Struktur Pasar UMK TINJAUAN PUSTAKA

6 mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu UMK merupakan salah satu dari pilar utama ekonomi nasional, sehingga perlu mendapat perhatian yang lebih besar, dukungan, perlindungan dan pengembangan yang seluas-luasnya sebagai wujud nyata keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan peranan Usaha Busar dan Badan Usaha Milik Negara BUMN. Dalam perjalanannya, meskipun UMK menunjukan kontribusinya yang besar terhadap perekonomian nasional, namun masih mengalami berbagai hambatan dan kendala baik secara internal maupun eksternal, dalam hal produksi, pegolahan, pemasaran, sumber daya manusia SDM, desain dan teknologi, permodalan dan iklim usaha.

2.2. Struktur Pasar UMK

UMK dengan karakteristiknya, struktur pasar UMK dipandang lebih cocok untuk dikategorikan dalam pasar monopolistic. Menurut Mankiw 2012, pasar persaingan monopolistik adalah struktur pasar dimana terdapat banyak perusahaan menjual produk yang serupa tapi tidak sama atau terdiferensiasi. Dalam persaingan pasar monopolistik setiap perusahaan memiliki monopoli atau produk yang dibuat, tetapi banyak perusahaan lain membuat produk serupa yang bersaing untuk pelanggan yang sama. Dalam Case dan Fair 2002:372 Persaingan Monopolistik adalah struktur industri atau struktur pasar yang pada awalnya biasa terdapat di Amerika Serikat dimana kekuatan pasar diperoleh dari prusahaan yang memproduksi produk yang terdiferensiasi. Perusahaan baru dapat masuk dan perusahaan yang telah mapan dapat keluar dari industri secara mudah. Industri persaingan monopolistik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a jumlah perusahannnya besar, b tidak ada penghalang masuk, c adanya diferensiasi produk. Ciri yang membedakan antara persaingan monopolistik dengan monopoli serta oligopoli adalah bahwa perusahaan yang menjadi pesaing monopolistik tidak dapat mempengaruhi harga pasar hanya berdasarkan ukuran mereka. Namun perusahaan dapat mengendalikan harga dalam persaingan monopolistic ini adalah dengan membedakan produk mereka. Artinya, dengan memproduksi barang yang khas differensiasi product atau membangun pencitraan tertentu maka perusahaan tersebut akan dapat bersaing di kanca bisnis tersebut, karena tidak ada orang lain atau perusahaan lain yang mampu memproduksi barang yang sama persis seperti yang kita produksi. 7 Ciri yang membedakan antara persaingan monopolistik dan monopoli murni adalah tersedia substitusi yang baik di industri yang persaingannya bersifat monopolistik. Perusahaan- perusahaan dalam industri persaingan monopolistis adalah relatif kecil dibandingkan dengan pasar total. Perusahaan baru dapat memasuki industry tersebut untuk mengejar laba atau keuntungan dan tersedia banyak substitusi atas produk yang di produksi oleh perusahaan tersebut. Perusahaan-perusahaan yang terdapat dalam industri dengan persaingan monopolistik akan berusaha mendapatkan kekuatan pasar dengan membedakan atau mendiferensiasi produk atau dengan menciptakan identitas khas pada produk mereka di benak konsumen sasaran atau masyarakat. Menurut Mankiw 2012, harga di pasar yang kompetitif selalu sama dengan biaya marginal produksi. Selain itu dalam jangka panjang keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah sama dengan nol, sehingga harga akan sama dengan biaya total rata-rata. Perusahaan Monopoli justru akan berbuat sebaliknya, perusahaan jenis ini akan menggunakan kekuatan pasar mereka untuk menjaga harga diatas biaya marginal yang mengarah kea rah yang positif, yaitu perusahaan akan berusaha untuk terus menaikan harga, bahkan melakukan diskriminasi harga untuk memaksimalisasi keuntungannya sehingga dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Persaingan akan terjadi jika ada banyak perusahaan di pasar yang menawarkan produk yang identik, tapi jika hanya ada satu perusahaan saja yang menguasai pasar maka akan terjadi monopoli harga. Perusahan khas juga memiliki beberapa tingkat kekuatan pasar, namun kekuatan pasarnya tidak begitu besar. Dengan kata lain, banyak industry jatuh di suatu tempat antara kutub kasus persaingan sempurna dan monopoli. Para ekonom menyebut situasi ini persaingan tidak sempurna.

2.3. Lembaga Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank dalam UMK