PENDAHULUAN Kualitas pelayanan pasien rawat jalan di Puskesmas gGrogol Kabupaten Sukoharjo ach

xiv efforts conducted by the officials to improve the quality of service and the implication to the satisfaction for patients in puskesmas Grogol. The observation uses a descriptive-qualitative method. In collecting data, in-depth interview, observation, and documentary study are used. Informans are choosen from Purposive Sampling Technique. Triangulation technique is used to ensure the validity of the data. And for analizing data, a descriptive-qualitative technique model is used. From this research, the conclusion is the quality of service given for taken care outpatient in Puskesmas Grogol taken from the quality of service indicators Zeithaml Parasuraman,those are : 1. Reliability based on the research is good enough,shown from clearness of the process that have to be done by the patient. The pamphlets have shown on strategic places. Then the procedurs are easy to be followed and efficient. 2. Responsiveness based on the research is good, shown by the serious reply from the officials and paramedic in Puskesmas Grogol to any problems of the patients without differences between Askes or non-Askes health assurance for public patients. 3. Assurances based on the research is good enough, shown with the skills and good service from the officials paramedic and the giving medical was standard mechanism. The strategies location Puskesmas Grogol becomes first chooser. 4. Empathy based on the research is good enough, given a good care for each of persons so it will gain a good communication between officials paramedic Puskesmas Grogol and the patients. 5. Tangibles based on the research is good enough,shown by the easy procedure in servicing taken care outpatient and the adequate facilities to keep a good service. Problems faced in giving service in Puskesmas Grogol are in adequate facilities and the minimum motivation for the officials to improve their qualification to working in Puskesmas Grogol. Efforts that can be done improve the quality of service are by adding adequate facilities and improve the quality of human resources of officials and paramedic in Puskesmas Grogol.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pengalaman dan pengamatan sejarah birokrasi di Indonesia selama ini belum menunjukkan kondisi prima sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat. xv Kondisi ini merupakan faktor utama penyebab ketidakberhasilan kinerja birokrasi dalam upaya menuju tata pemerintahan yang baik Good Governance Sudarmayanti,2004:47. Bagaimanapun juga kehadiran organisasi publik sangat diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, meskipun sektor swasta yang berorientasi pada mekanisme pasar profit making organizations sudah berkembang dalam masyarakat. Untuk menciptakan iklim yang lebih demokratis dalam pemerintahan, kinerja instansi pemerintahan semakin menjadi sorotan dalam masyarakat serta mulai banyak menuntut nilai yang diperoleh atas pelayanan yang diberikan oleh instansi pemerintah. Hal ini menjadikan kinerja suatu organisasi publik sebagai pelayanan masyarakat sangat dibutuhkan. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan sumber dayanya, serta harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna mendapatkan hasil yang berkualitas. Dalam mewujudkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pemerintah telah membangun sarana dan prasarana pendukung yang salah satunya adalah Puskesmas. Puskesmas sebagai lembaga pelayanan publik public service yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan mutu dan efisiensi dalam pelaksanaan rujukan medic dan kesehatan secara terpadu, serta dituntut untuk menyediakan pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mengingat kebutuhan akan kesehatan begitu penting bagi setiap manusia. xvi Sebagai wujud kepeduliannya kepada masyarakat, pemerintah memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan seperti yang tercantum dalam UU No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan, dimana dijelaskan bahwa : “ Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat adalah cara pengelolaan secara terpadu antara penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan dengan pembiayaannya bagi peserta perorangan, keluarga atau kelompok masyarakat dapat dijamin keparipurnaannya, kesinambungannya dan mutu pelayanannya sehingga tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tercapai”. Dalam konteks kesehatan, pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang dilakukan sendiri atau bersama- sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, menyembuhkan dan memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat Levey dan Loomba dalam Azrul Azwar,1996 : 35 . Oleh karena itu, pelayanan terhadap masyarakat haruslah pelayanan yang optimal artinya pelayanan yang kualitasnya dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan. Perlu diperhatikan juga bahwa tujuan pembangunan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2010. selain itu salah satu misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah memelihara dan meningkatkan xvii kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya Dinas Kesehatan, 2004. Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan publik yang secara langsung dapat dirasakan masyarakat pengguna, khususnya dalam pelayanan kesehatan perorangan, berbeda dengan pelayanan publik lainnya. Pelayanan kesehatan memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Pelayanan kesehatan adalah hak azasi manusia dan setiap penduduk berhak mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhannnya tanpa memandang kemampuannya membayar. 