Anemia Gizi Besi Patofisiologi anemia Hemoglobin

13 perilaku makan ini akan memperburuk penyerapan zat gizi besi oleh tubuh Mohamad Harli, 1999:4.

2.2 Anemia Gizi Besi

2.2.1 Pengertian Anemia Gizi Besi Anemia gizi besi adalah keadaan dimana kadar Hb dalam darah lebih rendah dari normal, akibat kekurangan zat besi Mary E. Beck, 2000:196. 2.2.2 Standar Penentuan Anemia Gizi Besi Tabel 3 Standar Penentuan Anemia Gizi Besi WHO Kelompok Umur Hb daram Darah gdl 1 2 6 Bulan -5 tahun 6-18 tahun Wanita dewasa Wanita dewasa Hamil Laki-laki dewasa 11 12 12 11 13 Sumber: Sukirman 19992000 dalam Yayuk Farida dkk,2004: 22.

2.3 Patofisiologi anemia

Tanda-tanda dari anemia gizi dimulai dengan menipisnya simpanan zat besi feritin dan bertambahnya absorbsi zat besi yang digambarkan dengan meningkatnya kapasitas pengikatan zat besi. Pada tahap yang lebih lanjut berupa habisnya simpanan zat besi, berkurangnya kejenuhan transferin, berkurangnya jumlah protoporpirin yang diubah menjadi heme dan akan diikuti dengan 14 menurunnya kadar feritin serum. Akhirnya terjadi anemia dengan cirinya yang khas yaitu rendahnya kadar Hb Arlinda Sari, 2004:6.

2.4 Hemoglobin

2.4.1 Pengertian Hemoglobin Hb Hemoglobin merupakan suatu protein yang kompleks, yang tersusun dari protein globin dan suatu senyawa bukan protein yang dinamai hem Mohamad Sadikin, 2002:17 Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan anemia I Dewa Nyoman S, 2002:145 2.4.2 Fungsi Hemoglobin Dalam sel darah merah hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen O 2 . Dengan banyaknya oksigen yang dapat diikat dan dibawa oleh darah, dengan adanya Hb dalam sel darah merah, pasokan oksigen keberbagai tempat di seluruh tubuh, bahkan yang paling terpencil dan terisolasi sekalipun akan tercapai Mohamad Sadikin, 2002:15. 15 2.4.3 Batas normal terendah nilai hemoglobin Tabel 4 Batas normal terendah nilai hemoglobin WHO 1972 Usia Kadar Hb gdl 1 2 Anak usia 6 bulan-5 tahun Anak usia 6-18 tahun Wanita dewasa 11,0 12,0 12,0-14,0 Sumber: Arisman 2004:145 2.4.4 Prosedur Pemeriksaan Hb 2.4.4.1 Metode Sahli 1. Reagen a. HCl 0,1 N b. Aquadest 2. Alat a. Pipet hemoglobin b. Alat sahli c. Pipet Pastur d. Pengaduk 3. Prosedur kerja a. Masukksan HCl 0,1 N ke dalam tabung Sahli sampai angka 2. b. Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan larutan desinfektan alkohol 70, betadin dan sebagainya, kemudian tusuk dengan lancet. 16 c. Isap dengan pipet hemoglobin sampai melewati batas, bersihkan ujung pipet, kemudian teteskan darah sampai ke tanda batas dengan cara menggeserkan ujung pipet ke kertas saringkertas tisu. d. Masukkan pipet yang berisi darah ke dalam tabung hemoglobin, sampai ujung pipet menempel pada dasar tabung, kemudian tiup pelan-pelan. Usahakan agar tidak timbul gelembung udara. Bilas sisa darah yang menempel pada dinding pipet dengan cara menghisap HCl dan meniupnya lagi sebanyak 3-4 kali. e. Campur sampai rata dan diamkan selama kurang lebih 10 menit f. Masukkan kedalam alat pembanding, encerkan dengan aquades tetes demi tetes sampai warna larutan setelah diaduk sampai homogen sama dengan warna gelas dari alat pembanding. Bila sudah sama, baca kadar hemoglobin pada skala tabung. 2.4.4.2 Metode Cyanmethemoglobin 1. Reagensia a. Larutan kalium ferrosianida K 3 FeCN 6 0,6 mmoll b. Larutan kalium sianida KCN 1,0 mmoll 2. Alat a. Pipet darah b. Tabung cuvet c. Kolorimeter 3. Prosedur kerja a. Masukkan campuran reagen sebanyak 5 ml ke dalam cuvet. 17 b. Ambil darah kapiler seperti pada metode sahli sebanyak 0,02 ml dan masukkan ke dalam cuvet diatas, kocok dan diamkan selama 3 menit. c. Baca pada kolorimeter pada lambda 546. 4. Perhitungan a. Kadar Hb = absorpsi x 36,8 grdl100 ml atau b. Kadar Hb = absorpsi x 22,8 mmoll 2.4.4.3 Metode Hemoque 1. Alat dan bahan a. β-Hemoglobin hemoque b. Microcuvettes c. Lancet d. Accu-check e. Kapas dan alkohol 2. Prosedur Kerja a. Nyalakan β-Hemoglobin hemoque dengan menekan tombol ON, sebelum digunakan kalibrasi dahulu β-Hemoglobin hemoque pada angka 12,1-12,2. b. Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan larutan kapas beralkohol. c. Masukkan lancet pada accu-check, letakkan ujung lancet pada jari yang akan ditusuk, kemudian tekan tombol pada ujung accu-check sehingga darah keluar, bersihkan darah. 18 d. Ambil microcuvet, tempelkan pada jari yang ditusuk, tekan jari agar darah keluar kembali dan minimal darah memenuhi daerah lingkaran putih pada microcuvet. e. Masukkan microcuvet ke tempatnya pada β-Hemoglobin hemoque. f. Tunggu 1-2 menit, setelah itu akan keluar hasil pemeriksaan kadar Hb pada monitor.

2.5 Zat Besi Fe