat dimaklumi karena masa remaja adalah masa pertumbuhan yang membutuhkan zat gizi lebih tinggi termasuk zat besi. Disamping itu remaja putri mengalami menstruasi setiap bulan sehingga membutuhkan zat besi lebih tinggi, sementara jumlah makanan yang dikonsumsi lebih rendah daripada pria, karena faktor ingin langsing Depkes RI, 1998:1. Pantang makanan tertentu dan kebiasaan makan yang salah juga 3 merupakan penyebab terjadinya anemia pada remaja putri S.A. Nugraheni, 2000:14. Anemia kekurangan zat besi dapat menimbulkan berbagai dampak pada remaja putri antara lain menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit, menurunnya aktivitas dan prestasi belajar. Disamping itu remaja putri yang menderita anemia kebugarannya juga akan menurun, sehingga menghambat prestasi olahraga dan produktivitasnya. Selain itu masa remaja merupakan masa pertumbuhan yang sangat cepat, kekurangan zat besi pada masa ini akan mengakibatkan tidak tercapainya tinggi badan optimal Depkes RI, 1998:1. Anemia pada remaja putri di Kabupaten Brebes masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena prevalensinya lebih dari 15. Sebagai upaya untuk menanggulangi masalah tersebut, Pemerintah Kabupaten Brebes menerbitkan Instruksi Bupati Brebes No.04 Tahun 2000, tentang Penanggulangan Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur. SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang merupakan satu-satunya SMA Negeri yang ada di Kecamatan Jatibarang, yang baru 6 tahun berdiri dan belum pernah dijadikan sebagai tempat penelitian ilmiah tentang kesehatan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian tentang “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes”. 4

1.2 Rumusan Masalah