2. Dampak pelayanan kesehatan sering bersifat irreversible, yaitu berupa kecacatan atau kematian. Oleh karena itu kualitas pelayanan perlu dikendalikan untuk melindungi masyarakat 3. Adanya informasi yang asimetris, karena terdapat kesenjangan yang cukup lebar dalam penguasaan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan.Muhammad Hafri,2005:4 Adanya karakteristik tersebut maka pelayanan kesehatan perorangan maupun pelayanan administratif penunjang harus mempertimbangkan ketiga hal tersebut diatas. Ketiga karakteristik tersebut menekankan adanya keadilan dalam hal xviii memperoleh pelayanan equity and akses, kualitas palayanan bagi masyarakat pengguna agar hasil yang diharapkan kesembuhan tercapai. Sebagaimana fungsi dari instansi pemerintah yaitu memberikan pelayanan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat dan terkait dengan pergeseran paradigma kinerja pemerintah dari provider menjadi servicer yang artinya fungsi lembaga dari fasilitator ataupun pihak yang menyediakan sarana beralih menjadi pihak yang melayani apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Masyarakat berhak atas pelayanan kesehatan yang ramah dan santun dari penyelenggara jasa bagi mereka UUD 1945 pasal 28 H UU Nomor: 23 tentang kesehatan. Kondisi puskesmas di Kabupaten Sukoharjo mungkin tidak jauh berbeda dengan kondisi puskesmas lain di seluruh Indonesia. Apalagi sejak adanya Undang- undang No. 32 Tahun 2004, yang memberikan kewenangan otonomi pada daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo menyikapinya dengan mengeluarkan Peraturan Daerah Perda No.08 2006 tentang pembebasan retribusi pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat dasar Puskesmas untuk semua jenis pelayanan dan berlaku untuk seluruh pengunjung puskesmas itu Masalah utama pelayanan kesehatan adalah kualitas yang belum memuaskan sehingga walaupun cakupan pelayanan sudah baik tetapi dampak terhadap status kesehatan masyarakat belum optimal. Disamping itu banyak keluhan masyarakat atas pelayanan yang diberikan, seperti buruknya citra pelayanan di puskesmas, fasilitas gedung maupun peralatan medis dan non medis kurang memadai, dan budaya pegawai puskesmas yang tidak disiplin. Padahal untuk peningkatan mutu xix pelayanan di puskesmas seharusnya ada suatu pelatihan mutu seperti Jaminan Mutu, Total Quality Management TQM dan Good Governance , tetapi belum diterapkan di puskesmas Grogol. Selain fenomena diatas juga menunjukkan bahwa penduduk di Kecamatan Grogol berjumlah sekitar 104.659 jiwa Bagian Kependudukan Kecamatan Grogol, Desember 2008, sehingga masyarakat yang belum terlayani masih lebih besar dibandingkan masyarakat yang sudah terlayani. Kenyataan tersebut disebabkan oleh lemahnya pelayanan oleh pegawai baik secara administratif maupun medis, serta dalam memberikan pelayanan publik tidak diikuti oleh peningkatan kualitas pegawai yang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sampai saat ini ternyata belum ada perbaikan yang signifikan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, bahkan harapan masyarakat bahwa adanya pergantian rezim orde akan membawa perbaikan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik ternyata masih jauh dari kenyataan. Walaupun demikian, dari hasil pra-survei diketahui bahwa kunjungan pasien rawat jalan mengalami peningkatan sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 1.1 Jumlah Pasien rawat jalan Di Puskesmas Grogol Tahun 2007- 2008 No Bulan 2007 2008 1 Januari 3431 3304 2 Februari 4159 3887 3 Maret 4243 3971 xx 4 April 4017 4858 5 Mei 3874 4614 6 Juni 3462 5428 7 Juli 3679 3953 8 Agustus 3334 3919 9 September 3223 3541 10 Oktober 2548 3676 11 November 3711 4490 12 Desember 2594 3718 Total 42.275 49.359 Sumber : Bagian Kepegawaian Unit Tata Usaha Puskesmas Grogol Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa pasien rawat jalan mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2007 yang berjumlah 42.275 dan pada tahun 2008 menjadi 49.359, jadi dari tahun 2007- 2008 mengalami peningkatan kunjungan pasien sebesar 7.084. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien bisa menunjukkan membaiknya derajat kesehatan masyarakat, tetapi bisa juga menunjukkan rendahnya kualitas pelayanan yang diberikan pihak Puskesmas Grogol. Adanya peningkatan kunjungan pasien rawat jalan di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo tidak lepas diberlakukannya Perda No.082006 tentang pembebasan retribusi pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat dasar di Puskesmas meskipun pelayanan yang diberikan kurang memuaskan, atau semakin mahalnya biaya kesehatan swasta sekarang ini, sehingga masyarakat khususnya masyarakat kelas menengah kebawah lebih memilih mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas. Pada dasarnya penelitian tentang kualitas pelayanan publik ini penting untuk dilakukan, dikarenakan masyarakat sebagai customer service belum merasa puas baik dari segi waktu, prosedur, dan kualitas pelayanan yang selama ini diberikan oleh puskesmas. Untuk itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kualitas pelayanan xxi kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo, pasca adanya Perda No.082006 tentang pembebasan retribusi pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat dasar di Puskesmas. Pemberian pelayanan publik oleh aparatur pemerintah kepada masyarakat merupakan perwujudan dan fungsi aparatur negara sebagai pelayan masyarakat abdi masyarakat, disamping juga sebagai abdi negara. Dengan demikian diharapkan pihak Puskesmas Grogol sebagai pemberi pelayanan kesehatan harus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pengguna jasa kesehatan sehingga tidak ada keluhan-keluhan dari masyarakat dan kepuasan akan terwujud yang akan berdampak pada meningkatnya kunjungan masyarakat yang berobat di Puskesmas Grogol.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan pokok permasalahan yaitu : 1. Bagaimana kualitas pelayanan pasien rawat jalan di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo? 2. Masalah- masalah apa saja yang dihadapi dalam memberikan pelayanan dan usaha- usaha apa yang dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut? xxii

