23
Maka dari itu evaluasi program sangat penting dilakukan dalam rangka menilai keterlaksanaan program.
c. Faktor pendukung dan penghambat evaluasi program
Evaluasi program
memerlukan pemahaman
bagaimana sebuah program dijalankan, serta apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat program
tersebut. Menurut Muh. Mujab 2005: 40 beberapa faktor pendukung dan penghambat evaluasi program yaitu
1 faktor pendukung
a Adanya dukungan dana dari pemerintah
b Adanya dukungan manajemen umum
c Adanya petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknis d
Adanya dukungan dari masyarakat 2
faktor penghambat a
Pemahaman program masih kurang b
Kurangnya sumberdaya manusia yang betul-betul mengetahui program
c Adanya dominasi pemerintah dalam penentuan
lokasi dan alokasi penerima program d
Petunjuk teksnis dan petunjuk pelaksana kadang kurang sesuai dengan kondisi realita
e Masih
besarnya dominasi
aparat untuk
memutuskan kebijakan
Donald P.Warwieck, 1988;17 mengatakan bahwa dalam tahap implemetasi program terdapat dua faktor
yang mempengaruhi keberhasilan suatu proyek yaitu : Faktor pendorong Facilitating conditions, dan Faktor
penghambat Impeding conditions. Adapun faktor-faktor pendorong adalah:
1
Faktor pendorong Facilitating conditions a.
Komitmen pimpinan politik b.
Kemampuan organisasi
24 c.
Komitmen para pelaksana Implementer d.
Dukungan dari kelompok kepentingan 2 Faktor penghambat Impeding conditions
a. Banyaknya pemain actor yang terlibat
b. Terdapatnya komitmen atau loyalitas ganda
c. Kerumitan yang melekat pada program itu
sendiri d.
Jenjang pengambilan keputusan yang terlalu banyak
e. Faktor lain: Waktu dan perubahan
kepemimpinan Dari uraian diatas dapat didefinisikan bahwa dalam
pelaksanaan suatu program pasti ada faktor pendukung dan faktor penghambat. Untuk itu dalam melaksanakan suatu
program tentu harus dapat mengelola sumber daya yang ada secara maksimal. Selain itu juga harus dapat meminimalisir
faktor penghambat yang ada.
d. Manfaat evaluasi program
Evaluasi program sangat penting dan bermanfaat terutama bagi pengambil keputusan. Alasannya adalah
dengan masukan hasil evaluasi program itulah para pengambil keputusan akan menentukan tindak lanjut
dari program yang sedang atau telah dilaksanakan. Arifin 2009: 4 menguraikan manfaat evaluasi program yaitu
dapat memberikan informasi yang akurat dan objektif bagi pembuat kebijakan untuk mengambil keputusan.
Keputusan yang diambil yaitu: 1 menghentikan program, 2 merevisi program, 3 melanjutkan program, 4
menyebarluaskan program.
Pendapat senada
juga dikemukakan Arikunto 2010: 22 menyebutkan bahwa
25
kegiatan evaluasi
program dimaksudkan
untuk mengambil keputusan atau melakukan tindak lanjut dari
program yang telah dilaksanakan. Manfaat dari evaluasi program dapat berupa penghentian program, merevisi
program, melanjutkan program, dan menyebarluaskan program.
Evaluasi program
sangat bermanfaat
untuk memberikan berbagai informasi tetang keterlaksanaan
suatu program.
Hasil evaluasi
program dapat
dimanfaatkan sebagai
bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan. Keputusan tersebut dapat berupa
penghentian program, merevisi program, melanjutkan program, dan menyebarluaskan program.
Dari uraian diatas evaluasi program bermanfaat untuk memberikan informasi yang akurat dan obyektif
dalam mengambil sebuah keputusan. Hasil evaluasi program dapat digunakan untuk penghentian, merevisi,
melanjutkan, dan menyebarluaskan program. Ada beberapa model evaluasi yang dikenal dan
digunakan untuk mengevaluasi di bidang pendidikan. Model evaluasi muncul karena adanya usaha eksplanasi
secara kontinu yang diturunkan dari perkembangan pengukuran dan keinginan manusia untuk berusaha
menerapkan prinsip-prinsip evaluasi pada cakupan yang lebih abstrak pada bidang ilmu pendidikan, perilaku dan
seni Sukardi, 2010. Model model evaluasi menurut Arikunto 2009: 48 yang banyak digunakan yaitu Goal
26
Oriented Model dikembangkan oleh Tyler, Goal Free Evaluation Model dikembangkan oleh Scriven, Formatif
Sumatif Evaluation Model dikembangkan oleh Michael Schiven, Responsive Evaluation Model dikembangkan oleh
Stake, CSE-UNCLA Evaluation Model, CIPP Evaluation Model
dikembangkan Stufflebeam
dan Discrepancy
Evaluation Model dikembangkan oleh Prevus.
C. Model Evaluasi CIPP Context, Input, Process, dan