27 tahun. Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan menjadi 14
sektor, yaitu:
1. Sektor Pertanian
Pertanian mendominasi ekonomi Timor-Leste dan mata pencaharian mayoritas penduduk Timor-Leste. Pertanian mencakup 30 PDB non-perminyakan, dan 80
dari penduduk bergantung pada pertanian, kehutanan dan perikanan untuk mata pencaharian dan sepertiga rumah tangga penduduk Timor-Leste mengandalkan
pertanian untuk kebutuhan hidup sehari-harinya Sumber: FAO 2005
2. Sektor Komunikasi
Komunitas-komunitas Timor-Leste tidak dilayani secara memadai oleh media, telekomunikasi, dan upaya informasi pemerintah, yang mengakibatkan akses
informasi yang tidak mencukupi. Saluran komunikasi antar lembaga-lembaga negara, Pemerintah dan masyarakat madani, belum efektif berkembang.
Penyebaran informasi secara sistematis oleh pemerintah kepada masyarakat adalah pusat untuk implementasi efektif daripada program-program pemerintah,
akuntabilitas, Informasi juga merupakan hak azasi manusia dan kebanyakan badan negara mempunyai ketrampilan yang kurang dikembangkan, mekanisme dan sistem
untuk berbagi informasi belum teratur, intern atau dengan masyarakat.
3. Sektor Perekonomian dan Pertumbuhan Ekonomi
Sejak kemerdekaan, Timor-Leste telah mencapai kemajuan luar biasa dalam menciptakan
lembaga-lembaga negara
yang mutlak
untuk menjalankan
perekonomian. Prestasi ekonomi dalam arti pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
28 dan mengurangi kemiskinan. Dengan prospek terbatas untuk investasi swasta segera,
belanja Pemerintah merupakan sumber pertumbuhan ekonomi utama dalam jangka pendek. Dengan meningkatnya pendapatan minyak bumi, negara tidak lagi begitu
terbatas seperti semula di bidang investasi dan belanja publik. Instansi pemerintah Timor-Leste, IMF, dan Bank Dunia
4. Sektor Pendidikan
Pendidikan belum begitu mengalami kemajuan sejak kemerdekaan, dari kenaikan jumlah total anak yang terdaftar di sekolah diimbangi dengan perlunya
menampung penduduk usia sekolah yang meningkat dengan cepat, guru yang kurang siap, infrastruktur fisik yang tidak memadai atau buruk, pelaksanaan anggaran yang
lemah, dan tidak ada akses terhadap buku pelajaran dan bahan pengajaran dan pembelajaran lain.
Tingkat putus sekolah dan mengulang kelas tinggi – hanya 46 dari anak-anak yang masuk sekolah dasar mencapai kelas 6, 80 dari anak-anak yang masuk
pendidikan menengah pertama mencapai kelas 9. Kementerian Pendidikan sedang melaksanakan Rencana Strategis untuk Penyelesaian Pendidikan Dasar secara
menyeluruh yang dirancang untuk menciptakan kesempatan, menjelang tahun 2015, untuk setiap anak di Timor-Leste dapat menyelesaikan pendidikan dasar yang
bermutu dan strategi untuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
5. Sektor Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam