Penentuan Topologi Permukaan Komposit Zeolit-Karbon Sulfonat dengan SEM-EDX
Hermansyah Heni Y. Observasi Morfologi Khamir dari Minuman Tradisional Tuak ...
206
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014, Palembang 2 Oktober 2014 Gambar 1. Uji Fenotip isolat khamir tuak T4, T5, dan T10 dibanding khamir S.cerevisiae dalam media YPD
dengan glukosa, arabinosa dan xilosa sebagai sumber karbon
Morfologi Sel
Pengamatan morfologi isolat khamir T4, T5, dan T10 bertujuan untuk mengidentifikasi khamir isolat tersebut apakah mirip dengan khamir
S.cerevisiae
yang umum digunakan untuk fermentasi mengha- silkan etanol. Morfologi sel isolat yang diperoleh sesuai dengan morfologi sel khamir
Saccharomyces
yaitu panjang sel 1-2 µM, diameter 1-10 µm dengan bentuk ada yang bulat, elipsoidal, bentuk silin- dris panjang Gambar 2. Dalam kultur yang sama ukuran dan bentuk sel terkadang berbeda, hal ini
diipengaruhi oleh umur dan kondisi lingkungan selama pertumbuhan. Pola pertumbuhan atau perba- nyakan sel khamir bisa melalui seksual meiosis dan aseksual mitosis. Sehingga pada sel-sel kha-
mir, perbanyakan sel melalui pembentukan budding. Budding ini akan terus membesar sehingga akan memisahkan diri menjadi sel tunggal. Dengan demikian satu sel bisa memiliki bekas budding
lebih dari satu, setiap sel induk mother cell memiliki 12-15 budding yang menjadi sel anak cell daughter.
Gambar 2. Morfologi isolat-isolat khamir T4, T5, dan T10 serta S.cerevsiae yang dilihat dengan mikroskop fluo- resensi
Khamir yeast dapat diklasifikasikan berdasarkan karakteristik morfologi spora dan sel vegetatif- nya. Identifikasi morfologi
yeast
termasuk ukuran dan bentuk, morfologi, cara pembentukan spora. Karakteristik koloni permukaan pertumbuhan pada media cair, kemmapuan untuk tumbuh pada media
nitrit atau nitrat sebagai satu-satunya sumber nitrogen, kemampuan untuk mengfermentasi dan men- gasimilasi gula heksosa seperti glukosa, galaktosa, maltosa, sukrosa, laktosa, rafinosa, dan milibiosa.
4 KESIMPULAN
Isolat-isolat khamir tuak T4, T5, dan T10 menunjukkan fenotip pertumbuhan yang sangat baik dalam media agar YPD yang mengandung glukosa, arabinosa, ataupun xilosa sebagai sumber karbonnya.
Observasi morfologi terhadap isolat-isolat khamir tuak menghasilkan bahwa bentuk isolat khamir T4, T5, dan T10 mirip dengan sel khamir
Saccharomyces cerevisiae
dengan bentuk ada yang bulat, elip- soidal, bentuk silindris panjang dan perkembangannya membentuk budding tunas.
REFERENSI
[1]
Albers, E. And Larsson, C., 2009, A comparison of stress tolerance in YPD and industrial lignocellulose- based medium among industrial and laboratory yeast strrain, J. Ind. Microbiol. Biotechnol, 368, 1085-91.