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan yang merupakan arah serta landasan yang akan diterapkan dalam aktifitas selanjutnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Tujuan Praktis Untuk mengetahui kualitas pelayanan pasien rawat jalan di Puskesmas Grogol Kabupaten Sukoharjo dan masalah- masalah yang dihadapi serta usaha- usaha yang dilakukan untuk mengatasinya. 2.Tujuan Akademis Untuk memenuhi persyaratan dalam meraih gelar Magister Administrasi Publik, serta menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut diatas, penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut : 1 Manfaat Praktis Untuk menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan bagi penulis mengenai kualitas pelayanan pasien rawat jalan di Puskesmas Grogol dan masalah- masalah yang dihadapi serta usaha- usaha yang dilakukan untuk mengatasinya. 2 Manfaat Akademis xxiii Sebagai sumber bacaan dan referensi bagi pembaca.

BAB II KAJIAN TEORI

Dokumen yang terkait

Determinan Pemanfaatan Pelayanan Rawat Jalan Di Puskesmas Batang Toru Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2015

9 66 113

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Haemodialisa Peserta Askes Sosial di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

4 43 175

Hubungan Faktor-faktor Pemanfaatan Puskesmas Dengan Trend Kunjungan Rawat Jalan Pasca Pelaksanaan Kebijakan Pembebasan Biaya Retribusi Pelayanan Kesehatan Dasar Di Puskesmas Helvetia, Pasar Medan, dan Polonia Di Kota Medan Tahun 2006

9 56 141

Gambaran Kepuasan Pasien pada Pelayanan Rawat Jalan di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2013

3 24 112

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI DENGAN KEPUASAN DAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI Hubungan antara kualitas pelayanan pegawai dengan kepuasan dan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di puskesmas nguter sukoharjo.

0 2 16

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN, Kebijakan Pelayanan Kesehatan, Studi Pelayanan Pasien Pada Puskesmas Rawat Jalan Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 15

BAB 1 PENDAHULUAN Kebijakan Pelayanan Kesehatan, Studi Pelayanan Pasien Pada Puskesmas Rawat Jalan Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 17

DAFTAR PUSTAKA Kebijakan Pelayanan Kesehatan, Studi Pelayanan Pasien Pada Puskesmas Rawat Jalan Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 7

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN, Kebijakan Pelayanan Kesehatan, Studi Pelayanan Pasien Pada Puskesmas Rawat Jalan Di Kabupaten Sukoharjo.

1 3 12

Persepsi kepuasan pasien jamkesmas rawat jalan terhadap kualitas pelayanan di rsud kabupaten Sukoharjo cover

0 1 16