35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Gambar 3 Kerangka Konsep
Keterangan : Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti : ...........
Variabel Bebas
Variabel Terikat
KEJADIAN ANEMIA
1. Tingkat Pendapatan
Keluarga 2.
Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia
3. Tingkat Pendidikan Ibu
4. Tingkat Konsumsi Zat Besi
5. Status Gizi
6. Menstruasi
Variabel Pengganggu 1.
Keanekaragaman Makanan 2.
Aktivitas Fisik 3.
Sindrom Malabsorbsi gastritis, ulkus peptikum
4. Diare
5. Pertumbuhan Fisik
6. Pendarahan
7. Cacingan
36
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yan terkumpul Suharsimi
Arikunto, 2002;64. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
3.2.1 Hipotesis mayor
Ada faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.
3.2.2 Hipotesis minor
1. Ada hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian
anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes.
2. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan
kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes.
3. Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian anemia
pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes.
4. Ada hubungan antara tingkat konsumsi zat besi dengan kejadian
anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes.
5. Ada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja
putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes.
37
6. Ada hubungan antara menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja
putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes.
3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Tabel 7 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Operasional
Skala Pengukuran Instrumen
1 2
3 4
Kejadian Anemia Kejadian anemia pada
remaja putri 10-18 tahun. Dinilai
dengan membandingkan
kadar Hb responden dengan nilai
normalnya. Nominal
1. Anemia Hb 12 mg 2.
Tidak anemia Hb ≥12 mg
Tes pemeriksaan kadar Hb dengan
hemoque.
Tingkat Pendapatan
keluarga
Dinilai berdasarkan besarnya pendapatan
rata-rata setiap bulan keluarga responden,
kemudian dibagi jumlah keluarga yang
masih menjadi tanggungan, lalu
hasilnya dibandingkan
dengan UMR Kabupaten Brebes
yang dibagi 4 UMR perkapita.
Ordinal 1.
Rendah Rp 126.250 2.
Tinggi ≥ Rp. 126.250
Kuesioner
Tingkat Pengetahuan
Segala hal yang diketahui remaja putri
Ordinal 1.
Kurang 60 Kuesioner
38
Tentang Anemia yang berkaitan
dengan anemia. 2.
cukup 60- 80 3.
Baik 80
Tingkat Pendidikan Ibu
Pendidikan formal yang telah ditempuh
ibu responden. Ordinal
1. Rendah wajar 9 tahun
2. Tinggi
≥ wajar 9 tahun Kuesioner
Tingkat Konsumsi Zat Besi.
Konsumsi bahan makanan kaya zat
besi oleh responden. Dinilai dengan
menghitung konsumsi rata-rata zat besi
responden per hari yang kemudian
dibandingkan dengan AKG .
Ordinal 1.
Defisit 70 AKG 2.
Kurang 70-80 AKG 3.
Sedang 80-99 AKG 4.
Baik ≥100 AKG
Recall 2x24 jam Food Procesor
Status Gizi. Keadaan gizi setiap
responden. Ordinal
1. Kurus IMT
≤ 18,5 2.
Normal IMT 18,5-25,0 3.
Gemuk IMT 25,0 Antropometri
IMT
Menstruasi
Keadaan responden saat pemeriksaan Hb
sedang menstruasi atau tidak.
Nominal 1.
Sedang menstruasi 2.
Tidak sedang menstruasi Kuesioner
3.4 Jenis dan Rancangan Penelitian